Agna mengajak Jilan ke suatu tempat. Ada hal yang ingin ia bicarakan pada Jilan, secara empat mata. Mungkin hal yang sangat penting akan dikatakan oleh Agna pada Jilan. Menyatakan cinta kah? Ucapan itulah yang diharapkan Jilan.
***
Akhirnya mereka sampai di tempat tersebut, yaitu taman sekolah. Di bawah pohon beringin yang besar itu, mereka duduk dan bersandar."Baiklah, aku akan menanyakan suatu hal padamu, Jilan." Agna memegang tangan Jilan dengan tatapan mata yang dalam.
Jilan tak dapat bergerak, badannya kaku dan keringat mulai keluar dari tubuhnya. Ia gemetar tangannya dipegang oleh Agna. Apakah ini yang namanya Salting ?
"Sebenarnya aku..." Agna masih ragu ragu ingin menanyakan sesuatu pada Jilan.
"Apa? Mau nanya apa?" Jilan penasaran.
"Maukah kamu......"
Jilan deg deg an mendengar pertanyaan Agna yang belum selesai. Dalam benaknya, mungkin si Agna nih mau nembak dia. Membayangkan hal tersebut, wajah Jilan memerah. Rasanya seperti ingin terbang.
"Mengajariku menggambar."
Degg..
Tiba tiba jantung Jilan serasa terhenti sebentar.
Ucapan Agna jauh dari kata "harapan".
Jilan yg berharap jika Agna akan menembaknya, ternyata..
Hanya menanyakan suatu hal yang nampaknya biasa saja bagi Jilan.
Padahal Jilan sudah girang dalan hatinya. Sekarang dia hanya terdiam dan tertunduk dengan rasa malu.
" Halo, Jil? gimana? mau gak mengajariku menggambar?" kata Agna
"Iyadeh." singkat Jilan.
Setelah itu mereka pun meninggalkan taman.
***
Bersambung...Cerita nya singkat saja ya :v
(Love In Art) Comeback.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love In Art
Teen Fiction(Slow Update guyss) Hanya menggambar dan melukis, itulah hobi Jilan. Tidak pernah merasakan namanya jatuh cinta, pacaran pun tidak pernah. Namun, hingga suatu saat.. Jilan merasa ada yang aneh pada dirinya. Jilan seperti merasakan "cinta" kepada...