-Aku tahu bahwa sebenarnya dirimu tak seperti orang kira-
Happy reading^^
"Cepetan" pinta cowok berkharisma itu.
"Sabar kali ini lagi pakai sepatu" ujar cewek berambut panjang sambil mengikat tali sepatunya.
"Ck" kesal si cowok
Dia adalah Febrian Agung Irfandy atau biasa disapa Rian. Dia cowok yang berkharisma, ganteng, jago matematika, kapten basket dari SMA Nusa Bangsa. Dia banyak disukai oleh gadis-gadis Nusa Bangsa. Tetapi sayang, dia mempunyai Sifat dingin dan cuek pada semua orang. Bahkan dia selalu ngirit dalam berbicara.
Di lain sisi, gadis bernama Rania Putri yang biasa disapa Rania adalah sosok gadis yang ceria dan agak ceroboh. Berperawakan cantik dan manis membuat para pemuda sangat mendabakan bisa menjadi kekasihnya. Skefo, ia adalah sahabat dari Rian sejak kecil.
"Berangkat Boss" ucap Rania sambil menepuk pundak Rian
"Nih" Rian memberinya sebuah Helm
"Eh lupa heheheh"
Rian hanya diam mendengarnya lalu melajukan motornya dengan kecepatan rata-rata.
.
Sesampainya di sekolah tercinta, Rania turun dari motor dan langsung melepaskan helm yang melekat pada kepala berambut panjangnya itu.
"Makasih yah Rian. Baik banget deh" ucap Rania bersemangat sembari mengembalikan helm kepada sang pemilik.
"Hmm"
"Yee gitu amat, baru pagi yah harus semangat dong. Mukanya jangan datar mulu kayak gak ada tujuan hidup. Senyum dong"
"Ayo" ajak Rian dengan dingin, mangabaikan ucapan Rania tadi
"Huhh dasar gak pernah hargain usaha orang"
Rania mengejar Rian yang sudah berjalan duluan. Ia berlari kecil untuk menjangkau sahabatnya itu. Akhirnya Rania dapat menyeimbangkan langkahnya dengan Rian.
"Cepet amat mas"
"Hm" jawab Rian singkat
Rian dan Rania berada dalam satu kelas bahkan satu bangku. Mereka bagaikan cicak yang merayap di dinding. Takkan terpisahkan. Saat menuju kelas ada beberapa fans Rian yang menyapa tetapi Rian hanya menggubrisnya.
"Kak Rian"
"Selamat Pagi kak"
"Ganteng banget sih Rian"
"Ah baru pagi udah lihat cogan, rejeki anak sholehah ini mah"
"Yah dia cuek banget"
Begitulah colotehan fans Rian"yan, sapa balik mereka kek, kasihan"
"Gak penting" jawab Rian menatap lurus ke depan
"Ah lo mah gitu orangnya, gak punya hati"ejek Rania
"Oh"
"Kalau gue yah bakal nyapa balik mereka, setidaknya menghargai perasaan orang"
"Siapa?"
"Yah lo lah"
Rian terdiam
"Tau ah kesel gue sama lo" kesal Rania sambil mempercepat langkahnya ke kelas
Rian hanya diam melihat kepergian Rania. Baginya itu hanya hal yang biasa. Rania tidak akan betah ngambek sama Rian, itu pasti.
Setelah masuk di Kelas XII IPA 5, Rian menemukan sosok Rania yang menenggelamkan kepalanya di meja. Rian menghampirinya dan duduk di samping kanan Rania. Rian hanya melihat gadis disampingnya itu sekejap lalu mengeluarkan buku matematikanya dan mulai mengerjakan soal yang dianggapnya menantang sambil mendengarkan lagu pada earphone nya.
Rania menoleh ke samping kanannya sekilas, menyadari bahwa Rian sudah ada sejak tadi. Rania tau bahwa Rian akan diam saja kalau ia sedang ngambek"dasar hati batu" umpat rania dalam hati.
.
"Pagi kakak cantik ganteng" sapa cowok pada kedua insan ini
"Apasih lo"
"Ye pagi-pagi udah pasang muka kesal" ucap laki-laki ini bernama Gilang
"Taudeh"
"Si ono napa?" tatap Gilang di hadapannya, Rian.
Rania hanya mengangkat kedua bahunya malas. Ia malas berurusan dengan Rian. Baginya Rian adalah seseorang yang selalu membuat moodnya baik dan buruk.
Disisi lain, Rian sudah menyelesaikan kegiatan mengerjakan soal matematikanya kini menempelkan kepalanya pada kedua tangannya yang dilipat di atas mejanya sambil mendengarkan lagu favoritnya. Rian mendengar sedikit kalau Gilang dan Rania sedang membicarakan tentang dirinya tetapi dia hanya diam saja.
Gilang beranjak dari hadapan Rania ketika sudah mendengar bel berbunyi. Rania menghembuskan nafasnya sejenak. Pelajaran pertama adalah Bhs Inggris, pelajaran kesukaan Rania. Jadi ia tak perlu terlalu mengkhawatirkan lelaki di sampingnya itu.
Ini cerita pertama aku. Semoga kalian suka.
-Ms.Nessie-
KAMU SEDANG MEMBACA
The Feeling
Teen FictionTiba-tiba sikapnya berubah menjadi dingin terhadap semua orang, terkecuali Rania. Ini kisah tentang perasaan yang membingungkan. Perasaan yang tidak seharusnya ada. Perasaan yang muncul entah kapan. Selamat datang di dunia Febrian Agung Irfandy dan...