Part 3

489 28 1
                                    

Ujian Sekolah akan dimulai hari ini. aku sudah siap karena seminggu ini aku belajar dengan giat bersama Angga. aku harap ujian kali ini aku mendapatkan  nilai yang lebih baik dan mendapat ranking. sekarang aku sudah memasuki kawasan sekolah dan masuk ke kelasku. aku duduk dibangku sesuai nomor yang disesuaikan. aku duduk dibangku barisan kedua dan Angga duduk dibagian depan pojok kiri. semoga kita bisa mendapatkan hasil yang memuaskan hari ini.

Author POV

Saat ujian berlangsung,semua anak dikelas X.9 sangatlah tekun mengerjakan soal-soal yang ada. semuanya serius mengerjakan. begitu juga dengan Angga dan Thalita. tapi tidak untuk Chintia,keliatannya dia sedang merencakan sesuatu yang jahat. bangku Chintia ada dibelakang Thalita. iya melemparkan sebuah kertas yang dia remukan. dia lempar tepat pada meja Thalita.Thalita yang sedang serius melihat soal-soal pun terkejut karna ada kertas tiba-tiba dimejanya.

Thalita membuka kertas itu dan tiba-tiba Ms. Detra mengambil kertas itu dan melihat isi dari kertas tersebut. "apa ini Thalita?!!! kamu membuat contekan? ini masih hari pertama! sekarang kamu keluar!!" dan langsung mengambil kertas soal dan jawaban Thalita dan hendak merobeknya. semua anak-anak langsung menengok dan melihat kearah Ms. Detra dan juga Thalita. "ta...tapi bu" kata Thalita. "tidak ada tapi tapi! keluar!" Thalita pun pasrah dan hendak keluar. satu kelas pun menyoraki dia. 

"Thalita gak mungkin bikin contekan bu! dia udah belajar bareng sama saya! dan saya yakin dia bisa mengerjakan soal-soal ini tanpa mencontek!" kata Angga yang langsung berdiri saat Thalita hendak keluar kelas. "apa Angga? mau saya ambil juga lembar jawabanmu?! jangan membuat keributan!" kata Ms. Detra. "yaudah ambil aja!" kata Angga dan hendak keluar. Ia menghampiri Thalita yang sudah ada diluar kelas. ia duduk didepan kelas dan menunduk,keliatannya dia sangat sedih.

Angga POV

Aku tidak perduli lembar jawabanku diambil Ms. Detra,aku tidak rela Thalita dikeluarkan begitu saja. aku pun hendak keluar dan melihat dia sedang duduk didepan kelas yang memang tersedia bangku. "Tha" kataku. ia pun menengok kaget dan mata dia berkaca-kaca. "lo..lo ngapain Ngga? masuk sana!" katanya. "gak,gue gamau masuk. gue mau nemenin lo disini aja." kataku.

Thalita langsung memelukku dan berkata "gue gangerti lagi deh apa yang mereka perbuat ke gue,yang jelas itu contekan bukan punya gue Ngga. gimana gue mau dapet ranking kalau gue aja dipelajaran pertama ketawan bawa contekan padahal sebenernya bukan punya gue contekan itu. kok mereka jahat bangetsih sama gue?" dan langsung melepaskan pelukannya dan menatap mataku. kasian sekali Thalita,kenapa teman-temannya jahat sekali pada dia.

"iya gue percaya Tha itu bukan punya lo contekannya,tapi lo tau ga itu contekan dateng darimana?"

"gatau,gue tuh lagi serius sama soal yang ada didepan mata gue dan tiba-tiba ada kertas jatoh gitu aja dimeja gue. gue reflek ngambil kertas itu dan mau buka. tiba-tiba aja Ms. Detra dateng dan langsung ngerebut itu kertas gitu aja."

Author POV

Saat 3 ujian telah selesai dilaksakan dihari Senin ini,Thalita dan Angga dipanggil ke ruang guru. ia diminta untuk menghadap Ms. Detra. Merekapun masuk ke ruang guru saat ujian selesai. mereka tidak takut karna  mereka tahu mereka tidak melakukan kesalahan.

tok..tok..

"masuk"

"misi Miss." kata Thalita dan langsung duduk didepan meja Ms. Detra bersama Angga.

"kalian tahu kan kenapa saya panggil kesini? saya minta penjelasan dari kalian."

"kita.." kata Angga dan Thalita bersamaan.

"satu-satu" kata Ms. Detra

"lo dulu" kata Angga.

"saya tadi lagi serius baca soal Miss dan tiba-tiba ada kertas jatuh dimeja saya. saya reflek ngebuka kertas itu dan belum sempat saya buka dan saya lihat isinya Miss sudah merebutnya begitu saja. kalau itu isinya contekan jelas itu bukan punya saya Miss,kalaupun itu punya saya saya belum membukanya sama sekali." kata Thalita. 

Ms. Detra tidak menanggapi apa-apa dan langsung memutar kepalanya menghadap Angga. Angga pun langsung mulai berbicara. "ka..kalo saya Miss saya jelas gasetuju kalau Thalita dikeluarkan begitu saja. karna kita berdua sudah belajar serius,masa tiba-tiba dia dikeluarkan begitu saja padahal dia tidak mencontek apa-apa." 

"baik kalau begitu,tapi kira-kira siapa yang memberi contekan itu ke kamu Thalita?" kata Ms. Detra. 

"jelas saya tidak tahu Miss,karena saya memang tidak sedang melihat kesana-sini. saya sedang serius dengan soal saya." kata Thalita menjelaskan lagi.

"baiklah kalau begitu,kalian bisa ujian ulang sekarang didepan pengawasan saya. dan ingat jangan sampai terulang lagi kejadian seperti ini,karna saya yakin tidak akan kalian diberikan kesempatan seperti ini." kata Ms. Detra

"baik bu.' kata Angga dan Thalita.

Mereka berdua pun ujian diruang guru. setelah selesai mengerjakan soal-soal tersebut mereka keluar dari ruang guru dengan hati yang lega.

Thalita POV

Akhirnya aku bisa mengikuti ujian lagi,jadi belajarku selama ini tidak sia-sia. dilihat-lihat Angga adalah teman yang sangat baik. dia membelaku didepan teman-temanku bahkan dia berani membantah guruku dan rela lembar jawabannya diambil begitu saja.

"thanks ya Ngga" kataku.

"buat apa?" kata Angga. ah dia pura-pura tidak tahu. "ya buat semuanya,lo udah ngebela gue didepan Ms. Detra bahkan lembar jawaban lo pun diambil lo gamasalah. makasih banyak Ngga." kataku tulus. "buat apa gunanya gue jadi teman lo akalau gue cuman bisa diam saat lo lagi kesusahan Thal?" katanya sambil menepuk pundakku. aku pun tersenyum lega.

Terimakasih Tuhan engkau telah memberikanku teman yang baik disata aku benar-benar kesepian.

Angga POV

Aku hendak pulang bersama Thalita,tapi aku ingin ke WC sebentar. aku pun menyuruh Thalita untuk menunggu diparkiran sebentar sedangkan aku ke WC. saat berjalan memasuki WC Pria aku tidak sengaja mendengar pembicaraan dua porang perempuan di WC Perempuan. karna disini toilet perempuan dan laki-laki hanya dibatasi dengan tembok dan tidak sampai atap jadi aku bisa mendengar pembicaraan mereka dari sini.

"mampus tuh si Thalita gabisa ujian,untung aja dia gak tau kalau gue yang ngelempar kertas itu ke dia. bego bangetsi jadi orang" sambil tertawa setan. dan perempuan satu lagi yang suaranya lembut berbicara "tapi kasian juga Thali,dia jadi tidak bisa ujian deh." katanya. setelah itu suaranya semakin samar karna kelihatannya mereka hendak keluar dari WC. aku pun cepat-cepat keluar dari toilet ingin segera melihat siapa yang sedang berbicara tadi. 

Ya,aku tidak melihat siapa yang berbicara tadi. karna saat aku keluar mereka sudah tidak ada. aku akan menyelidiki siapa yang melakukan ini kepada Thalita,tega sekali mereka.

*

"thanks ya Ngga,hati-hati dijalan" kata Thalita dan hendak masuk kedalam rumahnya. "iya sama-sama Thal,duluan ya!" kata Angga dan langsung melaju pergi naik motor besarnya itu.

Best Friend or Fake Friend?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang