*
clasmeeting
Thalita POV
"Thal,pulang sekolah gue mau ngomong sama lo" kata Ega kepadaku.
"Mau ngapain emang?" kataku.
"Pulang sekolah aja,gue tunggu digerbang ya. Jangan lama." kata Ega dan langsung pergi meninggalkanku yang sedang duduk dikelas menunggu Angga. Dia sedang jajan ke kantin,aku malas ikut karena pasti ramai.
5 minutes later
"Lama lu" kataku.
"Maaf sayangku,kantin rame banget." kata Angga yang sekarang sudah duduk disebelahku.
Dia aneh akhir-akhir ini,suka modus gak jelas. Mungkin dulunya playboy? haha entahlah.
"Nih" kata Angga sambil menyodorkan jajanan yang aku titip tadi ke dia.
"Thankyou, eh iya tar pulang sekolah tungguin gue dulu ya. gue mau ngomong sama Ega tar lo tungguin gue di parkiran aja. ok?" kataku.
"Ngapain?" kata Angga dengan dahi mengkerut. Entah kenapa dia sensi sekali kalau mendengar siapapun nama dari mantan-mantan sahabatku. Wajah dia selalu memancarkan ketidaksukaannya.
"Kepo. Udah tungguin aja kalau emang lo ngerasa sahabat gue mah." kataku, agar dia mau menungguku.
"Y"
"Dih gaje"
pulang sekolah
"Udah lama Ga?" kataku sambil menghampiri Ega yang sudah ada didepan gerbang.
"Kita langsung pergi aja ya." kata Ega sambil menarik tanganku.
"Eh tapi...gua balik bareng Angga. Gue pikir lo mau ngomong disini aja."
"Yaudah bilang ke dia balik aja gitu,lo balik bareng gue aja."
"Hm,oke."
otp with Angga
"Angga ganteng,lo langsung balik aja ya. Gue balik bareng Ega,tenang aja ok. bye mwah"
"Eh tapi Thal..."
tut...tut...tut
Aku langsung mematikan telfonnya karena aku tahu pasti Angga akan bawel. Entah kenapa dia begitu pedul kepadaku, tapi aku bersyukur untuk itu.
back to Ega
"Kita mau kemana Ga?"
"Taman biasa aja ya. Lo telfon dia gitu doang?"
"Haha iya, kalo gak langsung gue matiin dia bawel banget pasti."
"Oh, udah ada yang gantiin gue ya sekarang" kata Ega sambil tertawa seperti tidak senang.
Kenapa ini anak?
*
"Ayo turun Tha" kata Ega.
Aku hanya mengangguk dan langsung turun. Kita langsung duduk ditempat yang kosong. Ini taman yang pernah aku datangi waktu itu bersama Angga saat kita belajar. Lalu kenapa?
"Lo mesen apa?" kata Ega.
"Es jeruk aja." kataku.
.....
"Sebenernya gue mau ngomong ini dari lama Tha,gue gamau lama-lama musuhan sama lo. Dan gue juga gamau lo lama-lama dimusuhin anak-anak. Jadi gua mau ngajak lo ketemu anak-anak buat ngomongin ini semua. Ngumpul gak ada lo bener-bener gak enak Tha,kayak ada yang kurang." kata Ega.
Aku terdiam tak menjawab omongan Ega, sebenarnya aku sudah nyaman-nyaman saja begini. Karena mereka juga sudah jarang mengusikku. Aku nyaman karena ada Angga sekarang, dia selalu menemaniku kemana saja. Ya bisa dibilang dia juga pengganti Ega, karena dari dulu aku selalu pergi bersama Ega.
"dan gue juga gamau posisi gue digantiin sama si anak baru, Angga." kata Ega.
'Loh kenapa? lo cemburu? haha dia baik banget Ga. Dia selalu nemenin gue kemana aja, dengerin semua cerita gue, dia tuh the best banget buat gue. Disaat lo dan anak-anak ngecak-cakin gue cuman dia yang bela gue dan ngehibur gue." kataku.
"Gue gapernah ikut buat ngecak-cakin lo Tha"
"Iya, tapi lo juga gapernah ngebela gue saat gue digituin Ga."
"Mulai sekarang gua bakal bela lo, gue janji kalau nanti anak-anak mojokin lo gue gabakal tinggal diem."
**
"Ma, Thalita pergi dulu ya!" kataku sambil lari keluar gerbang rumah sambil menghampiri Angga yang sudah menunggu.
"Goodmorning, Sir!" kataku dan hanya ada balesan senyum masam dari Angga. Kenapa ini anak? Jangan-jangan dia marah karena kemarin aku mematikan telfon begitu saja.
Sampai Sekolah
"Lo kenapa oy? Jutek amat ke gue" kataku sambil jalan disebelahnya. Sampai di sekolah Angga meninggalkan ku begitu saja.
"Gue gak suka lo ngabain gue gitu aja." Katanya datar.
"Yaelah Ngga lebay amat, gua baik-baik aja kali. Nih buktinya. Gua gadikerjain kok,serius. Tar.." belom sempat melanjutkan omonganku, aku menabrak Ega yang sekarang sedang menatap Angga tidak suka.
"Lo siapanya dia sih? Gue gangapa-ngapain sahabat kesayangan lo kok, jadi tenang aja bro." kata Ega sambil menepuk pundak Angga. Angga mengabaikan omongan Ega dan langsung menarikku pergi dari hadapan Ega.
"Kalo ngomong gak usah keras-keras kalo gamau bikin gue ribut sama dia dan temen-temen lo itu." Kata Angga.
Aku hanya membalasnya dengan anggukan. Sepertinya bukan saat yang tepat untuk aku bercanda dengannya atau mengajaknya ngobrol saat ini.
Istirahat
"Masih aja sih lo ngediemin gue, gabiasanya lo marah segininya Ngqa. Yaudah maafin gue, gagini lagi janji." Kataku memulai omongan, karena dari tadi tidak ada yang bebicara diantara kita.
Angga POV
Sebenernya gue hanya pura-pura marah sama Thalita. Biarin aja,lagian dia seenaknya matiin telfon gue gitu aja. Sekarang gue kerjain aja dia.
"Maafin gue Angga....yaampun lo jahat bangetsi gamaafin cewe cantik macem gue." Katanya sambil memukuliku. Ini anak mau minta maaf atau mau ngajak ributsi?
"Bodo." Hanya kata itu yang keluar dari mulutku dan aku langsung meninggalkannya begitu saja karena tidak tahan ingin ketawa melihat mukanya yang melas itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Friend or Fake Friend?
Teen FictionDia tahu segalanya tentangku,dia sangat mengenalku. dia selalu tau apa yang kurasakan,begitupun aku padanya. aku selalu mengetahui semua tentang dia karena dia adalah sahabat terbaikku. tapi sampai sekarang aku tidak tahu kalau dia adalah musuhku ya...