BAB 3

119 16 7
                                    

Park Ji Hoon berjalan kesana kemari untuk mencari So Hyun. Tapi ia belum menemukan tamda-tanda adanya seorang Song So Hyun.

"Ah! Kemana lagi tuh cewek" Park Ji Hoon merasa akan pecah kepalanya, ia mengacak rambutnya sendiri.
Baru saja Ji hoon akan melanjutkan jalannya, tiba-tiba ada yang menariknya dari belakang.

"Syutttt.. " Ucap seorang gadis yang baru saja menarik Ji Hoon ke pojokan tembok

Park Ji hoon melepaskan jari telunjuk gadis itu yang menempel pada bibirnya.

Park Ji hoon sekarang tahu bahwa kebiasan gadis ini yaitu Song So Hyun suka sekali memojokan dia padahal ia baru saja mengenalnya dan jika sekali lagi Song So Hyun memojokan atau mendekatkan muka nya, tidak segan-segan park ji hoon akan mendorong So Hyun supaya jauh-jauh darinya.

Dia Cuma takut kalau nanti So Hyun akan suka padanya karena menurutnya pesona seorang Park Ji Hoon bagaikan pesona nya Song Joong Ki



"Yaaa! Song So hyun lo tuh demen banget yaa bikin gue naik darah, untung gue baru kenal sama lo kalau gue kenal lu dari dulu bisa-bisa.. "

"Bisa apaaa hah?!" Ucap so hyun sambil melototkan kedua mataanya.

Ji hoon memundurkan kepalanya. Ternyata jika So Hyun memelototkan matanya yang bulat itu seram juga, dan itu yang dipikirkan Ji Hoon

Akhirnya Ji hoon memutuskan untuk mengalah.

"Ekhemm.. " Ji hoon mencoba mencairkan suasana yang pikirnya suansana nya bagaikan dia dulu dibully oleh geng Tae kwang.

"Apa?!" So hyun mengadahkan dagu nya untuk melihat wajah Ji Hoon

"Gue mau ngomong dan ini sangat-sangat penting dan juga gue mau ngomong ini sejak gue liat lu pertama kali disekolah ini. Jadi, sekarang gue mau ngomong" Ujar Ji hoon


So hyun bersedekap dada.

Dia memperhatikan Ji hoon yang menurutnya ia berbicara yang tidak penting.

"Nih yaa, lo kalau mau ngomong yaa tinggal ngomong aja. Ayo cepat jangan pake basa-basi langsung ke pokoknya!" tanggap So hyun

"Jadi, gue tuh mau kompromi sama lo supaya lo tutup mulut. Kita kan, alias gue sama lo tuh kayaknya udah ditakdirin sama tuhan untuk ketemu dan ditakdirkan untuk jadi teman. Jadi sekarang kita temenan Ok!
Nah sebagai teman kan harus saling membantu satu sama lain, Jadi lo itu harus bantu gue untuk.. "

"Bentar-bentar.. "
Akhirnya kejadian ini terulang lagi. Belum sempat bicara inti dari perkataanya, Song So Hyun sudah memotong pembicaraan nya

"Gue belum selesai ngomongnya, So hyun" Dengan muka melas Ji hoon mencoba untuk bicara lagi pada so hyun. Tapi seperti nya So hyun tidak memperdulikan muka melasnya Ji hoon

"Lo kalau mau ngomong ya langsung sama intinya deh, gue gak ada waktu sekarang. Tuh liat!" Ujar So hyun sambil menujuk seorang pria

"Gue tuh sekarang lagi dicari sama pak killer itu" Tunjuk So hyun pada bapak-bapak yaang berperawakan tinggi, perut yang buncit dengan kumis baplang dibawah hidungnya.

"So, gue gak ada waktu. Kelamaan sih lo ngomongnya ah atau kalau lo mau bicara sama gue lagi nanti malem dateng ke taman dekat sekolah" Ucap So hyun sambil meninggalkan Park Ji hoon yang masih dengan muka melasnya

"Ahhrgg... " Ji hoon mengacak-acak kembali rambutnya

Tanpa Ji hoon sadari, bapak-bapak yang tadi ditunjuk oleh so hyun sudah ada berada di sampingnya

"Kenapa kamu?" ujar pak tua itu

Ji hoon kaget dan langsung merapikan rambutnya yang tadi ia acak-acak

"Eh bapak, enggak pak. Misi pak saya duluan" Ujar Ji hoon melebarkan senyum tiga jarinya



-----
V&C nya yaaa,
maaf masih pemula jadi pendek-pendek perbabnyaa😁😂

RUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang