Chapter II

43 5 7
                                    

Hari ini adalah hari pertamaku untuk mulai bersekolah di Emorise School. Aku mulai merasa aneh dengan sekolah ini. Akhirnya pelajaran pertamapun di mulai. Seorang guru laki lake datang memasuki kelas ku yaitu kelas X Mg. Aku tidak tahu kenapa namanya begitu. Yang aku tahu ini disebut kelas spesial.

Aku bertanya pada Gabriel yang duduk tepat di sampingku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku bertanya pada Gabriel yang duduk tepat di sampingku. "Hey, pelajaran apakah sekarang ini?" Tanyaku. Gabriel memandangku lalu menjawab "Ini pelajaran pengendalian emosi". Aku heran kenapa ada pelajaran seperti itu di sekolah seperti ini. "Selamat pagi anak anak! Hari ini kita akan mempelajari emosi kita. Karena ini hari pertama saya ingin tahu apakah akibat dari emosi kalian" kata guru lelaki tersebut. Aku kaget mendengar hal itu. Apakah semua orang di kelas ini memiliki keanehan sepertiku?!. Mungkin ini sebabnya Mrs.Jessie menyebut kelas ini spesial. Lalu Nona Cybridge juga mengatakan sekolah ini bukan sekolah biasa.

Aku hanya bisa diam terheran melihat kekuatan anak anak di sini. Sekarang giliran gabriel, ia menunjukan kemampuannya yaitu emosi api. Ketika ia marah ia akan mengeluarkan api. Lalu yang terakhir adalah giliran ku. Aku bingung harus apa, aku hanya terdiam di depan kelas.

"Apakah kau anak baru di kelas ini?" Tanya guru itu.
Aku hanya bisa mengangguk.
"Siapa namamu?"tanyanya
"Namaku Clarain weather" jawabku
"Ohh, namaku adalah Mrs.James. Semoga kamu senang masuk sini ya, biarku tebak, apakah kamu mengendalikan cuaca?"
Aku menjawabnya dengan kembali mengangguk.
"Baiklah kalau negitu kamu boleh kembali duduk" balasnya.

Mungkin hari pertamaku tidak seperti yang ku harapkan. Mungkin ini karena aku anak baru yang terlihat aneh. Waktu istirahat pun tiba. Aku membuka bekal yang Mrs.Dolton buatkan untukku. Ketika aku sudah membuka bekalku ada seorang anak laki laki yang memandangi ku dari jauh. Aku berfikir mungkin aku terlihat aneh. Jadi aku tidak menghiraukannya dan melanjutkan makan ku. Ketika aku sudah memakan separuh dari bekalku itu anak laki laki itu mendekatiku perlahan. Ia berkata "hai kamu Clarain kan??"
Sekali lagi aku hanya bisa menjawab dengan cara mengangguk lalu aku ingat pesan Mr.Dolton untuk tersenyum, anehnya aku melakukan pesannya tersebut dan mulai tersenyum. Mungkin dia akan memanggilku aneh pikirku.

"Kenalkan aku Bill, aku mengendalikan air" ia berbicara dan tersenyum kepadaku. Mungkin aku terlalu senang hingga tidak bisa berkata apapun dan tersenyum. Aku sangat bahagia bahwa ada seorang yang mau menjadi temanku. Lalu aku melihat dipojok kelasku ada seorang anak perempuan menggunakan kacamata bulat dan rambut di kepang dua.
"Apa kau kenal dia?" Tanyaku pada Bill dan menunjuk ke arah anak perempuan itu.
"Oh itu, itu vey. Ia mengendalikan gravitasi" jawab Bill
Aku berjalan mendekatinya dan berkata
"hai vey!"
"H,h,hai??"
Jawabnya kaku, aku mulai memperkenalkan diri.
"Aku rain, kamu pasti vey!"
"Hai, iya salam kenal ya.."

Bill melihat ku dengan tatapan aneh, mungkin ia berfikir aku mahluk aneh yang mau berteman dengan orang seperti vey.

Bel pulang pun berbunyi, aku pamit pada vey untuk pulang duluan. Bill hanya memandangiku dari jauh sambil tersenyum, lalu aku menghampiri Gabriel. "Gabriel!!" Panggilku. Ia tidak menghiraukan ku dan terus berjalan. Aku heran kenapa Gabriel begitu benci padaku. Apakah aku semenyebalkan itu? Entahlah. Lagipula juga aku tidak perduli dengannya.

Akhirnya aku sampai dirumah. Tidak berasa kini sudah malam saja. Mungkin hati ini tidak terasa panjang karena terlalu menyenangkan untuk dijalani. Seperti biasa aku, Mr. Dolton, serta keluarga Cybridge makan malam sebagai sebuah keluarga. Aku tidak sabar akan kedatangan hari esok. Mungkin jurnal hari ini akan lebih panjang dari biasanya.

"Hari ini aku merasa untuk pertama kalinya menjadi anak normal. Aku memiliki teman baru yang sama sepertiku, aneh. Mungkin dengan kepindahan orangtuaku ke Amerika ternyata ada sisi positive-nya juga. Mungkin aku tidak perlu kembali ke orangtuaku. Apakah mungkin? Apakah kelak harus kembali ke kehidupanku yang sebelumnya? Dimana aku merasa semua hari itu sama. Selalu menyedihkan dan selalu merasakan kesepian."

Malampun tiba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malampun tiba. Ini saatnya aku menyiapkan diri untuk besok. Siapa tahu aku mendapat teman dan pengalaman baru.

Akhirnya saat yang kutunggu tiba. Matahari bersinar dengan terangnya. Untuk pertama kalinya aku merasa senang untuk kemunculan matahari di pagi hari ini. Aku bersiap pergi sekolah dengan semangat, dan seperti anak anak normal lainnya aku sarapan dengan terburu buru. Gabriel memandangiku dengan sinisnya. Aku berfikir apakah mukaku berantakan? Entahlah aku tidak menghiraukannya lagi. Aku lelah tersenyum padanya. Untuk apa? Aku lelah pada sikapnya yang menyebalkan. Akhirnya ini waktu untuk berangkat ke sekolah.

Karena aku sudah mengetahui letak sekolahnya. Aku bisa berangkat sendiri tanpa harus bersama Gabriel. Ketika aku sudah dekat sekolah Bill muncul dari belakangku dan mengagetkan ku
"Hey rain!!"
"Hah?!, kenapa kau ada di sini?"
"Aku menunggu mu"
Katanya sambil tersenyum.
"Bagaiman kau tahu bahwa aku berangkat sekolah lewat sini?"
"Tentu saja kau tau, satu sekolah tau kau satu rumah dengan Gabriel. Sedangkan aku sudah kenal dengan Gabriel sejak lama. Gabriel itu cowo populer, apakah kamu tidak tahu? Sejak kedatangan mu para wanita sekolah kita heboh, ditambah wali mu dan Gabriel sama. Bagaimana aku tidak tahu?" Jelasnya. Mungkin itu sebabnya ia pura pura tidak mengenalku ketika sedang berada di sekolah.

Lagipula siapa yang perduli dengannya. Yang penting aku sekarang sudah memiliki teman. Setelah sampai di sekolah aku dan Bill akhirnya bertemu Vey
"Hei Vey!!"
Sapaku, tapi aneh semua orang memandangiku. Aku mulai bingung kenapa.
"Kamu tahu kenapa orang menatapmu ?" Tanya Vey. Seperti biasa aku hanya mengangguk untuk menjawab hal tersebut.
"Memang kenapa?" Tanyaku polos
"Murid wanita sekolah kita kesal melihatmu!" Kata Vey
"Memang kenapa?" Aku kembali bertanya dengan polos
"Bagaimana tidak? Kau anak baru yang satu rumah dengan salah satu anak populer sekolah kita. Ditambah kamu berangkat bersama cowo populer kedua. Menurutmu kenapa?!" Jelasnya.

Aku tidak mengerti apakah di sekolah normal seorang wanita biasa tidak boleh berteman dengan cowo populer sekolah?.

Aku memandangi Bill yang selalu berada di belakang ku. Aku bertanya pada Bill.
"Apakah ini tidak apa apa?"
"Tidak apa apa, apanya?"
"Semua wanita di sekolah initerus memandangimu"
"Owh ini? Ini sudah biasa. Mungking mereka hanya iri dengan kecantikan mu"
Aku hanya bisa terrawa mendengarnya. Tanpa sengaja aku melihat Gabriel duduk di dekat kelas memperhatikanku dengan sinis. Apa lagi yang aneh dari ku?!. Kenapa ia terus memandangi ku dengan sinis?!. Sebenci itukah ia pada ku?!. Sekali lagi aku tidak akan menghiraukannya.

____________________________
Hello! Ini karangan pertama aku, jadi kalo ada kesalahan pengetikan, mohon di maafkan ya....

Rainy GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang