Chapter III

33 2 0
                                    

Sebulan berlalu, semakin hari aku semakin dekat dengan Bill dan Vey. Bill menjadi sering menungguku dijalan arah sekolahku. Akhirnya di satu pagi yang biasa ku jalani. Seperti biasa Bill menjemputku di jalan arah sekolah, tiba tiba ia menanyakan hall yang aneh.
"Rain" panggilnya dengan lembut
"Apakah kau suka dengan ku?" Tanyanya
"Ya, tentu saja. Kau temanku, mana mungkin akutidak menyukaimu!" Jawabku polos
Ia hanya memandangi ku, dan wajahnya nampak kecewa. Entah kenapa, apakah aku mengatakan hal yang menyakitkan hatinya?

"Apakah kau ngenganggapku sebagai laki laki?" Ia kembali bertanya
"Tentu saja kau ini lelaki! Kau ini memang laki laki!" Sahut ku
Apakah aku kembali mengatakan hal yang salah?. Ia kerap menjadi murung selama perjalanan ke sekolah. Sesampai di sekolah aku menceritakan hal itu.
"Hah?! Kau menjawab apa?!" Tanyanya. Aku hanya bisa bingung.
"Rain, bagaimana kau bisa mengatakan hal sepolos itu?!"
Aku semakin bingung.

Keesokan harinya Bill kembali mengucapkan hal aneh
"Hey Rain, kal ini aku menanyakan hal ini dengan serius. Apakah kau menyukai ku?"
"Hey Bill!!" Terdengar suara lelaki yang meneriakinya dari belakang. Tiba tiba orang itu menarik tangan ku kebelakangnya. Ya, orang itu adalah Gabriel.
"Jangan pernah kau coba coba untuk mendekatinya!!" Bentakny
Gabriel langsung menarik tanganku berjalan ke sekolah meninggalkan Bill. Gabriel menggenggam erat tanganku, terlalu erta. Jujur saja tanganku terasa sakit. Sebelum sampai sekolah ia berhenti didepan sebuah rumah tua. Ia berteriak
" apa kau ini bodoh? Kenapa kau mau dekat dengan dia?!"
Yang terakhir ia berteriak
"Kau ini cewe macam apa sih?!"
Jujur ini terasa aneh ia meneriaki ku seperti itu. Aku merasa terpukulbdengan keras. Aku hanya berkata
"Apakah sebodoh itukah aku? Aku tau kamu populer, kamu memiliki banyak teman. Apakah salah jika aku memiliki satu dari temanku? Memang menurutmu cewe macam apa aku? Mungkin menurut mu aku bukan cewe baik!" Aku hanya bisa menituhkan air mata dan lari.

Hari itu turun hujan lebat, sangat lebat. Aku tidak tahu, perkataan Gabriel terasa begitu menyakitkan. Mungkin ini bodoh, tetapi aku tidak pergi sekolah pada hari itu.

Hari menjelang malam. Aku kembali ke rumah dengan keadaan basah kuyup. Nona Cybridge menanyai kemana saja aku? Kenapa aku begitu basah?. Aku hanya bisa terdiam lemas dan masuk ke kamarku. Aku melewati makan malam. Mungkin ini terlalu berlebihan tapi aku merasa sangat sedih. Entahlah.

Seperti biasa aku menulis jurnal ku. Mungkin akan lebih pendek daripada biasanya

"Jujur aku hari ini sangat terpukul. Apakah aku sebodoh itu?"

Pagipub tiba, karena ini sabtu. Ini saatnya aku lari pagi. Hari ini mendung, seperti perasaan ku saat ini. Aku mulai keluar rumah sekitar jam 8. Dan ketika aku inakan keluar rumah, terdengar suara Gabriel memanggil namaku. Jujur saja aku belum siap untuk kembali bertatap mukan dengannya, terlalu menyakitkan. Ia tetap memanggilku, akupun mulai berlari. Ia mengejarku dan menarik tanganku.
"Hey!, kenapa kau menghiraukan ku?!. Aku tau aku salah, aku minta maaf."
Aku hanya menatapnya dan mengacuhkannya. Aku berlari dan terus menghiraukannya, tapi ia tetap mengikuti ku dari belakang. Aku mulai kesal dan kembali kerumah. Sampai di rumah aku berlari menuju kamarku dan menguncinya. Ia tetap mengikutiku sampai depan kamar.

"Berhenti mengikuti ku! Pergi kau!"Hari mulai berawan dan muncul badai beserta petir yang menyambar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Berhenti mengikuti ku! Pergi kau!"
Hari mulai berawan dan muncul badai beserta petir yang menyambar. Tidak lama lemudian turunlah hujan. Aku mengintip depan kamarku. Aku melihat Gabriel yang tetap berada di depan kamarku. Ia mengungguku dari pagi hingga malam. Aku tetap menghiraukannya dan tetap berada di dalam kamar. Hingga akhirinya Mr. Dolton memamggil ku
"Rain ayo makan malam!"

Karena itu suara Mr. Dolton, aku akan keluar dari kamar untuk makan malam. Aku melihat dia masih tetap berdiri di depan kamarku. Aku berusaha untuk tidak melihat padanya, tapi terlalu sulit. Ia menarik tangan ku dan mencoba brbicara padaku.
"Ayolah, aku minta maaf! Aku tahu aku salah.."

Aku tidak tahu harus berbuat apa. Aku hanya menarik tangan ku dan berlari menuju meja makan untuk makan malam. Gabriel duduk tepat di seberang ku. Sepanjang makan malam aku todak berani mengangkat wajahku dan terus menunduk.
"Nona Cybridge, bolehkah aku kembali ke kamar duluan? Aku memiliki banyak tugas yang belum selesai"
Gabriel melihatku dengan rasa bersalah
"Tentu saja, jangan terlalu malam nanti kamu kelelahan" balasnya sambil tersenyum.

Aku kembali ke kamar ku dengan terburu buru. Aku takut Gabriel akan mengikuti ku lagi. Hujan kembali turun, demikian juga perasaan ku. Kembali bersedih, seperti biasanya.mungkin aku terlalu sedih untuk menulis jurnal.

____________________________
Hello! Ini karangan pertama aku, jadi kalo ada kesalahan pengetikan, mohon di maafkan ya....

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 21, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Rainy GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang