PERTEMUAN BESAR
Suatu hari di atas Arsy, Aku melihat ada pertemuan yang sangat besar. Pertemuan para raja dari kota yang tak dikenal oleh bangsa manusia.
Mereka ada yang bernama Firnaus seorang raja dari kerajaan Makani, Kuncen seorang raja dari kerajaan Mesumiah, Rambuan seorang raja dari kerajaan Minmuni, Lowbreta seorang raja dari kerajaan Fashioma, Gandrata seorang raja dari kerajaan Hibura, Upriat seorang raja dari kerajaan Tattha, terakhir Delsiamos seorang raja dari kerajaan Fulsin.
Mereka memiliki kekuasaannya masing-masing. Kekuasaannya mencakup kerajaan Hewan, Jin dan Manusia.
Sang Firnaus dari Makani berkata, "Aku, dengan kekuatan jutaan rakyatku maka aku akan membawa separuh bangsa jin dan manusia agar dapat mengikuti misi pertemuan kita malam ini.
"Sedangkan dari bangsa hewan, semuanya telah kita taklukan sejak lama. Dan kini aku memiliki cara-cara baru agar bangsa jin dan manusia, seluruhnya dapat kita taklukan."
"Kalau Aku dengan kesaktian rakyatku serta senjata-senjata rahasia, hanya akan menyisakan 10 persen bangsa jin dan manusia yang tidak mengikuti programku malam ini.
"Untuk kaum hewan, sepenuhnya sudah kita kuasai sejak pertama kali sebelum Adam diciptakan. Dan cukup sekian laporanku." Ucap sang Kuncen dari kerajaan Mesumiah.
"Maaf aku tak bisa menargetkan apa-apa untuk misi kita malam ini. Hanya saja aku akan berusaha semaksimal munkin mengajak 10 persen bangsa manusia berjalan sesuai harapan pertemuan kita malam ini," sahut raja Rambuan dari Minmuni.
"Lalu Engkau bagaimana Lowbreta dari Fashioma?" Tanya sang pimpinan sidang.
"Aku sudah terlalu lama tertidur dan malas-malasan dalam beribadah, tetapi kini semenjak bangsa manusia mengalami abad teknologi media dan globalisasi, setidaknya, sekarang aku bersama rakyatku akan mulai beraksi," jawab sang Gandrata dari Hibura.
Sang Upriat dari Tattha hanya terdiam ketika giliranya bicara. Dia malah nenyuruh sang Delsiamos dari Fulsin untuk bicara.
"Aku sih tenang-tenang saja. Tak ada laporan khusus untuk malam ini. Sebab programku tahun ini dan tahun depan masih fokus ke bangsa manusia. Dan tanpa Aku dan rakyatku bekerja pun bangsa manusia sudan lebih dahulu menyerahkan diri atas ketaklukanya.
"Bahkan sering kali aku menggelar acara nonton bereng bersama rakyat kota dan pelosok di kotaku. Dari layar media kami, kami melihat manusia manusia saling membunuh, saling menuduh dan saling mengancam. Semua urusan manusia di dunia sudah berkiblat pada sebuah program sesuai program kerja di kerajaanku. Dan terbukti bahwa kehidupan bangsa manusia tidak bisa lepas dari campur tangan kerajaan Fulsin," ucap sang Delsiamos.
Aku tak berani berlama-lama di sana. Aku takut penyamaranku terbongkar. Karena penjagaanya begitu ketat. Sebelum aku ke luar dari ruang pertemuan. Aku sempat melihat tulisan didepan para raja. Yang berbunyi :
"Makani dari kota makanan, Mesumiah dari kota mesum, Minmuni dari kota minunan keras, Fashioma dari kota Fashion, Hibura dari kota hiburan, Tattha dari kota tahta dan Fulsin dari kota uang."