Kakaknya masih menatap adiknya dengan tatapan dingin dan datar, Kemudian mendekatkan wajahnya lagi kearah Chika."Kau—"katanya terpotong membuat chika bingung.
"Kau jelek"kata Rai mengejek.
Chika mendorong tubuh kakaknya itu dengan kasar, Sehingga Kakaknya terjengkang kebelakang.
"Udah tahu jelek, Masih aja deket-deket"Ucap Chika geram.
Chika bangkit dari tempat tidur Kakaknya itu. Kemudian melangkah kearah pintu, Sebelum membuka knop pintu, Chika membalikkan badanya.
"Cepat mandi, Badanmu bau" Ucap chika sambil menutup hidungnya dengan jari jempol dan telunjuknya.
Blam.
#flashback of
****
Chika melewati ruang guru dengan kekesalan memenuhi hatinya.
Hanya satu orang yang akan dicarinya
Raihan.
Chika berhenti melangkahkan kakinya, Ketika ternyata orang yang dicarinya sedang duduk dipinggir tangga.
Ia berjalan kearah targetnya yang sedang menikmati jus jeruk itu.
"Jahat banget sih"gerutunya.
Laki-laki itu masih sibuk menyeruput jus jeruk yang ada ditangannya itu.
Chika mendengus kesal, laki-laki didepannya ini sama sekali tak beraksi apa-apa.
"Gara-gara lo eh..kakak, aku jadi dihukum tahu"
Seperti orang yang tak memiliki telinga, laki-laki itu masih menyeruput jusnya perlahan-lahan entah disengaja atau tidak.
"Buatku,aku haus"ucap chika mengambil jus yang kini hanya setengah bagian, dan langsung meminumnya tanpa tersisah.
Laki-laki itu masih menatapnya dengan tatapan datar.
"Ahhhh,SEGER"ucap chika sambil menyeka keringatnya.
"Udah bersiin toiletnya atau disuruh lari sama pak subur?"
"Gara-gara kau, mulai hariini aku mau berangkat sendiri. Terserah apa kata dunia"
Rai, itulah nama laki-laki yang sedaritadi menganggu pikiran Chika. Laki-laki yang sudah menjadi kakak angkatnya selama hampir 3 tahun ini selalu saja menyebalkan.
"Memangnya apa kata dunia?"tanya Rai menantang.
Chika malas menjawabnya, karena sekali ia membantah atau melawan. Sampai kiamat pun gak akan ada yang ngalah.
"Aku mau bersihin toilet dulu"ucap Chika.
Rai menatapnya.
"Silakan yang bersih yah"ucap Rai meledek.
Chika menatap sebal kearah kakaknya ini.
"Memangnya aku babu"ucap chika sewot.
Rai hanya menghendikkan bahunya.
"Iya kali,soalnya kau mirip"
"Ihhh.."kesel Chika sambil menendang kaki kakaknya itu, memang tidak keras tapi membuat celana abu-abunya kotor.
"Celanaku kotor loh"ucap Rai santai sambil menunjuk celananya yang bercampur warna coklat.
"Ohh..bodoh amat"ucap Chika sambil menjulurkan lidahnya.
"Gak apa-apa lah,nanti tinggal kusuruh kau cuci"
Chika melotot kearah kakaknya itu.
"Gak mau cuci aja sendiri"ucap Chika lalu pergi kearah toilet.
Rai masih diam, ada sebuah senyum simpul didekat pipi dan bibirnya yang muncul.
"Kau terlalu imut "
Jangan lupa untuk:
Vote:klik satu kali aja jgn dua kali.
Comment:bebas tapi jangan spam or menghujat.
Follow:untuk mengetahui siapa aja yang menyukai ceritaku.
Reading list:tahu ceritaku,biar aku senang.
Dm:BEBAS.
Semoga cerita ini sukses!!!
Baca juga ceritaku yang berjudul
Cinderella and the 7 vampire prince.Genre:fantasy,romance.
Berkisah tentang Gadis kecil yang Ingin membalaskan dendamnya ke Ibu tirinya dan saudari tirinya.
https://my.w.tt/UiNb/hvvdBlwj0H
KAMU SEDANG MEMBACA
Stars[Sedang Revisi]
RomanceMaafkan aku yang menyebalkan ini. Maaf karena aku tak pernah mau mengalah. Maafkan aku yang gagal membuatmu bahagia. Maafkan aku, Karena selalu membuatmu marah. Maafkan aku yang tidak bisa lagi berada disisimu. Tapi kabulkanlah Permintaan terakhirku...