Chika POV
"Chika kasihan amat si lu"ucap salah satu temanku.
Hariini dan hari-hari sebelumnya menurutku sama.
Sama-sama selalu mendatangkan kesialan.
#flashback
Tadi pagi aku telat lagi, kalian jangan salah kira kalau aku bad girl alias siswa yang gak benar, malahan sebaliknya.
Kenapa aku telat? Karena harus membangunkan seorang iblis dari tidurnya.
Sebenarnya bisa saja aku tak membangunkan iblis itu tapi tapi aku bakal kena PUS bukan kucing (pemotongan uang saku). Aku adalah adik dari iblis itu lebih tepatnya adik tiri, karena mamaku menikah lagi.(nanti dijelaskan storynya)
Walaupun aku adik dari iblis tapi aku bukan satu golongan denganya melainkan aku seorang malaikat.
Mamaku menyuruhku untuk membangunkan iblis, terus apa gunanya alarm dikamarnya,kalau aku yang bangunin mulu?.
Dia selalu telat membuatku capek hati, tapi anehnya dia yang telat aku yang selau kena hukuman, kenapa bisa?akupun tak tahu.Buatku berada didekat kakakku adalah kesialan terbesarku. Aku tak bilang membencinya tapi aku hanya bilang aku tak menyukainya.
Kalian bayangkan saja dia punya motor sport tapi gak ada gunanya, kalau aku berangkat denganya pasti menggunakan angkot, tapi kalau dia berangkat sendiri baru pakai motor.
Dia pikir aku bakal grogotin motornya.
Oke, hariini sama seperti biasa aku telat disuruh bersihin toilet. Kesialan sudah menjadi langgananku.
Pak botak alias pak subur menyuruhku membersihkan toilet, dia tak tahu perjuanganku datang kesekolah dan malah seenaknya menghukumku.Aku menemui siiblis sedang asik meminum jus, ingin sekali kugorok lehernya itu dan kulemparkan ke burung gagak kepalanya biar dimakan(sadis).
Aku membersihkan toilet dengan keluh,bajuku yang pas tadi berangkat masih harum jadi bau.
Ingin sekali aku-
#flashback(tiba-tiba)Off
"Chika dengerin gak sih?"tanya seseorang membuyarkan lamunanku yang belum selesai.
Aku menatapnya bingung(cengo)
"Please jangan tatap gue dengan tatapan menyeramkanmu itu"ucapnya sambil menyilangkan telapak tanganya kewajahnya.
Kumat lagi nih bocah
Aku jadi menatapnya malas.
"Gak emang tadi lu ngomong apa?"tanyaku.
"Ih ngomongnya kok kazar sih?"tanyanya alay.
aku mengernyit bingung.
"Emang biasanya gue kayak gimana?"tanyaku balik.
Dia menaruh jari telunjuknya pura-pura berpikir. Karena percayalah buatku dia tak pernah berpikir atau mempunyai pikiran.
"Biasanya sama Kak Rai aku,kamu"katanya genit dan mencolek lenganku,dengan segera kutepis lengannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stars[Sedang Revisi]
RomanceMaafkan aku yang menyebalkan ini. Maaf karena aku tak pernah mau mengalah. Maafkan aku yang gagal membuatmu bahagia. Maafkan aku, Karena selalu membuatmu marah. Maafkan aku yang tidak bisa lagi berada disisimu. Tapi kabulkanlah Permintaan terakhirku...