siapa yang menyibak tirai kelambu?

2.2K 84 4
                                    

Halo readers ... Sedikit penjelasan dari saya. Sebagai penulis saya cuma mau jujur sama para pembaca semua.

Aku mau jelasin bahwa ini cerita yang kalian save ini sampai chapter ini bisa dibilang fiksi. Karena kebenarannya tak terbukti.

Aku terinspirasi dari cerita2 warga di tempat aku jadi dikembangin dibuatlah cerita horror seperti ini. Terserah sih mau katain aku apa. "Ih judulnya kisah nyata kok ceritanya fiksi?"

Ya nggak mungkin semua kisah nyata pastinya.

Bagi yang nggak terima nggak pa apa tapi buat yang masih suka mmbaca makasih...

Happy reading

😀😀😀😀************

    Suasana hening dan haru menyelimuti sore hari ini.tidak ada lagi suara bising dari musik yang diputar dari speaker dengan keras dilantangkan.yang terdengar hanyalah suara tangisan pilu dan suasana duka menyelimuti dirumah itu.dimana biasanya setiap sore ada seorang ibu yang sibuk memasak didapur,anak- anak yang bermain diberanda rumah dan teriakan sang kakak karena kelakuan nakal adik-adiknya.

Tapi apalah daya kini sang ibu sudah diantarkan ketempat peristirahatan terakhirnya satu jam yang lalu.semua penghuni rumah tersebut merasakan duka yang mendalam.

Seorang pria paruh baya tengah memandangi sebuah figura dengan tatapan kosong.

Lalu sang adik dari pria tersebut mendatanginya dengan tatapan penuh iba.

"Sudahlah anwar ikhlaskan istrimu...!biarkan dia tenang dialam sana!"

"Tidak baik menangisi kepergiannya war!" Monik selaku adiknya merasa sakit melihat kakaknya seperti ini.

 
Monik yang tak dihiraukan oleh anwar perlahan keluar dari kamar utama itu.monik bermaksud untuk membiarkan anwar sendiri dulu agar ia bisa tenang.naamun sebagai saudara tentu hatinya merasa tak enak akan saudaranya itu.

Monik menghampiri seorang gadis berusia 16 tahun. Yang tengah merutuki dirinya dipojok kamarnya .tak tertinggal juga jeritan tangisnya akan kepergian orang yang sangat disayanginya.

"Nila sayang...!! Udah ya jangan ditangisi terus mamanya !,kasian lho mamanya nanti beliau nggak tenang"

"saya ikhlas kepergian ibu tapi saya nyesal nggak bisa minta maaf sama ibu ... saya banyak salah sama ibu hiks....!!!"jerit nila tak kuasa menghentikan air matanya.

Monik hanya bisa menatap sedih prihatin dengan keponakannya itu. Tapi mau bagaimana lagi wanita paruhbaya itu hanya bisa menghiburnya sebisanya.ia tak bisa menghilangkan duka yang mendalam dihati keponakannya itu.

"Ya Udh nila tidur aja ya... udah malam soalnya...!"ujar monik sembari  menarik selimut nilla agar menutupi sepertiga badannya.setelah nilla terlelap karena kelelahan menangis barulah monik merasa lega.

Tapi entah mengapa timbul perasaan tidak enak dihatinya.

Kemudian monik beranjak meninggalkan kamar nilla keluar dengan penuh perasaan sedih.

Sesampainya diruang tengah sudah ada linda yang tengah duduk di sofa dengan tatapan kosong.sepertinya tampak kelelahan maklum dua anak laki-laki dari pak anwar terkadang begitu sulit diajak bicara apalagi sekarang mereka kehilangan sosok sang ibu yang selalu ada untuk mereka.

"Mba linda .... ???"

"........."

"Mbak!!!"

.
"......."

"Mbaaaaaak???"

Beberapa kali monik memanggil namun linda tak menyahut sama sekali ia hanya menatap kosong kearah kamar nilla.sikap aneh linda semakin membuat monik merinding.akhirnya meski dengan tubuh gemetar monik menghampiri linda dan menepuk pundak nya.

Kisah NyataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang