prolog

46 6 0
                                    

Perkenalkan namaku Shinta Salsabilla Putri. Anak tertua dari dua bersaudara. Aku tidak cantik, pintar, kaya atau populer di kalangan teman-teman, ya karna aku tidak suka menjadi pusat perhatian dan memang tidak ada yang bisa aku banggakan. Membosankan? Biarlah. Aku merasa baik-baik saja dengan keadaanku yang seperti ini.

Entah kenapa orang-orang selalu memanggilku dengan sebutan si "jutek, muka polos" aneh! Tapi tenang saja itu tidak membuatku tersinggung atau marah karena apa yang mereka katakan tidak sepenuhnya salah. Kuakui, aku gadis yang selalu hidup dalam duniaku sendiri, terkesan tidak pusing akan keadaan sekitar. Aku hanya berusaha hidup se normal mungkin.

Kelas 1 SMP aku mulai merasa ada yang aneh pada diriku. Aku merasa aneh karna selalu ingin melihat seseorang, ingin selalu dekat dengan seseorang. Tanpa sadar dia sudah meracuni pikiranku dengan dirinya. Celakanya dia adalah bintang. Ya seorang seperti bintang yang selalu bersinar menyinari sekeliling dengan cantiknya sangat berbanding terbalik denganku yang dikatakan orang bagai awan hitam
Tidak ada satupun orang yang menginginkan awan hitam.

Akupun tak luput dari sinarnya yang terang mempengaruhiku sangat jauh. Karenanya hatiku yang gelap akibat sebuah insiden buruk di masa lalu kini mulai kembali terang. Perlahan tapi pasti dia menarikku keluar dengan uluran tangan hangatnya. Dia berhasil menyentuh bagian terdalam hatiku yang sudah ku tutup rapat, bahkan orangtuaku pun tak mampu membukanya tapi dia dengan mudahnya membongkar semua dan menghapus bersih apa yang ada di dalamnya.

Saat harapan itu ada, saat ingin ku raih sinarnya, sinar itu hilang. Saat dia berhasil membersihkan bagian terkelam dalam diriku, ditempat itu pula dia mulai melukiskan luka sedikit demi sedikit.

Bukan salahnya. Tapi akulah yang terlalu serakah dan egois. seharusnya dari awal aku tahu dia ada bukan untukku. Dia dikirim oleh Tuhan hanya untuk menolong bukan menjadi bintang milikku seorang.

"Hei tahukah kamu? Kamu adalah orang terbrengsek yang pernah ku temui. Kamu lancang menyentuh apa yang seharusnya tidak kamu sentuh dan kamu lari ketika resiko dari perbuatanmu itu mulai datang. Tapi tidak apa. Setidaknya ada senyum antara aku dan kamu, setidaknya ada senyum dalam hubungan kita walau pada kenyataannya selalu dihiasi tangisan. Bukan kamu, tapi aku. Berbahagialah disini aku baik baik saja"

~Shinta Salsabilla Putri

Can You Hear My Heart? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang