Prologue

54 3 2
                                    

Di sebuah ruang berbentuk persegi ukuran sekitar 6 meter ada 2 orang laki laki berhadapan. Seorang orang tua berambut abu abu ke putian bermata hitam yang berumur sekitar 60 an dan satunya lagi adalah seorang pemuda berambut hitam bermata hitam yg berumur sekitar 17an.

Mereka berdua saling bertatap muka dengan wajah serius sambil memasang kuda kuda mereka.

"Hahaha kau masih terlalu dini untuk bisa mengalahkan aku bocah!!" Kata seorang orang tua itu kearah anak muda itu

"Diam kakek tua kali ini aq pasti bisa mengalahkanmu hmph" jawab pemuda itu

[HHHHHAAAAA............] teriak mereka berdua sambil memperpendek jarang dengan dengan sekali hentakan kaki

<<<<BLAMMM >>>>>>

"Kau lumayan juga bocah" kata kakek tua itu sambil mempertahankan kekuatannya untuk menahan pukulan anak muda itu

"Begitu juga kau kakek tua, tidak kusangkua tulang mu masih kuat juga"

"Hmph jangan remehkan aku bocah kau kira latihan kerasku dari dulu bisa kau kalahkan hanya dengan segini

Lagipula kau adalah bocah kecil lemah saat pertama dibawah ayahmu kesini hahaha bahkan kau dulu takut hanya berhadapan denganku"

"Oiiii jangan bahas masa lalu , rasanya ingin kupukul saja diriku yg masa lalu itu" jawab anak muda itu dari perkataan kakek itu

Dari sekilas lihat kita bisa mengetahui bahwa mereka layaknya buah tak jauh dari pohonnya.

GURU dan MURID itulah jawaban yg kita dapat saat kita melihat kejadian itu dari dekat

Ya benar kakek tua itu adalah guru sekaligus pemilik tempat pelatihan bela diri yg dihadiri pemuda itu. Dimana pemuda itu belajar bela diri sejak remaja karna dia dipaksa ayahnya

Ditempat itu pemuda itu bukan diajari kuda kuda atopun teknik teknik ribet seperti perguruan lainnya. Namun pemuda itu diajari Insting Bertarung. Yg berarti dia bukan diajari menghapal setiap gerakan lewat percobaan berulang kali namun dia diajari mengatasi setiap serangan dengan bertahan menggunakan tubuh nya sendiri tanpa harus mengingat gerakannya lewat otak namun membiarkan tubuhnya bereaksi sendiri tanpa harus ada ingatan jika diserang

Membiarkan tubuh bergerak sesaat itu diserang dengan bertahan atau menyerang balik jika dilihat dengan kata biasa ini bisa dibilang kemampuan yg sangat kuat dan mudah dilakukan namun kenyataan berbeda, itu sangat sulit. Tanpa membiarkan otak berpikir tp langsung melakukan gerakan bertahan atau menyerang balik itu adalah jawaban yg bisa diberikan. Dimana setiap manusia berpikir setiap melakukan sesuatu yg menyebabkan tubuh tidak bisa langsung bereaksi tanpa pemikiran

Ya memang terkadang kita langsung bisa melakukan tindakan seperi menangkap gelas jatuh sebelum jatuh, tetapi kejadian seperti itu sangat jarang. Kukatakan sekali lagi sangat jarang. Yang sehingga membuat tempat pelatihan ini sangat sepi digunakan karna besarnya kesulitan yg dihadapi setiap muridnya sehingga hanya menyisakan 1 murid yang pada saat pertama kali masuk kesini ketakutan dalam sekali lirik ke gurunya.

Namun yang mengejutkan anak muda itu BERHASIL

Ya berhasil melakukan apa yg diajarkan oleh kakek tua sekaligus gurunya itu. Sehingga saat ini adalah apa yg terjadi mereka berdua sedang duel tanpa senjata bertarung satu sama lain untuk menentukan siapa yg lebih kuat.

"Ayo kakek tua maju sini kita tunjukan siapa yg lebih kuat!!!"

"Hmph kau terlalu meremehkanku bocah , tp baiklah kuterima tantangan mu"

"Haaa"

{pukulan} {bertahan} {serangan balik} {tendangan}

Saling bertukar pukulan lalu bertahan terus menyerang balik dan terkadang tendangan dilakukan

Itulah yang mereka lalukan dari tadi hingga stamina mereka habis lalu mereka berdua jatuh terlentang di lantai dengan wajah kepuasan

"Kau masih belom kendor juga ya kakek tua"

"Hoh kau masih terlambat 100 tahun untuk bisa mengalahkanku"

Itulah perkataan mereka sambil berpasang wajah kepuasan diwajah mereka. Meski mereka terlihat tidak suka satu sama lain dalam perkataan mereka tp mereka tetaplah guru dan murid. Dimana sering bertemu satu sama lain ,sering berbicara satu sama lain, sering kritik satu sama lain, sering menjelek jelekan satu sama lain, mereka tetaplah sering bertemu dan akhirnya menjadi kebiasaan dan perasaan mereka terbuka satu sama lain

"Waduh aq sepertinya akan terlambat,aku berangkat dulu ya kakek tua-k" ucap si pemuda sambil bangun dan agak -tertawa kecil lalu keluar dari ruangan itu dan lari ke arah tujuannya

"EY AKU BELOM TUA- K" teriak si kakek tua itu sambil marah karna dia disinggung masalah umurnya

sambil berbisik "Ya meski aku 60 trus kenapa?  aku belum seberapa tua dibandingkan tua bangka yang diatas itu" dan mengarahkan arah pandanganya ke atas langit



kondisi status protagonist

STATUS

Name : Pemuda (sementara)

Race   : Human  (male)

Job     : Student

Lvl : 1

Strength : 200

Stamina : 300

Speed : 175

Mana : -

Pysic Resist : 150

Mana Resist : -

Skill : -


STATUS

Name : ?

Race   : Human

Job     : -

Lvl : 1

Strength : 100 (for normal human) 175 (for average martial artist)

Stamina : 150 (for normal human) 250 (for average martial artist)

Speed : 140 (for normal human) 160 (for average martial artist)

Mana : -

Pysic Resist : 75 (for normal human) 145 (for average martial artist)

Mana Resist : -

Skill : -

*penampilan status dalam bentuk angka masih belom bisa dilihat sendiri oleh protagonist

*aku menggunakan Bahasa inggris pada penampilan status agar memudahkan untuk cerita di masa depan*

Disciple of Martial Arts Became a Hero ? No I Don't WantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang