Chapter 6

35 1 4
                                    

3 Heads dan Upacara Ritual 6 hari

Sekarang aku sedang diantar oleh Elidia ke ruangan tempat adanya Orb World dan sekaligus tempat itu adalah tempat pertama kali aku datang ke dunia ini

Di sepanjang perjalanan aku sempat melewati lorong dengan bagian kanannya yang kosong dan bagian itu mengarah ke tempat pelatihan kesatria seperti yang aku lihat di sisi jendela ruanganku

Mereka sedang berlatih dengan pedang dan ada juga yang memakai perisai

"haaat" teriak salah satu kesatria sedang mengayunkan pedang besinya melawan pria besar berukuran 2m yang sedang memakai armor tebal. Jika kau lihat dari kecepatan saja maka si kesatria itu pedang nya pasti mengenainya namun pria besar itu menghindarinya dengan 1 langkah kebelakang samping lalu dia mengarahkan badan bagian kanannya menubruk kearah kesatria itu dan kesatria itu pun terpental dan mengenai tanah pingsan

Waow pria besar itu cukup terampil ya aku blm cukup bisa menilai kemampuan orang sih namun mengambil dari pengalaman ku lawan kakek tua itu maka jika kakek tua itu dia akan mematahkan tangan yang memegang pedang dengan kakinya lalu menendang tubuhnya dengan kaki satunya hah itu membuatku mengingat pengalaman buruk

"Pahlawan sini cepat jangan bengong begitu kita sudah telat" ucap Elidia sambil menarik tanganku

"Ah iya iya baiklah"

Aku terus mengikuti elidia lalu kita sampai ke ruangan itu dan sepertinya kami memang terlambat

Disina sudah ada teman sekelasku lengkap dengan 2 teman dekatku dan ada juga raja, Pak Roen beserta ksatria raja. Sepertinya 2 teman dekatku langsung menyadariku begitu aku masuk dan menyapaku

"Hoi sin ngapain aja kamu ? terlambat bangun? Bisa bisanya masih bisa enak tidur aku aja dari kemaren belom bisa tidur" ucap si Dio ke arah aku

Haha ya mengingat kejadian kemarin aku ga bisa bilang apa apa sih

"Tentu saja enggak lah lu kira aku gak peduli sebegitunya aku juga ga bisa tidur tau"

"Sudahlah kalian berdua jangan bertengkar aku lagi kesal" ucap si Dian

""baik"" balas aku dan Dio barengan

'Dian itu kalo marah sangat menakutkan ingat' itu yang dihasilkan dari selarasnya pikiranku dan dio saat itu 

kenapa?

dia pernah menghancurkan konferensi guru di sekolah gara gara kesal sama senior yang terus mengganggu kelas kita lalu konferensi itu seketika memutuskan menghukum senior itu tanpa pikir panjang panjang 1000 word in one problem itulah julukan kejadian itu

"Tapi tak kusangka ya sin jadi pahlawan" ucap si Dio

"Benar juga mengingat dia adalah si muscle head" balas si Dian yang setuju ke ungkapan Dio

"Oi aku bukan muscle head aku masih bisa berpikir"

"Benar juga ya sin jadi pahlawan ke 6 tidak bisa dipercaya" "benar benar tak masuk akal khan?" "surga pasti sudah hancur kalo sin bisa kepilih" "hmm mungkin hari ini kiamat?" ucap anak anak kelas yang setuju ungkapan mereka berdua

"hei kalian tega banget ya apa segitu buruk nya diriku jika aku jadi pahlawan" balasku ke mereka

"Apa perlu ditanya?"

"Benar benar?"

"Masih gak mau sadar?"

"lu itu bahkan saat anak anak pelajaran kau malah sempat tidur"

"kau beberapa kali juga mematahkan sapu sekolah saat bersih bersih"

"bahkan saat ada acara sekolah kao malah minta pertandingan bela diri"

Disciple of Martial Arts Became a Hero ? No I Don't WantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang