Prologue

89 10 22
                                    

INDONESIA—Daratan dengan 2/3 bagian lautan masih sama seperti dahulu, hanya saja daratan itu tak lagi hijau layaknya 2000 tahun yang lalu, kawasan itu berubah sempurna menjadi daratan hutan beton. Ribuan gedung pencakar langit menjulang tinggi ke angkasa, berpetak-petak sawah tak lagi menunjukkan eksistensinya. Ludes. Tak bersisa. Setiap jengkal tanah hanya tinggal rangkaian tak berarti. Tembok. Pagar besi. Setiap inci hanya dijejali oleh pemandangan monoton.

Angin muson yang selalu bertiup sepanjang tahun ciri utamanya, tak ada musim lain selain kemarau dan hujan. Tak ada aroma musim semi yang menyeruak tiap kali bunga bermekaran, atau desiran angin yang senantiasa mengalun, menggugurkan dedaunan di autumn subtropical. Kristal salju tak pernah jatuh. Memang hanya memiliki 2 musim tetap.

Pagi pada tahun 3131, bertiup angin dengan melodi tak biasa. Normalnya, di negara tersebut bertiup semilir angin  menyejukkan, tak panas maupun dingin. Namun, pagi itu menunjukkan gelagat asing yang mencurigakan. Angin dingin bertiup dengan ganas untuk beberapa saat, kurang lebih berlangsung dua jam, masyarakat kontan saja menutup pintu dan jendelanya rapat-rapat. Tak ada yang menyusuri jalanan, selain orang-orang penting. Kejadian ini sempat menimbulkan kegaduhan di pagi menjelang matahari menduduki tahta tertingginya.

Minggu pertama sempat dihiraukan, namun pada akhirnya, dua minggu lebih angin itu tak pernah berhenti mengalun. Panas matahari sempat terkalahkan, terutama pada malam hari. Sungguh anginnya menusuk tulang yang hanya berbalut daging.

Dari puncak Jayawijaya semua berawal. Mengubah rotasi kehidupan, hingga akhirnya terbalik sempurna. Jauh di bawah nol suhu kawasan luas itu. Nasib baik lautannya tak membeku layaknya es di kutub.

Tentu saja, fenomena asing tersebut tak dihiraukan begitu saja, banyak aktor yang berperan dalam dekade yang serempak. Dengan bermacam alasan dan gelagat yang berbeda. Perlahan namun pasti daratan Indonesia mungkin akan berubah layaknya es di kutub utara dan selatan yang dikenal sebagai pusat magnet. Maka Indonesialah yang akan menjadi pengganti singgasana bagi es abadi.

SnowiceindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang