Aku kurang menyukai pertemuan
karna,
setiap pertemuan pasti ada perpisahan
yang mengikutinya.***
Seorang gadis berambut coklat berjalan diantara kerumunan manusia, beberapa kali gadis itu menghela nafas panjang ketika ada orang yang tidak sengaja bahkan sengaja menyenggolnya.
pas SPM gue enggak begini-begini amat keluh-nya
Gadis itu tetap berjalan menjauhi kerumunan langkahnya membawanya duduk di bangku yang disediakan sekolah. pandangannya meliar memperhatikan bagian-bagian sekolah yang mulai besok akan dia tempati
baru rasanya kemarin dia berkumpul bersama teman-temannya, bercanda, mengejek teman kelasnya. Tapi hari ini dia sudah menjadi gadis SMA.
"hai?"
Felicia membalikkan pandangannya menantap orang yang menggangu lamunannya. Felicia mengerutkan keningnya bukan kah dari tadi dia sendiri? lalu sejak kapan orang ini disini?
"hai?" sapanya lagi
Felicia hanya terseyum lalu menatap kerumunan itu lagi
"gue Alfairus panggil saja Alfa" ucap cowok beralis tebal sambil menyedorkan tangannya
"gue Felicia panggil aja Cia" ucap Cia sambil terseyum lalu membalas uluran tangan yang Cia ketahui bernama Alfa
Alfa terseyum sehingga membuat lesung pipi yang baru Cia ketahui. Bahwa Alfa manis saat terseyum.
"sendirian?" tanya Alfa memulai pembicaraan
"enggak!" jawab Cia sambil menggoyangkan kakinya ke depan dan kebelakang
"tapi, gue liat lo sendirian!" alis Alfa bertemu membuat Cia sadar bahwa laki-laki yang disampingnya sangat tampan, tapi lebih tampan oppa-oppa drakor yang sering Cia liat.
"gue enggak sendiri kan ada lo" ucap Cia sambil terkekeh
"gue baper" ucap Alfa sambil memegang dadanya
Cia menyikut Alfa "jangan baper gue enggak bisa tanggung jawab" ucap Cia sambil ketawa membuat mata bewarna coklat itu menyipit,
satu yang Alfa ketehui bahwa dia menyukai tawa Cia.
"gue enggak minta lo tanggung, jawab tapi gue mau-nya lo jadi sahabat gue gimna?" tawar Alfa sambik menaik turun kan alisnya
"iya, tapi itu alis jangn di kasih begitu gue iri sama alis lo yang tebal!" ucap Cia pasrah
"Alfa gitu loh emang Cia yang enggak punya alis," ejek Alfa membuat Cia spontan memegang alisnya. fix Alfa menyebelkan alisnya memng tidak setebal Alfa tapi dia masih punya alis
"enak aja gini, Cia juga punya alis" ucap cia sebel
"Alfa bercanda kok, yaudah Alfa pergi yah dada cia makasih pertemuannya!" ucap Alfa sambil terseyum. Cia membalas seyum manis itu,
satu yang Cia ketahui bahwa peroisahan itu akan datang.
***
Pendek yah? soalnya baru bab awal nanti dibelakangnya janji bakla panjang. Terus sifat asli Cia dan Alfa bakal kekuar dengan sendirinya. Jangan lupa vote:vv

KAMU SEDANG MEMBACA
Cia & Alfa
Teen FictionMakassar 2017 Ini kisah tentang mereka, Tentang sosok remaja yang mengenal cinta. Tentang mereka yang sama-berjuang. Tentang mereka yang menaruh hati kepada dia, Tentang Cia dan Alfa, dua remaja sekolah Menengah Atas yang dipertemukan oleh takdir, T...