Naruto kecurian. Bagaimana mungkin ia yang lihai dapat dibuat pingsan dengan mudah? Berhari-hari ia diikat tanpa diberi makan. Berada pada kereta kuda bersama tiga orang prajurit. Saat ia kelelahan, tak sadar ia telah berada pada sebuah sel tahanan. Berbentuk persegi kecil dengan pintu yang terbuat dari batu.
Sepertinya diganjal dari luar agar tak mudah dibuka. Ventilasi yang ada hanya lubang berbentuk kotak kecil yang ada di beberapa sudut dan pintu. Ruangan begitu gelap dengan bau aneh yang kentara. Pengap. Ia baru ingin mencoba kabur, namun kaki kiri telah terikat oleh besi yang terhubung pada batu. Rantai ini lumayan panjang, memberinya akses untuk mengelilingi ruangan.
Naruto tak mengenali tempat ini. Apakah ia masih di Luxor? Di mana ayahnya berada?
Rasa haus dan lapar membuatnya tak dapat berpikir jernih. Panas udara pun makin memperburuk suasana hati.
Langkah kaki mengejutkan Naruto. Cahaya perlahan menuju ke arahnya. Ia bangkit, bersiaga jika saja ini adalah bahaya. Derap suara makin mendekat. Ia kembali terkejut melihat tiga orang berbadan besar dan tinggi, berkulit cokelat tua, memakai hiasan mata berwarna hitam muncul. Ia mengamati dari lubang yang ada. Mereka memegang pedang. Di lengan kanan atas terdapat gelang perunggu tebal dengan ukiran yang tak dapat dilihat jelas olehnya.
Mereka berbincang menggunakan bahasa asing. Bukan bahasa inggris yang pasti. Ia melangkah mundur tatkala satu orang membuka pintu batu yang ada. Tanpa kata dan memanfaatkan elemen keterkejutan, Naruto menendang pria itu menggunakan kaki yang tak terikat.
Naruto tersenyum puas karena meski kurang cahaya, namun ia berhasil membidik wajah si pria. Suara lantang terdengar seperti makian. Ia kembali bersembunyi dalam gelap. Mereka pasti akan mencoba masuk kembali. Ia harus bersiap. Tak memiliki senjata dan pergerakan dibatasi. Suatu ketidak beruntungan, namun dirinya lebih lihai dari ini. Sang blonde sangat yakin akan menemukan cara kabur.
Seperti dugaan, mereka masuk bersamaan. Ada dua orang. Kembali menggunakan elemen kejutan, Naruto muncul dari bagian samping pintu. Ia menendang bagian tulang kering salah satu kaki pria tersebut.
Tak berlama kemudian saat pria itu sedikit mencondongkan tubuh karena kehilangan keseimbangan, menggunakan putaran sikut, ia menghajar. Kali ini mengenai dada si pria hingga terbatuk kuat.
Kembali teriakan amarah didengar. Siapapun yang menyekap Naruto, mereka tak tahu betapa ia akan melawan. Betapa merepotkannya ia.
Kemenangan Naruto hanya sesaat. Seseorang dengan cekatan menarik batu yang mengunci pergerakan kaki. Ia memekik terkejut ketika kehilangan keseimbangan saat berdiri. Alhasil, ia jatuh tersungkur dengan dagu terlebih dahulu menghantam lantai batu. Rasa sakit menyerangnya.
Dua orang segera mengunci kedua tangan Naruto. Ia didesak untuk berdiri. Tubuh terapit saat ia diangkat oleh orang berbadan besar dan tinggi.
"Lepaskan!" teriak Naruto tak terima. Kaki menendang-nendang udara. Kaki kiri mulai terasa nyeri akibat gesekan rantai yang mengikat. Mereka membawa paksa Naruto, tak peduli jika batu besar yang diikat pada rantai terseret.
Sang blonde menggertakkan gigi menahan sakit. Mereka membawa Naruto melewati lorong gelap, hanya ada pencahayaan lewat obor yang dipegang oleh satu dari tiga pria tadi. Naruto terus meronta sepanjang perjalanan. Ia terkejut tatkala berhenti di hadapan sebuah rombongan bergaya asing. Mereka memakai emas serta perhiasan mencolok. Kalung yang begitu besar terbuat dari emas dan berhias bebatuan dengan berbagai warna. Tubuh berbalut linen, memakai semacam wig, dan sebuah kerucut kecil di atas kepala. Mereka berdiri di belakang seorang pemuda dengan teratur.
Pandangan mata biru langsung tertuju pada sosok yang mengenakan sebuah hiasan khas untuk Pharaoh nemes. Ia mencuri baca jurnal sang ayah bukan tanpa hasil, banyak pengetahuan yang telah tertanam di otak. Jantung Naruto bertalu, kembali teringat akan sosok misterius yang berada di sarkofagus makam firaun Tutankhamun. Pria yang membuatnya penasaran. Pemuda yang menaruh jimat di lehernya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Akhu [Sudah Dibukukan]
FanfictionEgyptian AU. Modern AU. Time Travel Terjebak dalam masa lalu. Pertemuan dengan penguasa Mesir yang tak dapat diterka. Naruto harus mencari cara untuk kembali ke masa yang sebenarnya. Atau mungkin keberadaannya adalah takdir? Potongan LightNovel.