My Love Is Hurt (sakitnya dia berubah)
Can I Love Again (mencoba membuka hati pada orang lain)
I Want and I Hope (keinginanku, berharap bisa berteman)
I Always Love Him (selalu ada untuk, dia)
Really (cinta datang membawa penyesalan untuk meminta kembali)
End (perpisahan dan pertemuan)My Love is Hurt
Aku bahagia bersamanya, seseorang yg mampu membuat hidupku berarti dan berwarna. Saat gundah dan kesepian dia selalu ada memperbaiki suasana. Serasa hidup ini menjadi sangat sempurna.
Waktu pulang pun tiba, aku keluar dari kelasku bersama mirid yang lain. Aku tertegun melihat seorang lelaki berdiri menungguku di depan kelas. Aku tersenyum melihat perjuangannya menunggu kelasku bubar lebih telat sejam dari kelasnya. Dia menoleh dab tertegun melihatku. Sebuah senyuman pun tersungging untukku. Senyuman manis yang dia miliki dan aku pun ikut tersenyum sambil menghampirinya.
“kau menungguku?”. Tanyaku.
“tidak… aku menunggu wanita lain. Dimana ya, wanitanya?”. candanya sambil melihat sekitar.
“aish!”. Sebalku sambil memukulnya pelan. Dia pun terkekeh.
“ayo, kita pulang.”. ajaknya sambil menarikku pergi. Kami pun pulang bersama. Sepanjang jalan kami berbincang, bercanda dan tertawa bersama. Aku begitu bahagia bersamanya. Hingga aku tidak pernah bisa menyembunyikan kebahagiaanku setiap hari karena memilikinya. Indahnya setiap detik ini serasa dunia mendekapku dan memberikan semua hal indah hanya untukku.
“terimakasih.”. kataku yg sudah sampai didepan rumahku.
“iya. Istirahatlah… kau terlihat kurang istirahat.”. Katanya. Lalu aku memeluknya.
“mm. Aku tahu.".
"kalau tahu, seharusnya kau bisa atasi itu.". Omelnya. Aku pun mendongak melihatnya.
"karena aku ingin kau terus memperhatikanku.". Manjaku.
"dasar.". Tawanya sambil mengacak rambutku pelan. Ku lepaskan pelukannya dan menatapnya.
"kau akan pulang?"
"pertanyaan macam apa itu?".
"aku masih ingin bersamamu.". Keluhku. Dia pun terkekeh.
"besok juga pasti bertemu lagi.". Ledeknya.
"eum, benar juga.". Dia terkekeh dan memelukku.
"aku pulang.. ".
"Hati-hati di jalan.”. dia pun menatapku dan mencium bibirku lembut. Aku pun memejamkan mata dan membalasnya. Lalu kami melepaskan ciuman kami.
"masuklah.".
"mm.". Senyumku sambil mengangguk. Lalu dia melangkah pergi. Ku pandangi dia yang berjalan menjauh dariku. Aku ingin sekali meminta waktu untuk dapat terus bersamanya. Apa aku lebih baik menikah dengannya agar bisa puas memilikinya? Aku pun tertawa geli memiliki pikiran seperti itu. Kami masih sama-sama pelajar.
Malam ini aku mengutik ponselku. Aku saling mengirim pesan dengan xeon sambil tertawa tidak jelas. Aku tertegun ketika dia mengirimkan pesan singkat yg berbeda dari topik pembicaraan.
From : xeon
Aku rasa malam ini aku tidak bisa tidur. Tidak tahu kenapa aku takut, ketika kita sudah tidak saling mengirim pesan singkat. Kau akan pergi jauh. Aku takut kehilanganmu. Aku mohon, jangan tinggalkan aku.
Aku pun tersenyum membaca pesan singkat ini. Mana mungkin aku meninggalkannya. Aku tidak akan pernah meninggalkannya, karena aku bahagia memilikinya. Tapi sebaliknya, apa kau yg akan meninggalkanku?
Aku berjalan masuk ke sekolah. Tanpa aku ketahui, xeon menghampiriku dari belakang dengan diam-diam.
“ssstt…”. Godanya di telinga kananku. Aku pun tertegun dan menoleh, tapi tidak ada siapa-siapa. Ketika aku kembali melihat kedepan dia sudah ada di hadapanku. Sontak aku pun terkejut.
“ahh!”. Kagetku. Dia pun tertawa. “aish! Kau ini. masih beruntung, kau tidak ku tabrak.”. lalu kami berjalan bersama.
“kalau kau menabrakku, memang kenapa?”.
“hah?”.
“tadi katanya, aku beruntung tidak aku tabrak. Memang kenapa kalau aku tertabrak olehmu? Apa yg akan terjadi?”. Godanya.
“ish… pikir saja sendiri.”. Kikukku.
“whoa… apa nanti akan kita akan jatuh bersama sambil berpelukan.”. aku pun tertegun dengan pikiran kotornya. “atau… sesuatu akan menempel di wajahku, mungkin tepatnya… bibirku?”.
“aish!”. Sebalku sambil memukulinya pelan.
“aww! Aww!”. Keluhnya. Lalu dia menahan tanganku. “apa itu benar?”. Aku pun terkekeh. “kalau benar, besok aku akan melakukannya lagi.”. Godanya. lalu dia berlari pergi.
“aish… anak itu. Sejak kapan banyak sampah di otaknya?!”. Gumamku sebal. Ku lihat sekitar. Beberapa murid melihat kearahku dan ada yang berbisik-bisik. Aish... Xeon sialan. Berbicara hal itu didepan umum. “heh! Xeon!”. Aku pun berlari mengejarnya. “sini kau!”.
Kelasku berkumpul di lapangan Outdoor untuk pelajaran olahraga. Ku lihat ke jendela kelas xeon. Dan, rupanya xeon sedang memandangiku dari tempat duduknya yg ada didekat jendela. Aku pun tersenyum dan dia pun membalas senyumanku. Jadi bersemangat akj olahraga walau oanas-panas seperti ini.
“ayo, semua! Berkumpul!”. Teriak guru olahraga. Aku pun mulai berkumpul dengan yg lain.
Selesai olahraga aku terakhir yg mencuci muka di keran yg tersedia di dekat lapangan. Lalu aku duduk untuk beristirahat sejenak. Tiba-tiba geo lewat sambil mendengarkan mp3-nya.
“kenapa dia tidak masuk?”. Gumamku heran. “geo!”. Dia hanya diam saja. “geo!”. Lalu aku hampirinya dan berdiri di hadapannya. Sontak Dia pun terkejut sambil mendadak menghentikan langkahnya.
“kau gila? Kau mau apa?! Bisa-bisa aku menabrakmu.”. Sebalnya..
“Kau sedang apa di jam pelajaran seperti ini, anak nakal!”. Sebalku sambil melipat tangan didepan dada dan berjalan mundur dihadapannya seiring dia kembali berjalan.
“aku sedang santai.”. Katanya sambil melepas headsead yang dia pakai.
“apa? San-tai?”. Dia pun mengangguk pelan. “bagaimana bisa santai?! Masuk! Kau mau dapat hukuman lagi? Hah? Dasar!”.
“sudahlah, kau masuk saja sana!”. sambil memutarku dan menjauhkanku dari dirinya. Lalu dia memakai headsead-nya lagi dan pergi dengan berlari kecil.
“ish… geo! Geo!”. Dia tidak mendengarnya. “dasar.”. sebalku yg melangkah pergi. Lalu dia berhenti dan menoleh kearahku yg berjalan pergi. Tanpa aku sadari, panggilanku tadi rupanya didengar olehnya.
“dia bodoh, atau apa? Aku ini sedang di hukum memutari lapangan. Dasar. Dia malah menyuruhku masuk.”.
Sepulang sekolah ini, xeon menghampiriku.
“kau sudah keluar?”. Katanya.
“iya.”. kataku.
“maaf, aku tidak bisa mengantarmu pulang. Aku harus pergi ke bengkel.”.
“tidak apa-apa. Aku bisa pulang sendiri.”. Senyumku.
“baiklah. Hati-hati. Jangan sampai ada orang yg tiba-tiba berdiri di hadapanmu dan membuatmu terjatuh atau tertempel, ya?”. Aku pun terkekeh. Lalu dia mengacak rambutku. “harusnya kau bilang, iya, oke, atau apalah yg dapat membuatku mengerti. Bukannya malah tertawa, dasar.”.
“iya, aku akan hati-hati, bos!”.
“bagus. Aku pergi.”.
“iya.”. lalu dia pergi dan aku juga melangkah pergi. Tiba-tiba pesan singkat masuk.
From : xeon
Ingat itu! Kata-kata pacarmu ini.
Aku pun terkekeh membaca pesan singkat darinya. “dasar.”. tiba-tiba pesan singkat masuk lagi.
From : xeon
Jangan lupa makan, sayang.
Aku pun tersenyum lucu membaca pesan darinya lagi. Lalu aku ingin membalas pesannya, tapi pesan singkat masuk lagi.
From : leo
Bisakah kau kesini? Aku ditaman. Aku perlu seseorang.
Aku pun tertegun.
Ku datangi taman dan melihat sosok leo yg duduk di pinggir danau. Ku hampiri dia dan duduk disampingnya.
“ada apa?”. Tanyaku. Dia hanya diam. Ku lihat matanya dan rupanya dia menangis. Aku pun tertegun.
“terlihat kuat dari luar, tapi… rupanya aku, secengeng ini.”. senyumnya sedih. “hoahhh… aku tidak pernah bisa tahu, kapan semua penderitaan ini akan berakhir.”.
“ada apa?”.
“seperti yg kau lihat. Sesuatu telah terjadi.”.
“apa?”.
“seorang wanita yg selama ini bersamaku, meninggalkanku untuk orang lain.”. aku pun tertegun dan dia menoleh kearahku. “apa lagi yg mau kau Tanya?... Bagaimana bisa?... Bisa, baru saja aku jelaskan. Aku di tinggalkannya... Bagaimana perasaanku?... Seperti yg kau lihat. Seorang jadi rapuh karena rasa sakit dan jadi lemah hingga menangis... Apa yg sekarang mau aku lakukan?... aku sudah bilang. Aku tidak pernah bisa tahu, kapan semua penderitaan ini akan berakhir. Aku…”.
“sudahlah…”. Kataku yg menenangkannya sambil memegang tangannya. Dia pun tertegun. “tidak tahu kenapa aku merasa, semua yg kau katakan itu, sedikit tidak dapat aku percaya.”.
“hah?”.
“tentang kau tidak tahu kapan penderitaanmu akan berakhir. Jelas-jelas kau tahu.”.
“aku tahu?”.
KAMU SEDANG MEMBACA
can i loving again
عاطفيةdapatkah aku mencintai lagi? sudah berjuta-juta hatiku memilihmu , setia padamu ..berjanji hanya padamu .. #one shot