Orang meninggal adalah orang yang sangat malas
Bahkan mereka terlalu malas
Untuk bernafas dan mendetakkan jantungnya'Pagi ini pagi yang indah, mentari terbit di ufuk timur
Ku berjalan di pinggir kali, melihat angsa putih menari
Sawah ladang luas membentang, gunung terjang tinggi meng-'
Clik Melody mematikan alarm di handphonenya, ia bangkit dari ranjang Queen Size nya, mengikat rambut coklat panjangnya, dan membuka jendela kamarnya
'cuacanya cerah, seolah mengejek hati gw yang lagi mendung'
Tak lama ia pun beranjak ke kamar mandi dan bersiap-siap untuk bersekolah, memulai hari yang penuh kepalsuan. Setelah rapih dan siap untuk sekolah Melody pun turun untuk sarapan.
"Morning Moms, Morning Dad" Ucap Melody seraya mendaratkan kecupan-kecupan kecil dipipi Ayah Bundanya
"Kamu nih ya, udah gede masih aja suka manja-manjaan" Kekeh Marius Ayah Melody
"Ih Ayah mah gitu, kan kangen tau kalian jarang dirumah" Ucap Melody sambil cemberut
"Tau nih Ayah, anaknya lagi ngelap kangen malah diledekin" Sahut Nada Bunda Melody
"Haha... iya-iya Ayah bercanda kok. Udah ayo sarapan dulu, jangan manyun-manyun, ntar telat"
"Selesai" Kata Melody menaruh gelasnya yang sudah kosong
"Udah?" Tanya Ayah Melody yang dijawab anggukkan oleh Melody "Yaudah ayo berangkat, ayah yang anter deh"
"Yey! Melody sekolah dulu ya Bunda" Sambil Mencium tangan sang Bunda
"Iya, hati-hati, baik-baik disekolah, jangan lupa nanti habis pulang sekolah langsung pulang, kita mau ke makam kakak kamu, hari ini tangal perginya dia loh Dy" Cerocos Bunda Melody
"Iya Bunda ku sayang, aku gak bakal lupa kok sama kakak ku yang paling tamvan, Assalamualaikum Bunda Melody berangkat ya"
"Waalaikumsalam, hati-hati bawa motornya jangan ngebut-ngebut, abis ngaterin Melody langsung pulang jangan mampir-mampir, inget dikantor kerjaan kamu numpuk!" Tegas Nada pada suaminya
"Iya sayang ku,,,,,,,,"
"Dada bunda" Seru Melody sambil melambaikan tangannya kepada sang Bunda
Keluarga Melody memang keluarga yang terlihat sempurna, dan kokoh dari luar. Tapi sebelum kejadian itu terjadi, keluarga mereka adalah keluarga yang amat sangat rapuh bahkan hampir saja terpecah belah. Setelah kejadian yang membuat Melody trauma berat dan sampai sekarang ia tidak tahan dengan keadaan nyaman di dalam Mobil, dan memilih untuk mengenakan kendaraan lain selain Mobil, Ayah dan Bundanya akhirnya sadar dan mencoba membangun keluarga yang harmonis.
<<<<<>>>>>
"PAGI SEMUANYA!!!" Seruan nyaring yang keluar dari mulut Melody yang dibalas tatapan sinis dari teman-temannya
"Brisik Dy sumpah" Acha sebal
"Hehe,,, Maap,maap" Kata Melody sambil menunjukkan cengirannya dan jarinya membentuk huruf V
"Masuk kelas tuh salam Ody!" Perintah Fahri si ketua rohis di sekolah ini yang kemana-mana selalu membawa tasbih dan Qur'an kecil ditangannya
"Tadi kan udah" Jawab Melody polos
"Bukan yang itu, tapi yang Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatu yang it-"
"Waalaikumsalam Fahri" Potong Melody yang langsung melengos dan duduk ditempatnya, beberapa saat matanya bertubrukan dengan mata seseorang yang menatapnya tajam tapi penuh arti. Sedikit canggung, akhirnya Melody memutuskan kontak matanya dengan orang itu dengan membuang pandangannya kearah lain dan kembali membenarkan posisi duduknya.
<<<<<>>>>>
Kring,,,kring,,,kring,,,
Bel istirahat berbunyi dan para murid mulai berhamburan keluar kelas. Begitupun dengan Zio, ia beranjak dari tempat duduknya, keluar dari kelasnya dan menyusul teman-temannya di kantin.
Sesampainya di kantin ia pun hanya memesan Pop ice coklat yang bertoping beraneka ragam sambil memandagi wajah ceria Melody yang sedang memasang ekspresi senyum dan tawa 'Manis' pikirnya.
"Apanya yang manis Zi?" Tanya Janu yang membuat Zio terkejut. Zio lupa bahwa dihadapannya ini ada temannya yang cenderung bisa membaca pikirannya bila tamannya itu memperhatikannya, dan ia tidak sadar bahwa sedari tadi temannya itu memperhatikannya yang sedang memandangi Melody
"Pop Ice nya" Jawab Zio singkat seolah tidak ada masalah
"Oh, gw kira cewek yang dari tadi lo tamapangin" Kata Janu yang masih mengorek sesuatu
"Enggak ko, cewek yang mana coba?" Elak Zio
"Itu yang duduk di pojok sama Faldo dkk" Jawab Janu sambil menunjuk Melody dengan dagunya
"Hah? Enggak kok, Lo salah liat kali, masa gw nampangin cewek?" Elak Zio lagi
"Siapa? Melody? Yang rambutnya panjang coklat itu?" Tanya Mirzha yang tiba-tiba nibrung padahal sedari tadi ia terfokus pada basonya, dijawab anggukkan oleh Janu
"Ah, elu bener-bener ye Zi, kemaren liriknye yang belo-belo, sekarang yang sipit-sipit, sama-sama cantik si, tapi sayang dua-duanya juga susah dimilikin. Yang belo dah kawin, yang sipit dah teken" Kata-kata Mirzha membuat Zio menatap tajam ke arahnya
"Bisa gak, gak usah bahas makhluk itu lagi? Gw horror dengernya" Kata Janu
"Loh? Kenapa nu? Emangnya Zio lom bisa mupon dari Mel-"
"Sekali lagi lo sebut nama dia, gw kirim lo pake JNE ke depan malaikat Malik!" Zio memotong omongan Mirzha dan meninggalkan kedua temannya yang menjengkelkan itu.
<<<<<>>>>>
Hahaha, gw updatenya sengaja pas malming, buat para jomblo yang malming pada dirumah aja, tiang listrik aja di luar mblo masa situ ngdekem di kamar? NGACA THOR lo juga jomblo yang ngedekem dirumah aja pas malminng (ah iya, gw lupa). Oke lupakan gak penting
Yang penting ini gimana pendapat kalian Vote ya gaes, kalo gak males bisa kasih comment nya sekalian juga kali ya,,
Thanks for readding
Salam hangat intangaluh
KAMU SEDANG MEMBACA
Fine
Teen Fiction"Terkadang hidup itu butuh senyum palsu" Ucap Melody sambil tersenyum hangat ke arah Zio "Apa yang ini juga palsu?" Tanya Zio "Maybe yes? Maybe no?" Dijawabnya pertanyaan Zio main-main >>>> "Gw tau kok kalo kita hidup untuk masa depan, tapi gw juga...