Episode 1

78 5 2
                                    

#####
Hai gusy... Mohon maap apabila ada sama nama karakter, tempat, latar atau apapun itu🙏🙏🙏 Semoga kalian suka sma ceritany😅 Ok happy reading guys...

.
.
.
.
.
I'm Not Same
I'm Diffirent
.
.
.
.
.

    Sinar matahari mulai memasuki sudut kamar, menerpa seorang gadis yg sedang tidur pulas tanpa menghiraukan suara teriakan yg berasal dari dapur.

"Ran... Reina... Bangun!" Teriak ibu untuk yg kesekian kalinya dari arah dapur. Gadis yg benama reinapun mengerjapkan matanya, diraihnya smarthphone yg berada disampingnya, dilihatnya jam pada layar kunci smarthphonenya "astaga! Gw kesiang." Menyibak selimut dengan kasar dan bergegas kekamar mandi.

*****

   Reina lari tergesa-gesa menuju ruang makan sambil merapikan seragamnya. "Pelan-pelan ran, nanti kamu jatuh." Kata ibu yg sedang mengoleskan selai keselembar roti "gk bisa bu... Ran buru-buru... Ran udh telat." Mengambil paksa roti ditangan ibu dan langsung melahapny "pagi ran..." Sapa lisa kakak ran yg duduk dihadapannya, ran hanya nenatap lisa denga muka datarnya tanpa sepatah kata pun "suruh siapa kamu milih sekolah yg jauh dari rumah, padahal kamu sendiri susah bangun pagi" menyodorkan segelas susu pada reina "abis sekolah yg deket rumah ngebosenin" dengan nada menyindir dan langsung menghabiskan susunya "contoh tuh kakak kamu, yg bisa bangun pagi tanpa harus dibangunin ibu." "Iya iya bu... Udh ah aku berangkat" berlari keluar rumah "anak itu kalo dibilangin langsung kabur aja." Menghelas napas kasar.

*****

   Dari jauh terlihat bus berwarna kuning yg sedari tadi sudah menunggu. Ran pun bergegsas menghampiri bus tersebut. "Telat lgi ran." Tanya pak parno supir bus tersebut "he-eh iyh pak." Menggaruk rambut yg tidak gatal "lain kali klo kamu kayak gini lagi nanti saya tinggal loh." Sambil menutup pintu bus "siap pak, lain kali saya yg akan nunggu bapak." Memberi hormat "hm." Jawab pak parno yg kemudian menjalankan busnya.

    Karna ran datang telat, dia terpaksa harus berdiri selama pejalanan. Sekolah dan rumah ran cukup jauh jadi dari pihak sekolah memfasilitsakan bus untuk mengantar jemput siswanya sesuai distrikny, untungnya didistrik tempat ran tinggal tidak sedikit yg sekolahnya berbarengan dengan ran. Jarak antara rumah kehalte sekolah kurang lebih memakan waktu sekitar 45menit... What? Halte sekolah? Maksudny belom sampe sekolah? Iya karena siswa harus bejalan kaki kurang lebih 15menit untuk sampai digedung sekolah.

   Sekolah yg ran tempati sekarang ini sudah terbilang sekolah elit, saking elitnya sampai jauh dari pemukiman warga, katanya sih agar siswanya dapat belajar yg serius gitu.

*****

     Setelah berdiri kurang lebih 45menit didalam bus dan berlarian kurang lebih 15menit akhirnya ran sampai dikelasnya dan pas sekali bel masuk berbunyi. "Untung tepat waktu." Sambil mengatur napasny yg tersenggal-senggal "lu kenapa ran ngos-ngosan gitu? Kayak abis dikejar setan ajj lu." Kata cewe berambut pendek yg duduk didepan bangku ran "gw bukan abis dikejar setan, tpi di kejar waktu." Duduk dan menaruh tasnya diatas meja "wadoh! Bisa gitu yh... Eh btw lu udh bikin contekkan kan?" Sedikit berbisik kearah ran "contekkan? Buat apaan?" Balik berbisik dengan wajah heran "hari ini kan ada ulangan pak agusli, udh sini mana contekkannya." Dengan nada santai dan menyodorkan tanganny "ya anpun.. Sumpah gw lupa put." Menggeplak tangan putri yg ternyata sahabatnya itu "what the..." Belom selesai dengan kata-katanya tiba-tiba ada guru masuk.

"Pagi anak-anak"
"Pagi pak"
"Baiklah masukkan buku kalia  semua, ingetkan hari ini kita ulangan."
"Iya pak..."

"Gimana ini put?" Sedikit berbisik keputri "kita serahkan ajj semua sama yg di atas." Memasang muka memelas dan menghadap keatas "atas pala lu somplak." Menjenggung pala putri "udh pasrah ae lah.' Menghela napas kasar.

*****

    Ran yg sedari tadi hanya bisa menghela napas panjang dan menidurkan palanya diatas meja kantin meratapi nasibnya yg begitu sial menurutny. "Ran bangun.. Lu bikin selera makan gw ilang tau gk." Menendang kaki ran "apa hubungannya coba gw sama selera makan lu." Tanpa berkutik dari posisiny "udhlah ran selo ae, gk usah terlalu dipikirin." Sambil menyuap bakso kemulutnya "what? Lu bilang selo? Gw baru jawab 5soal dan lu bilang gk usah dipikirin?" Duduk tegap menghadap putri "lu mending udh setengah, lah gw ajj yg baru kejawab 2soal ajj biasa ajj." Dengan nada santai melanjutkan makannya "what the..." "Udh sono pesen makanan nanti klo lu kelaperan gimana?" Memotong pembicaraan dan mendorong ran untuk nenesan makanan.

    Ketika ran ingin beranjak memesan makanan tiba-tiba ada seorang cowo yg menabrak ran hingga jatuh. "Woi! Kalo jalan liat-liat donk." Bangun dan membereskan seragamnya "apa?!." Suara datar dari cowo tersebut "gw bilang kalo jalan..." Dongak lalu menunduk kembali "apa?" Cowo tanpa eksprisi itu pun menghapiri ran "ma-maksud gw... I-itu... Anu... Ma-af k-kak." Dengan suara yg terbata-bata "hn." Cowo itupun meninggalkan ran yg masih terdiam ditempat.

"Keren-keren, dia yg salah malah lu yg minta maaf." Putri yg tiba-tiba datang dan mengacungkan kedua jempolnya "mau dia atau kita yg salah intinya kita yg harus minta maaf, klo gk... Kelar idup lu" "bener, siapa coba yg gk kenal sama kakak kelas yg serem itu." Pergi meninggalkan ran "sean... Kak sean kan namanya."

#####
Hai guys😁😁 maap yh klo ceritanya gk jls, klo ceritanya pendek, klo banyak typo bertebaran🙏🙏🙏 maklumin ajj ini pertama kalinya bikin beginian😅😅 klo ada yg mao ceritanya lanjut vote n coment ajj yh😉😊 berharap sih ada yg mao ceritanya dilanjut😂😅😉😇🙏

No TitleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang