Episode 4

15 1 0
                                    

#####
Hai gusy... Mohon maap apabila ada sama nama karakter, tempat, latar atau apapun itu🙏🙏🙏 Semoga kalian suka sma ceritany😅 Ok happy reading guys...

.
.
.
.
.
Gk Percaya
.
.
.
.
.


     Sudah separuh perjalanan ran dari gedung sekolah menuju halte sekolah "ternyata kalo jalan sendirian kayak gini kerasa pegel juga yh." Gumamnya sendirian. Brum... Tiba-tiba seorang pengendara motor berhenti didepan ran "naik!" Perintahnya dari balik helm "eh?" Jawab ran heran.

*****

     "Kenapa malah bengong? Buruan naik." Bentak orang dibalik helm hitamnya "e-lu siapa? Mau ngapain? Mau nyulik gw yh." Jawabnya dengan terbata-bata sambil berjalan mundur perlahan "ini gw." Sambil membuka helmnya "kak sean? Ngapain ngikutin gw? Masih gk pecaya sama gw." Cerocosnya yg kemudian mendekati sean "pede banget sih jadi orang." Meengacak rambut ran asal "paan sih gk jelas." Merapikan rambutnya "udh buruan naik. Mau gw anter gk? Lgian jga bus yg biasanya udh pulang dari tadikan?." Tanyanya "iya jga sih, tapi..." "Yaudah klo gk mau, gw tinggal." Potongnya sambil memakai helmnya kembali "tunggu! Ok gw ikut sampe halte." Jawabnya yg kemudian naik kemotor sean.

        Akhirnya motor sean melaju dengan kecepatan sedang. Didalam perjalanan hanya ada keheningan diantara mereka berdua. "Kiri-kiri!" Perintah ran mendadak "kiri-kiri? Dikira gw ojek apa." Mengerem motornya secara mendadak "lu gk liat apa? Ini udh sampe halte." Jawabnya sambil kemudian turun dari motor sean "lah beneran sampe halte? Gk mau sampe rumah?" Tanyanya heran "iya. Udh sana pulang, ngapain masih disini?" Jawabnya sinis "nungguin lu sampe dapet taksi. Nanti klo gw tinggal trus lu diculik gimana? Pasti nanti gw yg repot." Jawabnya sambil menstandarkan motornya "serah-serah." Jawab ran singkat.

       Setelah 20menit menunggu dihalte akhirnya sebuah taksi lewat dan ran pun memberhentikan taksi tersebut "kak taksinya udh ada. Gw duluan yh." Kata ran sambil membuka pintu taksi tersebut "hati-hati yh." Jawab sean sambil melambaikan tangannya. Dilihatnya taksi kian menjauh dari halte, ran sedari tadi melihat sean dari dalam taksi kini orang tersebut sudah tidak terlihat lagi, menandakan taksi yg semakin melaju jauh. "Pacarnya neng." Sapa supir taksi yg memecah lamunan ran "eh? Yg tdi? Bukan pak, cuma temen." Jawab ran sambil menyenderkan pala kekaca jendela mobil "owh... Temen." Anggukan pak supir disertai senyum kecilnya.

*****

    "Baru pulang ran?" Sapa ibu dari dapur "iya bu, tadi ada urusan dulu dikelas." Jawab ran sambil menghampiri ibunya yg sedang menyiapkan makanan dimeja makan "masak apa bu?" Tanya ran basa-basi sambil duduk dikursi meja makan "masak sambal goreng kentang." Jawab ibu sambil menyentong nasi kepiring "kesukaan kamu sama kakak kamukan?" Lanjut ibu "hm." Jawab ran singkat "kakak kamu juga jam segini belum pulang, bikin ibu khawatir aja." Kata ibu yg kemudian duduk disamping ran "kenapa gk ibu coba telpon aja." Jawab ran cuek sambil melahap makanannya "udah ibu coba, tapi tetep gk diangkat. Coba kamu telpon ran, sapa tau diangkat." Kata ibu khawatir "ran gk punya pulsa." Sambil menyudahi makannya "kalo gitu ran keatas ya bu." Lanjutnya yg kemudian dibarengi kepergiannya.

*****

    Ran mengganti bajunya dengan celana jeans selutut dan t-shirt lengan pendek. Ran emang cuek dengan penampilannya, apalagi kalo sudah didalem rumah, malah rasanya dia tidak ingin berpakaian kalo sudah dalam kamar. Tapi ran berfikir pasti ibunya akan memarahinya jika dia melakukan semaunya sendiri.

    I love you... I need you... I miss you... Nada dering ponsel ran berbunyi. Diraihya hp diatas meja belajar, dilihat dilayar hpnya tidak tercantum nama seseorang "nomor siapa nih?" Tanyanya pada diri sendiri, digesernya ikon berwarna hijau ke atas "hallo? Siapa nih?." Tanyanya dengan nada penasaran "hehe... Ini gw, sean" jawab sean dari sebrang telpon "kak sean? Tau nomor gw dari mana?" Tanyanya bingung, sambil duduk dikursi meja belajar "dari putri." Jawabnya singkat "wtf, putri..." Batin ran kesal "ada apa nelpon?" Tanya ran cuek "cuma mau bilang sabtu ini jangan lupa dateng kesekolah buat latihan yh." Kata sean dari sebrang sana "apa? Latihan? Latihan apa?." Jawab ran bingung "jangan bilang lu gk tau soal lomba voli juga?." Kata sean yg malah balik bertanya "gk sumpah, lomba voli? Gw gk ngerti." Jawabnya bingun "hadeh..." Helaan napas panjang sean "lebih baik lu tanya ke ketua kelas lu aja deh, biar lebih lengkap." Lanjutnya "tapi kak..." Belum selesai ran bertanya telepon sudah terputus "ni orang satu nyebelin banget sih." Kata ran kepada diri sendiri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 15, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

No TitleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang