Pervert Duo

1.5K 245 41
                                    

Seonho berulang kali menepuk punggung tangan Guanlin yang sejak tadi mengelus pahanya yang terekspos. Geli sebenarnya hanya saja Guanlin tidak tahan untuk tidak menyentuh paha mulus yang jelas-jelas terpajang di depan matanya. Tapi mau apapun yang dilakukan Guanlin tidak akan menjadikannya pusat perhatian karena saat ini keduanya duduk berdampingan di pojok bioskop.

Dengan laknatnya Park Woojin memesan bangku paling belakang dan paling ujung secara terpisah. Lewat lirikan matanya Seonho tau kalau Park Woojin dan Ahn Hyungseob tengah berpagutan bibir satu sama lain di ujung yang lain dari bangkunya. Seonho ingin mencabik-cabik kekasihnya yang sedang mengelusi pinggang dan pahanya sekarang. Lalu sejak kapan Yoo Seonho berpindah duduk menjadi di pangkuan Lai Guanlin?

Batin pemuda asal Taiwan itu menjerit saat mendapati Seonho dengan wajah luar biasa cantik memandangnya. Bibir gadis - pemuda dipangkuan Guanlin maju beberapa senti. Jelas membuat Guanlin harus tahan untuk tidak menyerang kekasihnya yang sudah imut overload itu. Bisa-bisa kepalanya tidak selamat kalau ia menyerangnya sekarang - mungkin ia akan menyerang Seonho di tempat yang lebih terjaga privasinya.

"Turunkan aku, Hyung." Kata Seonho pelan.

"Hm."

"Ish. Hyung, turunkan aku."

"Hm."

Mendengar jawaban singkat dan tidak memuaskan dari Guanlin membuat Seonho jengkel. Akhirnya ia berinisiatif untuk turun dari pangkuan pemuda Lai itu. Namun pinggangnya malah dipeluk dengan erat. Berusaha melepaskan diripun mustahil karena Seonho kalah kuat dari kekasihnya itu dan pada akhirnya Seonho menyerah lalu menyandarkan punggungnya di dada bidang Guanlin.

"Begini bukannya lebih baik?" Tanya Guanlin sambil menyandarkan dagunya di pundak Seonho dan menghujani pipi tembam itu dengan kecupan-kecupan.

"Tapi- astaga, Hyung. Jangan menyentuh pahaku lagi!" Peringat Seonho dengan galak.

"Never."

Seonho berdoa dalam hati agar kekasihnya tidak mesum lagi selama bergabung dengan Wanna One. Guanlin menjadi jauh lebih mesum semenjak terpilih menjadi anggota Wanna One. Mungkin efek samping karena tidak bisa bermanja-manjaan lagi dengan Seonho. Yang membuat Seonho bergidik takut adalah kadar kemesuman Guanlin saat ini mulai bertambah dan Seonho berharap tidak semakin bertambah karena tahun 2019 masih sangatlah jauh.

"Dan satu lagi Han Ahreum-ku. Panggil aku Oppa."

🌠 🌟 🌠

"Woojin-ah. Aku lapar." Rengek Hyungseob.

Melihat tingkah lucu kekasihnya Woojin mengangguk dan menggandeng telapak tangan Hyungseob menuju sebuah cafetaria yang ada di sekitaran bioskop. Hanya ada mereka berdua sekarang karena Guanlin dan Seonho memutuskan untuk berpisah dengan mereka dengan alibi ingin menghabiskan waktu berdua saja. Padahal Woojin yakin kalau Guanlin berniat untuk menyerang kekasihnya itu.

"Mau makan apa?" Kali ini Woojin menolehkan kepalanya dan menatap wajah kekasihnya dari samping.

"Hm.. aku mau itu." Kata Hyungseob sambil menunjuk menu yang terpasang di atas kasir.

"Baiklah, double cheeze burger dua paket dan dua orange squash ukuran jumbo." Ucap Woojin pada kasir yang merangkap menjadi bagian pemesanan.

"Silahkan menunggu 10 menit."

Selagi menunggu pesanan mereka selesai, Woojin menarik lengan Hyungseob untuk duduk. Duduk di depan Hyungseob sambil menatapi wajah lucu itu tidak ada salahnya kan? Hyungseob terlihat nyaman-nyaman saja dengan pakaian yang dipilihnya tadi. Ah, Woojin jadi ketagihan melihat wajah Hyungseob jika sedang menjadi gadis seperti ini.

"Kau sedang apa sih?" Tanya Hyungseob risih.

Sebenarnya Hyungseob nyaman-nyaman saja dengan pakaian yang dipakainya tapi tatapan Woojin yang seakan menelanjanginya itu membuatnya risih. Belum lagi rambut panjang yang terasa gatal di kulitnya. Ingin rasanya Hyungseob cepat-cepat kembali ke dorm Yuehua dan melepas segala atribut gadis yang melekat ditubuhnya saat ini.

"Salah sendiri kenapa manis sekali?"

"Iya Park Woojin aku tahu itu tapi tidak seharusnya kau menyuruhku berdandan seperti ini."

"Tapi aku suka."

Hyungseob merotasikan matanya jengah. Tidak tahukah Park Woojin jika Ahn Hyungseob tersiksa dengan wig yang dipakainya dan juga sumpalan di dadanya? Ugh, izinkan Hyungseob membenturkan kepala kekasihnya jika sempat.

🌠 🌟 🌠

"Ahreum-ah."

Seonho bisa merasakan pipinya memerah malu tiap kali Guanlin memanggilnya dengan nama gadisnya. Apalagi pemuda Lai itu sedang dalam mode romantisnya yang membuat Seonho tidak mampu untuk sekedar melirik kekasih tingginya itu. Seonho menyembunyikan wajahnya yang memerah dengan menundukkan kepala. Uh, Seonho bisa merasakan jika pipinya terasa panas.

"Aigo, Ahreumku kenapa?" Tanya Guanlin sambil menangkup pipi semerah tomat itu dan memandanginya.

"Aㅡastaga, Guanlin Hyuㅡ ups, maksudku Gㅡguanlin Oppa. Jㅡjangan memanggilku seperti itu." Gumam Seonho sambil memejamkan matanya karena tidak bisa menatap wajah lelasihnya yang hampor berteriak gemas.

"Apa?"

"GuanlinOppajanganmembuatjantungkuberdetaktidakkaruansepertiini." Kata Seonho cepat.

Guanlin mengerjapkan matanya sejenak lalu tertawa. Bagaimana bisa kekasihnya menjadi kelewat lucu seperti ini? Bibirnya memberikan kecupan-kecupan ringan di pipi si pemuda Yoo yang masih saja memerah malu. Lagi-lagi wajah Seonho menjadi dua kali lebih merah daripada sebelumnya. Ya Tuhan mimpi apa dia dulu hingga bisa mendapatkan kekasih semenggemaskan dan secantik ini?

"Ahreum-ah?"

Seonho menatap Guanlin yang sedang tersenyum dengan tampannya. Seonho rasa dirinya bisa mimisan hanya dengan disuguhi senyuman manis seperti itu.

"Ng?"

"Kita menikah sekarang saha bagaimana? Aku tidak tahan jika Ahreumku secantik ini."

Siapapun mari kita bantu Yoo Seonho yang amat sangat ingin menenggelamkan Lai Guanlin ke Segitiga Bermuda.






























































I don't know. Just hope you like it 😕

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 08, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Double Date 'GuanHo JinSeob'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang