Declaration

643 51 22
                                    

"Terima kasih telah bekerja dengan baik!"

Suara manis itu menerpa gendang telingaku, membuatku tanpa sadar mengalihkan pandanganku kepadanya yang sedang membungkuk memberi salam kepada setiap staff yang ditemuinya.

Tanpa sengaja aku beradu pandang dengannya, tak lama ia mencebik bibirnya seraya melangkahkan kakinya menghampiriku. Dia berusaha melepas penutup kepala yang ada di atas kepalanya, aku menahan tangannya sehingga membuatnya memberikan tatapan bertanya.

"Ya! Jangan copot itu dulu, Hyung! Ayo kita berfoto bersama lebih dulu!"

Jooheon tiba-tiba menepuk pundak Kihyun, lelaki yang saat ini sedang menatapku memelas berharap aku tak mengizinkan Jooheon yang mulai menarik tangan Kihyun menuju keluar ruang tunggu.

Aku hanya berusaha menahan senyumku seraya mengedikkan bahu. Kulihat ia memicingkan matanya sekilas kepadaku sebelum akhirnya mengikuti langkah Jooheon yang setengah menyeretnya.

***

Aku menutup pintu belakang van setelah Kihyun keluar dari van itu. Mulai mengikuti langkah kaki Kihyun yang berjalan dengan menghentakkan kakinya, nampaknya dia masih kesal karena Wonho dan Changkyun terus menerus menggodanya selama berada di dalam van.

"Ya Kisooki, tunggu aku! Tidakkah kau ingin bersamaku?"

Changkyun merangkul Kihyun seraya tersenyum menggoda, membuat Kihyun mendelik ke arahnya. Tak lama Wonho ikut bergabung, merangkul Kihyun dari arah berlawanan membuat tubuh Kihyun terhimpit diantara mereka.

"Apa kalian begitu merindukan ttakbam dariku?" ujar Kihyun yang sukses membuat mereka menarik tangan mereka dari kedua sisi Kihyun dengan senyum canggung di wajah mereka.

Wonho menyeringai ke arahku saat mata kami bertemu, Ia kemudian merangkul Changkyun dan berjalan beriringan melewati koridor apartemen meninggalkan Kihyun.

Kihyun berhenti sejenak, mungkin ia sengaja memperbesar jarak antara dirinya dengan Changkyun dan Wonho yang sedang berjalan santai di depannya. Aku mempercepat langkahku agar tepat berada di sisi kirinya, lalu mengalungkan tanganku ke leher belakangnya untuk mencubit pipi kanannya.

"Ya! Sakit!"

"Siapa suruh kau begitu menggemaskan! Bahkan maknae saja berani menggodamu."

Ia memutar bola matanya, lalu bergumam sendiri. Membuatku tertawa melihatnya.

"Aku masih mendengarnya, Kihyun, jika kau berkata aku tak berbeda dengan mereka maka aku tak terima." Kihyun menatapku kaget seolah tak percaya aku benar-benar mendengar gumamannya.

"Seharusnya aku tak pernah percaya pada Minhyuk yang berkata kau tak suka menguping." gerutu pria mungil itu seraya berusaha melepas tangan kananku yang masih berada di pundaknya lalu berlari menuju pintu apartemen yang masih terbuka.

***

Aku mendudukkan tubuhku di pinggir sofa panjang yang sedang diduduki Minhyuk dan Jooheon.

"Bukankah ia terlihat begitu imut?" Minhyuk menunjukkan sebuah foto Kihyun sedang duduk mengenakan pakaian maid yang baru saja diupload oleh salah seorang fan, Jooheon mendekatkan wajahnya ke arah iPad yang sedang Minhyuk pegang.

"Jika saja ia tak terus menerus mengancam soal ttakbam, aku sudah menciumnya sejak tadi." Jooheon berujar seraya mengamati foto Kihyun, "Nyaliku tak sebesar Wonho Hyung dan Changkyun." lanjutnya yang dibalas tawa oleh Minhyuk.

All About YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang