Versi 2. Kau Membuatku Kacau!

198 19 16
                                    

(Nishinoya Yuu's PoV)

"Akhir-akhir ini Shimizu sering berkunjung ke kelasmu, ya, Nishinoya?" tanya Azumane Asahi padaku yang sedang memakan es krim soda. Kami sedang berada di jalan pulang setelah latihan voli. Aku mengangguk.

"Kiyoko-san belajar merajut dengan temanku," jawabku, riang. Aku selalu bicara dengan riang apabila itu berkaitan dengan Kiyoko-san. Kiyoko-san memang saat ini sedang belajar merajut dengan temanku, setiap istirahat siang – di kelasku, hari Sabtu dan Minggu – di rumah Kiyoko-san. Sudah hampir sebulan bidadari cantik itu belajar merajut.

"Temanmu yang memberimu syal itu?" tanyanya lagi sambil melirik syal berwarna jingga di leherku. Entah kenapa, jika melihat syal itu, jantungku jadi berdebar-debar. Aku mengangguk singkat. "E.. siapa namanya?" tanya Asahi-san, mengingat-ngingat nama temanku.

Aku terdiam sejenak. Tiba-tiba wajahku memanas tatkala bibirku mengucap namanya, "Honda Satsuki.."

"Benar, benar, Honda-san," ulang Asahi-san sambil mengangguk-angguk. "Kau beruntung, ya, Noya, bisa mendapatkan hadiah dari seorang gadis.." Ucapan Asahi-san membuatku berjengit kecil. "Dia pasti sangat menyukaimu– Noya! Kau mau ke mana?" tanya Asahi-san, terkejut ketika melihatku langsung lari meninggalkannya.

"Aku mau beli es krim lagi!!" teriakku, menyembunyikan wajah yang terasa panas. Kudengar Asahi-san berteriak dengan suara beratnya.

"Jangan banyak-banyak makan es krim! Ini musim dingin!!"

Walaupun musim dingin, walausebanyak apapun aku memakan es krim, kenapa wajahku tetap terasa panas jikaberkaitan dengan Satsuki?? 

....

"Aku menyukaimu, Nishinoya-kun." Sorot mata itu terlihat lembut. Wajah merona merah itu terlihat sangat manis. Aku tidak pernah menyangka dia akan mengatakan itu padaku. Selama ini aku hanya menganggapnya sebagai teman. Teman yang baik, yang selalu berteriak mendukungku jika bertanding voli. Teman yang berada di dekatku, mendengarkan ceritaku dan tertawa di sampingku. Aku senang. Bahkan air mataku sampai mengalir karena terharu. Honda Satsuki terlihat terkejut.

"Te-terima kasih.. sudah menyukaiku.." isakku. Aku berusaha mengusap air mataku. "Ta-tapi.. tapi.. aku tidak tahu bagaimana perasaanku.."

Honda Satsuki mengulurkan saputangannya padaku. Aku terpana. Kulihat ia tersenyum. "Tidak apa-apa," jawabnya sembari mengusap air mataku dengan sapu tangan. "Aku hanya mengungkapkan perasaanku, agar kau tahu kalau ada aku yang menyukaimu. Dan juga yang akan mendukungmu.."

Air mataku mengalir semakin deras. Gadis ini benar-benar baik. Aku menggenggam erat kedua tangannya dan membuatnya tersentak kaget dengan wajah merah. "Kalau begitu, mohon bantuannya! Tolong terus dukung aku! Satsuki!"

Satsuki terpana sejenak dan mengangguk. "Mohon bantuannya juga,Noya.." 

....

Itu adalah kisah dua tahun lalu saat kelulusan SMP. Sejak saat itu, aku selalu berteman baik dengan Satsuki. Aku tahu Satsuki masih menyukaiku, meski ia tahu kalau aku suka dan selalu mengejar-ngejar Kiyoko-san. Bukannya marah, ia malah menggunakan Kiyoko-san untuk mengejekku, seperti hari ini.

"Noya!" suara Tanaka Ryuu membuyarkan lamunanku. Aku menoleh padanya. "Kau kenapa? Baru saja kau melewatkan momen langka, tahu!" Mataku melebar mendengar perkataan Ryuu. Kulihat Ryuu menyeringai. "Baru saja, Kiyoko-san bersin!! Suara bersinnya manis sekali! Bahkan ekspresinya saat mengusap hidung dengan jari juga sangat cantik!!!"

Mataku melebar mendengar penjelasan Ryuu. Kiyoko-san bersin?? Itu jarang sekali terjadi! "Be-benarkaaah? Benarkah itu, Ryuu?? Kenapa aku malah melewatkannya??" erangku, memegang kepala. Aku menatap Kiyoko-san yang saat ini kembali konsentrasi pada rajutan di tangannya. Kiyoko-san yang sedang bersin.. pasti...

Haikyuu Fanfiction: Nishinoya Yuu x OCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang