Gadis berambut sebahu itu tergesa-gesa menyusuri lorong koridor sekolahnya ia tahu bahwa ia telat dan pasti akan menerima dispensasinya dari guru killer itu.
"Mati gue"ucapnya prustasi.
Ya dia adalah almira dina wijaya yang biasa dipanggil mira oleh bi sum dan teman kelasnya. Bi sum adalah asisten di rumah mira dan mira sudah menganggap bi sum sebagai pengganti orang tuanya.
.......
"Permisi bu"ucapnya takut setelah sampai di kelasnya. Murid-murid dikelasnya sepertinya sudah siap untuk memulai ulangannya.
"Kamu tau ini uda jam berapa?"
"Iya bu saya kesiangan"tambahnya
"Hari ini kamu gak usah masuk di jam saya, lebih baik kamu keluar sekarang juga".
"Tapi bu,saya mau mengikuti ulangan harian bu"ucapnya memelas.
"Saya bilang keluar!!!!"
Sontak semua murid terkejut karna bentakan gurunya tidak terkecuali bagi mira yang langsung shock mendengar gurunya membentakknya. Dan itu membuat emosinya mencapai level tingkat lanjut.
"Baik saya akan keluar sekarang,gak usah pakai bentak-bentak kenapa"?omel mira.ketakutannya saat itu hilang entah kemana.
"Berani kamu ngomelin saya ha? Saya pastikan kamu tidak akan naik kelas tahun ini".cerocos gurunya.
"Terserah"katanya lagi dan langsung pergi dari situ.
"Gue kemana ya"?katanya bingung.
Mata cokelat mira tertuju pada lapangan basket,mira sangat suka dengan basket dan kakinya mengantarkannya menuju lapangan itu.di lapangan basket sangat sepi mungkin emang gak ada siswa yang jadwal olahraganya hari ini.
"Ini yang gue cari"ucapnya riang,"dari pada gue pusing sama guru galak itu mendingan gue disini"tambahnya.
Tapi saat setelah mira sampai di lapangan,mira dikejutkan oleh seorang cowok yang membawa bola basket kearah lapangan.cowok itu langsung melakukan pemanasan sebelum main.
Mira hanya memperhatikannya dari jauh tapi hati kecilnya mengatakan "pergilah mira" berbanding terbalik dengan tubuhnya. Tubuhnya seolah tidak bisa digerakkan sama sekali mira malu antara iya atau tidak.
Lamunannya buyar ketika cowok itu melambaikan tangan kearahnya.
"Dia kenapa sih?lambai tangan kayak gitu?dikira lagi ketemu fansya?"batin mira.
Mira celingukan kekanan kekiri dan belakang mencari tau siapa yang dimaksud cowol itu. Mana tau ada orang selain mira di lapangan ini, dan hasilnya gak ada orang di lapangan ini selain dirinya dan cowok itu, mira memberanikan diri bertanya pada cowok itu.
"Gue"kata mira sambil menunjuk dadanya.
Cowok itu menganggukkan kepalanya.
"Gak belajar?"kata cowok itu tanpa melihat kearah mira karna dia lagi melakukan pemanasan sebelum bermain.
"Gue telat jadi disuruh keluar sama gurunya gak boleh masuk sampai jamnya berakhir"
Cowo itu berhenti melakukan pemanasan dan menatap mira intens. Mira yang ditatap seperti itu langsung kikuk dibuatnya, bagaimana tidak lha wong dipandang orang secakep ini. Mira yang tidak tahan dengan suasana sekarang mulai mengeluarkan suaranya.
"Apa??"tanya mira yang dijawab hanya gelengan kepala dari cowok ini.
"Aneh"batin mira

KAMU SEDANG MEMBACA
jilbab almira
ChickLitKehidupan almira berubah drastis sejak kedua orang tuanya dinyatakan meninggal dunia. Almira menjadi pribadi yang sangat tertutup dan cenderung pendiam. "almira dina wijaya"