05. A Really Stupid Guy

633 65 10
                                    

Shixun berjalan dikota Moskow yang gelap pada bulan Desember tanpa menggunakan mantel ataupun jaket. Langit gelap dan pekat karena waktu telah menunjukkan lewat tengah malam dan udara dingin bisa membekukan tulang. Tapi Shixun hanya berjalan dengan kemeja lusuh dan celana jinsnya.

Jika ada satu kata yang bisa menggambarkan Shixun, maka kata itu adalah 'Bodoh'. Ya, Shixun adalah orang yang bodoh. Ia orang yang bodoh, tempramental, dan hanya menang jika berkaitan dengan fisiknya. Semua orang setuju dengan itu kecuali Ibunya, Neneknya, dan... Oh Sehun. Kakak kembarnya.

Dari dulu Sehun selalu sempurna. Prilakunya sempurna, wajahnya cantik, terlebih otaknya cerdas. Sehun adalah manusia yang sempurna apalagi dibandingkan Shixun. Tapi tak pernah sekalipun Sehun memandangnya rendah. Sehun tak pernah mengatainya bodoh. Sehun tak pernah mengatakan sesuatu yang menyakiti hatinya. Sebaliknya, Sehun selalu disampingnya dan mendukungnya.

Dari dulu Sehun selalu menjadi malaikatnya. Dan Shixun telah bersumpah akan melindungi kakaknya itu seumur hidup. Memberikan kebahagiaan agar senyum manis dan indah yang menjadi favorit Shixun itu tak pernah menghilang.

Semakin dewasa, sifatnya semakin protektif pada Sehun. Tapi ia terlambat menyadari bahwa ada perasaan lain yang tumbuh disamping sifat protektifnya pada Sehun. Perasaan yang seharusnya tak pernah ada. Perasaan yang tak wajar.

–A•R–

FLASHBACK 20 YEARS AGO – Sehun and Shixun 5 year old.

Sehun dan Shixun sudah menarik perhatian orang-orang bahkan ketika mereka kecil. Tapi begitu mudah membedakan mereka meski wajah mereka sangat mirip. Sehun bergerak lebih lambat, sedikit ceroboh, namun anggun. Shixun gesit, memiliki reflek yang bagus, dan lebih maskulin dari kakaknya. Cara Sehun bicara selalu lembut dan malu-malu, cara Shixun bicara sedikit lebih kasar dan spontan. Sehun kalem dan cenderung pendiam, Shixun terlalu aktif dan sering sekali membuat guru TK mereka kewalahan.

Satu yang pasti, keduanya begitu akur dan tak pernah bertengkar. Tak ada yang berani mengganggu Sehun karena Shixun selalu tak segan-segan langsung main hantam orang yang mengganggu kakaknya. Sikap Shixun yang protektif pada Sehun benar-benar membuat gemas para orang tua namun juga membuat mereka kewalahan.

Siang itu adalah waktunya tidur siang di TK mereka. Biasanya Sehun dan Shixun selalu terpisah dari anak-anak lainnya. Mereka memiliki tempat tersendiri di pojokan dimana Shixun bersandar pada bahu Sehun dan memeluk pinggang kakak kembarnya itu sementara Sehun membacakannya dongeng hingga Shixun tertidur. Selalu seperti itu.

Sayangnya hari itu Sehun sedang sakit sehingga membuatnya banyak tidur di kelas. Bahkan Sehun sudah tertidur sekarang tanpa membacakan Shixun dongeng. Shixun saat itu baru saja kembali dari kamar mandi bersama guru mereka dan melihat Sehun yang tidur dengan manis di tempat mereka. Tapi yang membuatnya marah adalah ada seorang anak perempuan yang mendekati Sehun dan mengecup pipi Sehun.

Tanpa memikirkan apapun, Shixun langsung berlari dan menerjang anak perempuan itu. Hal itu sangat mengejutkan guru mereka dan bahkan guru kelas sebelah harus turun tangan karena Shixun luar biasa brutal siang itu.

"Xunnie?" panggilan lembut dan merdu itu menghentikan kebrutalan Shixun yang berusaha melepaskan diri dari kedua gurunya itu.

Sehun baru bangun tidur, mengerjapkan matanya dan tampak bingung. Shixun segera melepaskan diri dari gurunya itu dan berlari memeluk Sehun. Hari itu, tak ada yang boleh menyentuh Sehun karena Shixun langsung mengamuk.

Malam harinya, Shixun memberikan sebuah masker kelinci pada Sehun, membuat kakaknya bingung. "Ini untuk apa, Xunnie?" tanya Sehun bingung.

"Mulai besok Hyung harus pakai ini, ok?" kata Shixun serius dengan suara dipelankan seperti memberitahu rahasia negara.

Angelus Ruinosus [KaiHun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang