11. Worth It

498 52 7
                                    

Sehun terbangun dari tidurnya begitu merasakan guncangan pada tubuhnya. Ia mendengar suara gumaman yang semakin lama semakin jelas.

"...Hyung. Kau ada janji sarapan."

Itu suara Shixun, tampak masih mengantuk. Sejujurnya Sehun juga masih sangat mengantuk, apalagi tubuhnya terasa hangat dalam pelukan Shixun dan balutan selimut. Ia hanya ingin tertidur seharian, ia sangat lelah.

"Hyung!"

Sehun hanya bergumam dan semakin menenggelamkan wajahnya di dada Shixun, membiarkan kepalanya tenggelam dalam selimut hangat nan lembut itu. Sehun bisa merasakan Shixun menghela nafas panjang dan kembali melingkarkan kedua tangannya ditubuh Sehun, memeluknya.

"Apa benar-benar harus? Tidak bisa dibatalkan?" tanya Shixun memainkan rambut Sehun, membuat Sehun semakin tak ingin terbangun.

"Tidak bisa, itu akan membuat nama Sehun menjadi buruk," kata Baekhyun menghela nafas.

"Hyung, kau harus bangun," kata Shixun lagi mencoba membujuk, mengguncangkan tubuh Sehun pelan.

Mau tak mau, Sehun memaksa matanya untuk terbuka dan duduk dengan malas-malasan. Ia sangat lelah sejujurnya, tapi ia tahu sarapan kali ini sangat penting untuk mengetahui orang seperti apa CEO Heigh itu.

"Selamat pagi," gumam Sehun yang masih mengantuk, mengusap matanya.

"Pagi, Hyung," gumam Shixun yang masih memeluk pinggang Sehun, masih dalam posisi berbaring.

"Pagi, Bos. Seulgi sudah bersiap-siap, kurasa kau juga harus mandi sekarang," kata Baekhyun memberitahu.

"Hyung, tolong siapkan bajuku," kata Sehun mulai beranjak bangkit dan melangkahi Shixun yang masih berbaring itu. "Xunnie, jangan lupa nanti sarapan," kata Sehun mengacak-acak poni Shixun sebelum mengecup keningnya dan pergi ke kamar.

Baekhyun mengikuti Sehun ke kamar untuk menyiapkan pakaian Sehun hari ini. Sekitar 20 menit berikutnya, Sehun, Baekhyun, dan Seulgi telah keluar suite menuju restoran di bawah, dimana CEO Heigh menunggu mereka.

"Selamat pagi, CEO Oh," sapa CEO Heigh itu begitu melihat Sehun menuju ke mejanya.

"Selamat pagi, CEO Heigh," sapa Sehun duduk di kursi yang tersedia.

"Sekretaris dan Asisten Anda bisa makan bersama sekretaris saya," kata CEO Heigh menunjuk meja lainnya dimana seorang wanita Eropa muda dan cantik tersenyum pada mereka.

Baekhyun dan Seulgi menatap Sehun meminta persetujuan dan Sehun mengangguk. CEO Heigh pasti ingin membicarakan hal yang cukup rahasia dengan Sehun sampai Baekhyun dan Seulgi tak diperbolehkan untuk mendengar.

"Bagaimana pertemuan ini menurut Anda, CEO Oh?" tanya CEO Heigh basa-basi setelah memesan sarapan mereka.

"Baik, sangat menarik. Saya tak sabar untuk melihat potensi-potensi dari negara lain, mungkin mulai mengincar perusahaan mana yang akan saya ajak bekerjasama," jawab Sehun santai. "Bagaimana dengan Anda sendiri, CEO Heigh?"

"Biasa saja menurut saja. Sejujurnya, CEO Oh, saya datang hanya karena ingin bertemu dengan Anda," kata CEO Heigh menatap Sehun menyeringai bagaikan predator.

Sehun masih berwajah datar dan hanya menatap lurus pada CEO Heigh itu. "Saya merasa tersanjung. Tapi apa alasannya?" tanya Sehun datar, jelas-jelas sama sekali tak merasa tersanjung seperti yang ia katakan.

"Seorang teman mengatakan Anda adalah orang yang tepat untuk membantu saya, CEO Oh," kata CEO Heigh santai.

"Oh, benarkah? Teman yang mana?" tanya Sehun. Ia memiliki tebakan orang yang dimaksud adalah Kim Youngmin, ayah Kai, tapi ia tak ingin mengambil kesimpulan terlalu dini.

Angelus Ruinosus [KaiHun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang