part 1

16 2 0
                                    

"Ketika cintaku seperti hujan lalu kenapa kau memakai payung ?"
"Ketika sayangku sehangat mentari lalu kenapa kau seperti langit mendung?"
-WONDERFUL A-

Autor pov.

"RANDIIIIIIIII" suara melengking dari ujung koridor yang membuat si empunya nama memutar bola matanya malas.

Dengan lari tergopoh gopoh, mengingat jarak dari ujung koridor menuju lorong kantin lumayan jauh. Dengan nafas yang masih tersengal sengal dan muka merah bak kepiting rebus, kontras sekali dengan warna kulit gadis itu yang berwarna putih bersih seperti barbie.

Dengan bodohnya gadis itu bertanya "Randi mau ke kantin ?" dengan brgelayut di tangan Randi.
"Apa sih nggak usah sok manja deh kaya anak monyet " kata Randi ketus dengan menekankan kata monyet.

Gadis yang tadinya bergelayut ria di tangan Randi dengan terpaksa melepas tangannya dan mencebikan bibirnya.
Gadis cantik itu yang tak lain adalah Aira.

"Kalau Randi nggak mau sama akang aja deh neng tangan akang tersedia 24 jam buat eneng"kata Rio dengan alis yang di naik turunkan menggoda.

"Ishh...kok pertanyaan aira nggak di jawab jawab sih rand..?"kata Aira kepada randi.

"Mau je Terminal, ya mau ke kantin lah "jawab Randi ketus.

""Ih ketus banget sih Aira boleh ikut ya!" kata Aira dengan mata yang berbinar dan memasang muka pupy eyes nya yang malah membuat Randi bergidik geli.

"Ter.se.rah."kata Randi dengan penuh penekanan dan acuh tak acuh dan terkesan datar.

"Yey" Aira berseru senang hingga membuat beberapa siswa melihat heran ke arah Aira dan dengan tampang bodohnya malah pasang watados.

🌹

Lima orang memasuki kantin dengan santainya dan membuat sebagian dari populasi kantinn yang di isi oleh siswa kelaparan menoleh ke arah mereka berlima dengan kagum. Empat laki laki berwajah tampan dan satu orang berwajah cantik namaun erhh bodoh.

"Randi kita duduk di sini aja yuk" Aira menunjukan meja yang ada di pojok depan kios siomay milik yu Rum.

Randi terlihat mengacuhkan Aira dan lebih memilih duduk di depan kios Mie Ayam Bu Marno ketimbang harus mengikuti kemauan siidiot Aira itu. Terlihat banyak orang yang menahan tawa.

"Ih Randi kok di sini sih aira kan penginya di sana" kata Aira gaya sok imut dan malah membuat Randi ingin mual. Randi hanya diam dan lebih memilih memakan mie ayam yang baru di hidangkan.

"Yaudah deh kalau Randi maunya di sini " kata Aira pasrah.

Setelah Aira dduduk Aira mulai cerita ular ularnya ya kenapa ular ular karena sangat panjang dan nggak tau apa ada faedahnya apa nggak . Reaksi yang digunjukan Randi hanya diam dan tak menanggapi barang sekata pun.

Karena sudah muak dengan semua cerita Aira itu Randi berdiri membuat kursi panjang kantin naik karena bobot yang tak seimbang mengakibatkan Aira hilang keseimbangan berusaha memegang meja namun yang di pegang malah gelas isi jus mangga dan membuat jus itu tumpah mengenai rambut hitam legamnya, baju dan sebagian lensa kacamatanya sontak hal itu mengundang gelak tawa seluruh populasi kantin namun kecuali Randi yang hanya tersenyum miring dan melenggang pergi tanpa sepatah katapun.

Aira hanya nyengir idiot dan segera berdiri menuju toilet. Sepanjang jalan menuju toilet banyak pasang mata yang melihat jijik ke arah Aira. Aira hanya bersiap biasa dan mempercepat langkah menuju toilet.

Sesampainya di toilet Aira segera membersihkan kotoran di sekujur tubuhnya dengan air dan tisu namun tanpa di sadari air mata mengalir di pipinya.
"Kok nangis sih Aira kan kuat nggak lemah, Aira kan ceria..hiks..Aira k..kan...nggak ceng..ngeng..hiks...hiks" ucap Aira di iringi isak tangis dan sambil mengusap air mata yang terus mengalir di pipi. Menahan sesak dan segera mencari obat untuk penyakit sesaknya. Menepuk nepuk dada berharap sesaknya hilang malah menambah sesaknya. Setelah menyemprotkan beberapa kali akhirnya Aira agak mendingan. Setelah semua bersih dia kembali ke kelas.

Aira langsung menuju meja terpojok dan paling belakang selama bersekolah di SMA ini dia belum pernah mempunyai teman karena mereka ilfil dengan sifat idiot dan bodoh Aira.

"Ingin rasanya memiliki teman tempat curhat menemani saat sedih seperti saat ini namun memang sepertinya tak ada yang mau, apa setidak berguna nya aku dan semenjijikannya aku sehingga nggak ada yang mau berteman dengan ku."batin Aira.

Setelah duduk Aira menekuk tangan nya dan menenggelamkan mukanya ke meja.

"Kok gue bego banget sih ngejer ngejer cowok yang malah nggak ingin aku kejar "

Tak terasa detik demi detik berjalan akhirnya bel pulang berbunyi dengan nyaring. Aira segera beranjak dari duduknya dan meluncur pulang dengan naik taksi.

Aira menunggu taksi di halte dan samar samar Aira melihat ada dua sejoli berbeda jenis kelamin sedang berpelukan ah bukan berpelukan tapi sepertinya perempuan ya yang memeluk cowok itu di atas sepeda motor. Aira memicingkan matanya seperti kucing dan melihat ada yang aneh di motor ninjmerah milik si cowok.

Bukanya itu...

WONDERFUL ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang