15

1.4K 171 4
                                    

       

"woo, lo ada perasaan ya sama sojung?"

wonwoo menoleh ke arah seungcheol dan ia hanya menyunggingkan senyum khasnya.

"kenapa? lo ngerasa tersaingi kak?" jawab wonwoo.

kini seungcheol yang bungkam.

"tenang aja kak gue udah kalah," ucap wonwoo lirih.

"kalah gimana maksudnya?"

"kak sojung sayang banget sama lo dan dia bahagia sama lo, gue gak mungkin ngehancurin kalian,"

"woo......"

"kenapa kak? lo ngerasa lo brengsek karna udah bikin kak sojung jadi gini?"

"jangan bikin gue emosi, woo,"

wonwoo tertawa, "gue bercanda kali kak,"

"seandainya yang ketemu sama sojung itu lo duluan, pasti dia gak bakal kayak gini," kata seungcheol.

"kalo ketemu gue belum tentu dia bisa bahagia kak,"

seungcheol mengacak rambutnya frustasi. ia merasa sangat bersalah karena tidak berbicara jujur dari awal. kalau saja ia berbicara jujur, sojung tidak akan pergi dan mengalami hal seperti itu.

"kak, udah jangan kayak gini. kak sojung juga gak bakal seneng liatnya," kata wonwoo sambil menepuk pundak seniornya itu.

"udah ayo masuk," ajak wonwoo.

--

pagi itu seungcheol di bangunkan oleh handphonenya yang sejak tadi tidak berhenti berdering.

"iya halo? iya ini abang,"

"hah?"

seungcheol langsung bangun dari sofa ruang tengah joshua dan segera berlari menuju mobilnya. joshua yang sudah bangun dan melihatnya dari dapur pun bingung.

"cheol mau kemana? gak sarapan dulu?" teriak joshua dari dapur.

seungcheol tidak menghiraukan joshua dan tetap melanjutkan langkahnya.

"kenapa sih tuh anak?" joshua hanya mengangkat bahunya.

"kenapa sih kak pagi-pagi udah berisik aja?" tanya wonwoo yang baru selesai mandi.

"gak tau tuh seungcheol abis terima telepon langsung cabut, gue panggil juga gak nyaut,"

joshua diam. wonwoo diam. kemudian joshua seperti menyadari sesuatu dan wonwoo pun sama.

"SOJUNG!" "KAK SOJUNG!"

joshua dan wonwoo pun langsung membangunkan teman-temannya yang masih tertidur itu. wonwoo memiliki firasat buruk.

--

seungcheol hanya bisa memperhatikan sojung dari balik pintu kaca ruang ICU itu.

"tadi tiba-tiba kondisi kakak nge-drop, bang. untungnya masih bisa tertolong tapi harus dipindah ke ruang ICU," kata bunda sojung sambil masih memegang tangan calon menantunya itu.

"tapi sojung sekarang gak apa-apa kan, bun?"

"gak apa-apa, tapi kita harus siap buat hal terburuknya,"

"bunda jangan ngomong kayak gitu, abang masih harus minta maaf sama sojung. abang masih harus jelasin sesuatu ke sojung. sojung gak bisa ninggalin abang gitu aja,"

bunda sojung terlihat pucat dan lemas, sepertinya kelelahan karena menjaga sojung semalaman.

"bunda pulang dulu aja biar sojung abang yang jagain. nanti bunda ke sini lagi,"

--

"dok, saya boleh masuk sebentar?" tanya seungcheol kepada dokter yang baru saja memeriksa sojung.

"boleh tapi hanya sebentar, ya,"

sesampainya di dalam, seungcheol terdiam di kursi sebelah tempat tidur sojung.

"sayang, bangun yuk," kata seungcheol sambil menggenggam tangan sojung yang semakin terlihat mengecil.

"aku tau kamu marah sama aku, tapi jangan kayak gini terus dong sayang,"

"gak apa-apa kamu benci aku, gak apa-apa kamu gak mau ketemu sama aku lagi, tapi tolong buka mata kamu, ya,"

"aku kangen. aku mau liat senyum kamu lagi,"

"belom lama kita tunangan, sojung, jangan tidur terus. ayo kita jalan-jalan, kamu mau kemanapun aku temenin,"

"kasian bunda, ayah, sama temen-temen yang lain sayang. mereka semua khawatir sama kamu,"

seungcheol terus saja berbicara seorang diri dengan sojung. berharap sojung segera membuka matanya dan berbicara dengannya lagi.

masih banyak yang harus mereka bicarakan termasuk masalah salah paham dengan siyeon. seungcheol tidak akan bisa memaafkan dirinya jika sojung pergi begitu saja meninggalkannya.

"sayang aku gak ada apa-apa sama siyeon. kamu salah paham,"

"mana berani aku selingkuh. buat apa aku ngelamar kamu kalo aku gak sayang sama kamu?"

"aku ngelamar kamu itu adalah bukti aku serius sama kamu,"

tanpa seungcheol sadari, teman-temannya sedari tadi sudah memperhatikan dari balik ruang kaca. beberapa dari mereka pun terlihat meneteskan air mata.





















Say Yes - SEVENTEEN DK & Seungkwan

[ ✓ ] ephemeral; sowon s.coupsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang