╰9╮

751 163 6
                                    

geumss©27917
Cek up

Detakan jantung jam mendominasi suara didalam ruangan

Membuatku semakin ragu jika Sohye berada disini

Ketiadaan Sohye kemarin karna tidur bersama neneknya membuatku sedikit kecewa karna tak bisa melihat penyemangat hidupku

Mengepalkan tangan berusaha untuk berharap tidak terlalu besar jika kau ada disini

"Halo Sohye, aku membawakan coklat pesanan–...."

Ucapku sambil keluar dari kolong tempat tidur

Tapi

Kalimat itu belum selesai saat aku melihat apa yang ada diatas ranjang

"mu"

Kau

Tidak

Ada

Lagi

"Sohye..."

"Aku merindukanmu"

"Kau kemana lagi..?"

Tanya ku dalam sunyi

Sambil melihat ranjang yang hampa tanpamu aku merasakan disudut pandanganku ada sesuatu yang menarik perhatian

Kutolehkan kepala kearah meja belajar

Dan

Terlihat diatas sana boneka unicorn pemberianku bersih tanpa ada kotoran yang sebelumnya menempel

"Woaah"

Aku terkagum melihat unicorn ini karna lebih mencolok dari sebelumnya

Bulu nya putih

Halus

Dan

Wangi..

Ku ambil buku diary berwarna kuning bergradasi oranye dihadapan

Dan membuka lembaran demi lembaran

Woojin..

Saat aku membeli obat bersama nenek tadi pagi

Nenek batuk berdarah dan itu membuatku takut setengah mati

Nenek baik-baik sajakan?

Bisakah kau pindahkan rasa sakit nenek kepadaku?

"Tidak Sohye, kau jangan ikut ikutan sakit"

Aku tak tega, Woojin

Sungguh aku tak bohong

Maaf malam ini aku tidur bersama nenek lagi

Taruh saja coklatnya disebelah boneka unicorn nya

Jangan khawatir, coklatnya akan kumakan dengan baik

By the way, terimakasih memberikan ku boneka impian ini

Aku kembali menatap kalimat demi kalimat yang ditulis Sohye

Aku bertaruh

Pasti Sohye membuat ini sambil menahan tangisnya

Kata kata yang ia sampaikan sangat lah sendu dan tak bersemangat

Aku menjadi khawatir jika besok pagi ia malah menggantung diri atau meminum obat obatan terlarang karna terlalu sakit dan tak bisa menahannya

"Kau tak boleh menyerah Sohye"

Menaruh coklat pesananmu sambil membalas tulisan Sohye di buku diary

"Tak boleh!"

Kembali kupertegas

Aku tak ingin membuat Sohye sakit

Karna jika itu terjadi

Berarti aku benar-benar mendefinisikan diriku secara tidak langsung sebagai peri pengobat sakit abal-abal

Peri jadi-jadian

Dan

Peri palsu!

Sungguh, aku tak mau itu terjadi

Sohye, ini Woojin

Aku tau kau lelah

Aku tau kau tak tega kepada nenekmu

Aku pun tau kau ingin hidup senang lagi bersama dengan nenek

Tapi jika takdir berkata lain, tolong mengertilah

Dan tolong mengerti posisi ku sekarang sebagai peri pengobat sakitmu

Jika kau mati, maka aku pun mati

Tolong bersabar sedikit lagi dan bersemangatlah

Menunduk seraya menahan bulir air mata jatuh

Tuhan

Tolong biarkan Sohye hidup bahagia besok

Aku berjanji akan terus menjaganya dan selalu disampingnya

Kau bisa pegang kata-kata ku

Kuambil boneka unicorn yang ada diatas meja

Kupeluk dengan erat

"Nico jagalah Sohye"

"Jangan sampai ia menangis malam ini"

"Titipkan salam sayangku kepadanya"

"Dan bilang, jika aku merindukannya"

Kumenaruh boneka yang kupanggil 'nico' tadi diatas meja dekat buku diary Sohye

Entah

Tiba-tiba saja nama itu terlintas diotak ku

Jadi ku definisikan saja jika nama boneka itu sekarang Nico

Kaki ku perlahan menjauh dari meja belajar Sohye

Dan ia kemudian tertekuk dan mulai merangkak masuk kedalam kolong tempat tidur

Bau kamar Sohye masih bisa tercium di indra penciumanku

Sampai aku tersadar

Jika tanganku sudah meraih tali didalam sumur

Menandakan jika bau mu dapat membuatku mabuk karnamu

to be continue...

©geumss,41017
—Dimensi ╰9╮end—

Dimensi ;; Sohye x Woojin✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang