Perpisahan yang membuat mereka menyadari perasaan masing - masing.Sejak awal mereka sudah terikat takdir yang akan membuat mereka berjalan bersama.
******************************
"Ternyata benar kau berada disini" Yeri berjalan kearah pagar yang memiliki bentuk jaring - jaring yang mengelilingi atas sekolah mereka. Mendekati sosok yang dicarinya.
"Kau belum memberitahu mereka Mark" Tanya Yeri yang sudah berada disamping pria itu.
"Belum"
Pantas saja teman senior Mark datang menghampirinya, mereka bertanya apa mereka bertengkar karena sikap Mark yang akhir - akhir ini terlihat berbeda.
Flashback
“Aku hanya ingin menemuimu dan melihat wajahmu. Karena nanti dan seterusnya, hubungan kita akan sangat berbeda”
"Sejak awal aku tahu bahwa akhirnya akan seperti ini. Kadang aku selalu bertanya pada diriku sendiri, kenapa aku masih bertahan disisimu meskipun aku tahu hatimu sudah termiliki orang lain" Yeri tersenyum pada Mark yang duduk disampingnya.
Lapangan basket yang biasanya sangat ramai kini terlihat sangat sepi, menyisakan sepasang kekasih yang duduk berdampingan disalah satu bangku penonton.
"Di dunia ini ada banyak hal yang tidak bisa ku miliki, Meski dia sekarang ada disampingku. Seseorang pernah berkata padaku memaksakan kehendak bukanlah cara yang tepat untuk memperoleh kebahagiaan"
Mark hanya terdiam mendengar ucapan Yeri, dia seakan tahu kemana arah pembicaraan kekasihnya. Sejak seminggu kepergian Haechan, hubungan nya dengan Yeri tidak berjalan terlalu baik.
Meskipun Mark masih sering menjemputnya atau Yeri yang kadang menghampiri Mark saat latihan basket tapi mereka menyadari ada banyak perubahan dalam hubungan mereka. Dan mereka sama - sama tahu penyebab renggang nya hubungan mereka.
"Kenyataan memang kadang tidak sesuai dengan harapan. Aku akan melepasmu disini. Mark ayo kita akhiri hubungan kita." mata Yeri melirik sebuah benda yang melingkar di pergelangan taangan Mark, benda yang cukup mencuri perhatianya.
Sebuah gelang berwarna perak.
Yang akhir - akhir ini menghiasi pergelangan tangan milik Mark. Yeri tahu kekasihnya itu tidak terlalu menyukai memakai hal - hal seperti itu bahkan selama berpacaran dengan Mark, dia tidak pernah melihat Mark memakai sebuah jam tangan.
Tapi melihat bagaimana gelang itu tak pernah lepas dari lengan Mark, membuatnya akan langsung tahu siapa orang yang memberikan barang itu pada Mark.
"Pergilah jangan pernah menoleh kebelakang. Biarkan aku melihat punggungmu menjauh, Sebab jika kau menoleh kau memberi
harapan padaku untuk
memilikimu"Meskipun tersenyum. Mark tau mata itu memancarkan sebuah kesakitan dan kekecewaan dan terbukti dengan air mata yang lolos dari matanya. Kali ini dia tidak akan merengkuh tubuh gadis itu atau hanya sekedar memeluk dan menenangkannya. Dia tidak ingin memberikan sebuah harapan palsu pada Yeri.
"Maapkan aku" balas Mark. Karena keterlambatan dirinya yang menyadari perasaan pada Haechan, membuat Mark menyakiti gadis itu.
Mark selalu ingin bertanya, Bagaimana takdir mengambil andil dalam kisah manusia. Siapa sangka Orang yang selalu bertengkar dengannya, mengumpat padanya dan tak segan - segan memukul nya merupakan orang yang hatinya pilih sebagai pemiliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend ?
FanfictionAku seperti Matahari Dan dia bagaikan Bulan Kami tidak akan pernah bisa bertemu di satu poros yang sama MARKHYUCK | MARKCHAN