Mungkin hubungan Eunwoo dan Dahyun sekarang ini ibaratkan seorang menutup sebuah halaman dan membuka halaman baru sebuah buku. Dua-duanya berusaha untuk menghapus kenangan lama dan menulis sebuah bab baru dalam hidup mereka
Tapi kenangan itu ibaratkan debu yang bertahun-tahun menempel pada permukaan buku, tak akan mudah menghilangkannya. Sekalipun debunya hilang, pasti ada yang tertinggal dalam lembaran-lembarannya
Meski Eunwoo berusaha memperbaiki segalanya dari awal, ia seharusnya tau kalau segalanya tak semudah pertama kali ia melakukannya
Ketika dia sadar, dia berpikir seharusnya dia tidak melakukan kesalahan seberat itu
Melepaskan Dahyun...
Seharusnya Eunwoo tak pernah melakukan itu
Hujan di bulan Oktober masih turun mengguyur deras jalanan di luar sana. Rintiknya mengetuk-ngetuk kaca jendela.
"Hujannya masih deras" kata Eunwoo
"Hmm" Dahyun menggumam sambil membolak-balik buku tebal dan mengetikkan pada komputernya
Eunwoo menopang wajahnya dengan sebelah tangan memperhatikan betapa seriusnya wanita itu
"Hyun"
"Kenapa?"
Hening
Eunwoo tidak melanjutkan kata-katanya dan tetap memandangi ekspresi serius Dahyun dari sofa yang terletak agak jauh dari meja kerja Dahyun
Ada beberapa hal yang Eunwoo suka dari keheningan ini. Tanpa kata. Tapi dia bisa merasakan segalanya.
Sosok yang duduk dengan muka tegang di sisi sana adalah temannya sejak kecil. Dulu, dia selalu memboncengnya ke sekolah. Gadis itu lemotnya minta ampun, dan tidak pernah menyadari perasaannya yang jelas
Rintik hujan semakin deras menghantam jalanan
Dahyun menengok pada jendela samping menyadari kalau hujan terlalu awet turun
"Udah 3 jam ujannya, kamu gak apa-apa woo?" Tanya Dahyun dengan muka cemas
"Emang kenapa? Aku gak masalah kok" Eunwoo senyum
"Mungkin aja kamu punya janji penting gitu"
"Gak ada"
"Emangnya kamu gak punya pacar?"
Di siang hari ditemani rintik hujan, Eunwoo sudah puluhan kali menatap sisi wajah Dahyun yang tersinari sang matahari. Dan untuk kesekian kalinya Eunwoo mempertanyakan dalam dirinya kapan Dahyun akan lebih cepat memahami perasaan seseorang kepadanya
"Kalau kamu?"
Boro-boro menjawab pertanyaan, Eunwoo malah melontarkan kembali pertanyaan Dahyun
"Hmm.. aku juga gak tau kenapa sampai sekarang belum punya pacar" gumam Dahyun
Hujan mulai reda. Dahyun memandangi pemandangan di luar sana, lalu menemukannya
"Ada pelangi!"
Dahyun berdiri dan berlari keluar rumah tanpa mengajak Eunwoo. Eunwoo bangkit untuk mengejar wanita yang meninggalkannnya itu
Pelangi terlihat samar bersembunyi di langit, kaki Dahyun terasa berat. Dia berhenti di luar rumah sambil mendongakkan kepalanya
Sesuatu seperti hendak menerobos kelopak matanya. Ada rasa perih disana, namun dalam dadanya muncul perasaan yang lebih sakit lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kalkulus ×Eunwoo+Dahyun× ✓
Fanficbook 2 of Friendzone Math Class VS History Class Math's Class be like: "Kalkulus oh Kalkulus" History's Class be like: "Masa lalu biarlah masa lalu" "Makanya jangan mikirin kalkulus mulu, entar doi digebet anak sejarah baru tau rasa" note: boleh bac...