"Kau harus memilih satu. Kau tidak boleh serakah. Kau hanya bisa memilih satu atau menyakiti keduanya."
-Yoojung----
Aku sadar dari pingsanku. Tapi pening dikepalaku masih menyertai. Namun, ini lebih ringan tidak sesakit tadi.
Aku melihat sekeliling. Ini dimana? Pikirku. Aku mengamati dinding- dinding bercat putih bersih ini.
Foto foto anak laki-laki kecil terpajang sempurna disini. Dia tampan. Aku mengamati lagi satu demi satu pigura pigura disini.
Hingga akhirnya aku terpaku mengamati sebuah pigura besar, yang menampakkan gadis remaja berambut hitam dengan seorang laki laki remaja berdiri berdampingan.
Dengan senyum manis yang terukir dimasing masing wajah mereka. Aku berjalan pelan kearah pigura itu.
Sha?
Itu yang ada pikiranku. Kalung yang menghiasi leher gadis itu mirip sekali dengan kalung Sha. Kalung dengan bersimbol bintang.
Park Chanyeol - Park Yeon Hwa.
16.09.2015"Chanyeol hyung..."
Tulisan itu tertulis kecil dipojok pigura besar ini. Aku melihat lagi sederet foto foto disini. Foto keluarga. Aku masih ingat jelas bagaimana ibu Sha.
Ini sangat mirip. Aku berhipotesis bahwa kau, Yeon Hwa adalah Sha.
---
"Kau berjalan - jalan dirumahku tapi tidak permisi," sahutku begitu Jungkook selesai menceritakan.
"Kau tidur, aku tidak tega membangunkanmu."
"Kau seharusnya berterima kasih, aku sudah menyelimutimu. Aku ini baik, tidak tega melihatmu kedinginan tertidur di sofa," sambung Jungkook memajukan bibirnya.
"Tapi, apa kau tidak melihat kakakku dirumah?"
"Chanyeol hyung? Tidak, waktu itu sepi. Aku melihatnya saat aku keluar dari gerbang rumahmu. Dia sempat bertanya sebentar lalu pergi, sudah itu saja."
"Berarti kau sudah pernah bertemu dengan kakakku?"
Jungkook mendecakkan lidahnya, "Hei, aku ini sudah biasa bertemu Chanyeol hyung. Saat dulu dirumah sakit aku sering berbincang dengan Chanyeol hyung,"
Aku menggaruk keningku sambil tertawa tidak jelas. Aku ini keliatan sekali belum mengingat seluruhnya.
"Ngomong ngomong, kau berubah banyak sekali, kau berbeda." kata Jungkook memerhatikan penampilanku teliti.
"Berubah bagaimana?"
"Dulu kau berambut hitam, sekarang coklat pekat. Dulu juga rambutmu tidak terlalu panjang."
"Mungkin saat aku amnesia aku meminta untuk mewarnai rambutku dengan warna coklat. Itu karena rambutku tumbuh lebih panjang."
"Kau sekarang juga lebih cantik. Kau sekarang lebih? Pokoknya berbeda," Jungkook memamerkan gigi kelincinya.
"Dimana kalung itu?" tanya Jungkook mengamati sekitar leherku.
Aku menggeleng tidak tahu. Kemudian suasana kembali hening tanpa pembicaraan apapun
"Sha, kumohon berjanjilah padaku kau tidak akan meninggalkan ku lagi," ucapnya serius memecah keheningan. Matanya menatap tajam mataku.
Aku sedikit gugup, tanpa berani memandang Jungkook lebih dalam.
"E-- Hei! Lihat itu, ada bintang jatuh. Ayo buat harapan," aku menepuk nepuk lengan Jungkook sambil menunjuk sekelibat cahaya yang aku anggap bintang jatuh.

KAMU SEDANG MEMBACA
2U; To You [End]
Fiksyen Peminat[COMPLETED STORY] ✔ Jeon Jungkook. Seorang laki-laki yang tiba-tiba muncul di hidup Yeon Hwa. Membuat Yeon Hwa kesal dengan perlakuannya. Awalnya Yeon Hwa tidak pernah sedikit pun tertarik. Namun, peristiwa demi peristiwa justru membuat keduanya sal...