Lelaki bercoat abu abu itu melangkahkan kakinya dengan tergesa. Malam semakin larut dan sepertinya sebentar lagi akan turun hujan deras karena titik titik air mulai turun membasahi bumi. Sialnya, ia tak membawa payung.
Namun, langkah panjangnya tertahan saat menyusuri lorong gelap pertokoan yang ia lewati. Tepatnya di sudut toko perfume gelap yang tentunya sudah tutup. Lelaki itu tak salah lihat, entah apa yang menggerakkan kakinya hingga ia berjalan menghampirinya.
Sosok itu ternyata seorang gadis. Bisa dilihat dari rambut hitamnya yang tergerai panjang dan dress peach yang dikenakan sosok itu. Namun, wajahnya tak terlihat karena tertutup rambut panjangnya.
"Hey, agasshi sedang apa?"
Lelaki itu mencoba mengajak si sosok berbicara tapi anehnya sosok gadis itu tak bergeming.
"Agasshi, gwaenchanayo?"
Walau ragu, sang lelaki memberanikan diri menyentuh sosok gadis itu, sekedar menepuk pelan bahunya.
Usahanya sedikit membuahkan hasil. Sosok gadis itu mulai bergerak, matanya mengintip dari balik rambut hitam panjangnya.
Tatapan itu.
Tatapan penuh rasa ketakutan.
Refleks, sosok gadis itu beringsut, dengan tubuh gemetar menepis tangan sang lelaki. Tubuh ringkihnya gemetar, ketakutan.
Sang lelaki mengerut, gadis ini sulit didekati. Kemungkinan ia menduga bahwa sosok gadis itu mengalami semacam trauma. Hingga keluarlah dari mulut si gadis. Ia semakin meringkuk ketakutan di sudut toko kumuh itu.
Tes. Tes. Tes.
"Ah, sial, hujan!" umpat sang lelaki.
Ia beranjak, karena harus segera sampai ke mobilnya sebelum hujan semakin menderas.
Namun, baru selangkah, ia kembali memutar tubuhnya. Menatap iba sosok gadis itu. Bagaimana tidak? Gadis itu benar benar kotor, rambutnya amat kusut dan bau bahkan dress yang dikenakannya tampak robek sana sini.
Sungguh menyedihkan.
Lelaki itu akhirnya menurunkan tudung yang menutupi kepalanya. Juga masker hitam yang dikenakannya. Kemudian berjongkok tepat dihadapan gadis itu. Entah apa yang mendorongnya, namun ia merasa jika ia harus menolong gadis itu.
"Jangan takut agasshi, aku bukan orang jahat."
Kedua ujung bibir lelaki itu tertarik ke atas. Terasa kaku karena sudah lama ia tak melakukannya. Lelaki itu tersenyum. Senyuman tulus yang ia sendiri lupa kapan terakhir kali melakukannya.
Hingga sosok gadis itu mengangkat sedikit kepalanya yang tertunduk dalam. Melirik takut takut pada sang lelaki. Sampai sang gadis melihat senyuman tulus lelaki itu.
Ia terkesima.
Membuat si gadis melupakan segala rasa takutnya. Hatinya mengatakan jika lelaki itu bukanlah orang jahat yang akan menyakitinya.
"Namaku Taemin. Lee Taemin."
Sang lelaki mengulurkan tangan tanpa melepas senyumnya. Dengan ragu, gadis itu menyambut uluran tangan tersebut. Mempertemukan tangan lusuh dan kurusnya dengan milik sang lelaki.
"A-aku.. na-namaku Son Naeun.."
-TBC-
Agasshi : nona
Gwaenchanayo? : apa kau baik baik saja?~~~
Hello~
Ini karya pertama yg aku publish, semoga pd suka ya :)
Sorry for typo dan mohon kritik sarannya^^Voment juseyo~
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold You Tight [TaEun]
FanfictionMereka hanyalah dua orang yang terbuang. Memutuskan bersama dan saling menggenggam satu sama lain. Dan berjanji untuk saling menguatkan. Akankah cinta mereka tetap bertahan walau berbagai badai ujian terus menerjang? Cover by @jjaeim © Dystopia Grap...