"Ne?"
Son Naeun mengerjapkan maniknya berulang kali. Dengan tatapan tajam dan serius Taemin yang masih menghujaninya.
Ia tak mengerti.
Benar benar tak mengerti.
"Ta-tapi.. kenapa?"
Taemin membeku. Semakin mengeratkan genggaman tangannya pada Naeun. Menatap dalam manik bundar kecoklatan gadis itu.
Selanjutnya, tubuh kurus Naeun sudah tenggelam dalam pelukan hangat seorang Lee Taemin. Semakin erat hingga rasanya Naeun tak sanggup bernafas.
"Aku.. kurasa aku membutuhkanmu," suara Taemin terdengar berat. Dibarengi deru nafas hangat yang menggelitik leher putih Naeun.
Gadis itu mendadak menggigil. Tubuhnya bergetar kecil dan peluhnya tiba tiba menetes deras. Sontak, Ia melepas paksa pelukan Lee Taemin dan beringsut mundur.
"A-aku ti-tidak bisa!"
Matanya memerah dan berkaca kaca.
Tubuhnya semakin bergetar hebat.
Sedang Taemin tergugu melihatnya. Gadis itu kambuh lagi!
"Naeun-ah.." panggilnya hati hati.
Taemin mengulurkan tangannya. Namun, Naeun tak bergeming. Kembali, Taemin melangkah perlahan. Mendekat.
Mengulas kembali sebuah senyum kecil, Naeun sudah berani menatapnya.
"Kau akan aman jika di sini, bersamaku." Taemin berucap serius. "Aku akan melindungimu."
Setetes eluh menetes dari pelupuk mata Naeun. Tubuh dan hatinya bergetar. Rasanya Ia ingin percaya perkataan lelaki brunette di hadapannya. Tapi, entahlah.
Ia pernah mendengar seseorang berkata akan melindunginya. Tapi, entahlah.
Sampai saat ini, Ia tak bisa mempercayai siapapun.
"Kemari, duduk dulu."
Dengan lembut, Taemin membawa Naeun duduk. Ia benar benar tak bisa kehilangan gadis itu.
"Aku tahu kau pasti tidak percaya padaku. Tapi aku bukan orang jahat, aku hanya ingin menolongmu. Kau akan semakin terluka di luar sana, Naeun-ah."
Mengelus puncak kepala Naeun dengan lembut, hati Taemin mendadak berdebar. Sebuah perasaan aneh mulai melanda dirinya untuk pertama kali. Rasanya aneh namun terasa menyenangkan. Juga menggelitik.
"Aku hanya ingin melindungimu."
Beralih menggenggam kedua tangan Naeun erat, Taemin menciuminya. Menyalurkan kehangatan pada kedua tangan yang terasa membeku itu.
Naeun tertegun.
Otaknya terus berteriak agak lari dari sana. Lelaki itu berbahaya!
Namun hatinya meleleh. Ia lemah jika seseorang sudah berkata akan melindunginya. Karena itu memang yang Ia butuhkan.
"Taemin-ssi.." panggilnya lemah.
"Ya?"
Gadis bertubuh kurus itu menelan salivanya kuat kuat. Apa yang harus Ia lakukan sekarang?
"Berjanjilah kau akan melindungiku apapun yang terjadi." ujar Naeun dengan suara lembutnya.
Mendengarnya, Taemin tersenyum. Senyum terlebar selama dua puluh lima tahun hidupnya. Ia tahu jika Naeun sudah membuat keputusan.
"Pasti. Yang harus kau lakukan hanyalah terus berada di sisiku."
"Terima kasih Taemin-ssi."
Naeun tersenyum lembut.
Senyum yang berbahaya!
Senyum yang lagi lagi membuat Taemin hilang akal. Senyum yang membuatnya gila. Senyum seorang gadis yang baru saja Ia temui semalam. Ada apa dengannya?
Kembali ditenggelamkannya tubuh ramping itu ke dalam pelukannya. Erat juga hangat. Membuatnya ingin selalu melindungi gadis manis itu.
Ia melepas pelukannya perlahan saat ia rasa Naeun mulai bergerak tak nyaman. Mendapati gadis itu tertunduk malu dengan semburat merah muda yang menghiasi kedua pipi kenyalnya.
Damn!
Taemin mengumpat dalam hati. Ia benar benar tak tahan. Mengapa gadis itu selalu saja bisa mengoyak oyak hatinya walau hanya dengan sedikit ekspresi menggemaskan?
Segera Taemin menyambar bibir pink gadis itu, menyatukan dengan miliknya. Satu tangannya menarik pinggang Naeun agar semakin mendekat. Ia benar benar tak bisa menahannya. Ia membutuhkan gadis itu di sisinya.
Sedang Naeun sedikit terbelalak atas perlakuan Taemin. Entah apa yang harus Ia lakukan, Ia tak kuasa menolak.
Ketika bibir Taemin menyesap lembut bibirnya, tubuhnya diserang rasa lemah. Pun tubuhnya tak bisa menolak sentuhan manis itu. Ia bergetar, menikmati setiap sentuhan lelaki itu.
Naeun semakin terpojok ketika Taemin semakin memperdalam kecupannya, memainkan lidah. Tubuhnya semakin melemah terlebih ketika lelaki itu mulai mengelus punggungnya lembut. Ia hilang akal.
Ini gila!
Beep beep.
Kegiatan mereka terhenti ketika jam alarm dapur berdering. Membuat Son Naeun bisa menghela nafas lega.
Taemin melirik jam. Oh, Ia terlambat bekerja!
Lelaki itu melayangkan kecupan manis pada kening Naeun. Tak lupa mengusak puncak kepalanya dengan lembut.
"Terima kasih sudah membuat pilihan untuk tetap bersamaku. Aku harus pergi bekerja, kau istirahatlah."
Naeun hanya mengangguk.
"Semoga ini pilihan yang tepat."
-tbc-
A/n:
Hello everyone! Hahaha rasanya saya udah hampir lupa nulis. Tahun 2019 bener2 thn yg sibuk dan akhirnya baru bisa muncul sekarang.Apakah masih ada yg menunggu cerita ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold You Tight [TaEun]
FanficMereka hanyalah dua orang yang terbuang. Memutuskan bersama dan saling menggenggam satu sama lain. Dan berjanji untuk saling menguatkan. Akankah cinta mereka tetap bertahan walau berbagai badai ujian terus menerjang? Cover by @jjaeim © Dystopia Grap...