2. First Night

534 70 11
                                    

Surai hitam panjang itu masih terlihat basah. Tidak lagi kusut dan bau seperti sebelumnya. Pakaian yang dikenakannya pun sudah lebih layak. Bukan lagi dress yang penuh robekan sana sini, melainkan kemeja lelaki yang tampak kebesaran untuk tubuhnya.

Lee Taemin mendesah. Dari dapur tempatnya berdiri sekarang, ia mendengus tak percaya. Tatapannya tertuju pada seorang gadis bersurai hitam panjang yang terduduk dengan tatapan kosong di ruang tengah apartemennya.

"Ige mwoya? Aku benar benar membawanya kemari? Maldo andwae!" Ia bermonolog.

Selesau dengan dua cangkir cokelat panas buatannya, Taemin membawanya ke hadapan gadis itu. Tatapan tajamnya menelisik si gadis lebih dalam.

Son Naeun, gadis itu tampak tak bergeming. Masih setia terduduk dengan tatapan matanya yang kosong. Entah mengapa, melihat wajah Naeun yang penuh goresan luka dan gurat ketakutan, Taemin tak suka.

"Naeun-ssi?" panggilnya.

Masih tak bergeming. Taemin akhirnya mendekat, duduk tepat di samping gadis itu. Ia menyentuh bahu Naeun pelan.

"Naeun-ssi, gwaenchana?"

Naeun mengerjap kaget. Mendapati sentuhan di bahunya, tubuhnya langsung beringsut mundur. Tangannya bahkan terangkat, melindungi wajahnya. Jelas saja, tingkahnya itu membuat Taemin bingung.

"Andwae!! Jangan sakiti aku!" teriak Naeun tiba tiba.

Lee Taemin mendecak tak percaya. Ia hanya menyentuh gadis itu dengan ujung jari, tapi reaksinya sungguh berlebihan. Bagaimana bisa ia membawa gadis over paranoid tersebut ke rumahnya?

Taemin benar benar tak mengerti dengan dirinya sendiri.

"Hiks.. hiks.."

Isakan itu. Taemin berjengit begitu menyadari jika Naeun justru menangis. Semakin lama, isakannya semakin kuat. Gadis itu sebenarnya punya trauma atau apa?

"Naeun-ssi, mengapa kau menangis?"

Taemin menyesalinya sekarang. Mengapa selama dua puluh lima tahun hidupnya, dia tak pernah berkencan. Ketika menghadapi keadaan seperti sekarang, ia bahkan tak bisa memikirkan apapun. Tentang bagaimana cara menghadapi seorang perempuan yang menangis.

Apa yang harus ia lakukan?

Merepotkan!

"Naeun-ssi!" panggilnya lagi.

Kali ini Taemin memegang bahu Naeun. Tanpa diduga, tangan Naeun justru melayang dan berakhir mendarat di wajah Taemin. Lelaki itu menggeram, tampak ingin marah namun sepertinya sekarang bukan waktu yang tepat.

"Ja.. jangan!! Jangan sakiti aku, jebal.."

Tangis Naeun semakin pecah. Seiring tubuh kurus yang tenggelam dalam balutan kemeja putih kebesaran itu bergetar hebat.

Lelaki bermarga Lee itu menarik nafas panjang dan menghembuskannya cepat. Hanya mengikuti nalurinya saja, Taemin menarik tangan Naeun. Dengan gesit, membawa gadis itu ke dalam pelukan eratnya. Hanya ini yang ia tahu tentang cara menenangkan perempuan yang menangis.

"Tenanglah!"

Taemin semakin mempererat dekapannya, walaupun Naeun sudah meronta kuat. Tangannya terulur, mengelus surai hitam milik gadis itu dengan lembut.

Perlahan.

Lembut.

Hati hati.

Tanpa tuntutan.

Sedikit demi sedikit.

Pada akhirnya, isakan Naeun mengecil. Semakin mengecil, hingga lama kelamaan menghilang. Gadis itu akhirnya tenang.

Berbagai pertanyaan mulai berkecamuk di benak Taemin. Tentang gadis yang saat ini berada di pelukannya.

"Mengapa kau terlihat begitu rapuh?"

"Mengapa aku tak senang melihat air matamu?"

"Mengapa melihatmu seperti ini, membuatku ingin melindungimu?"


Dalam diam, Taemin menghirup dalam aroma rambut Naeun. Menenangkan, begitu aroma strawberry yang begitu kental, menguar dari rambut gadis itu dan menelusup ke dalam indra penciumannya. Tangannya semakin erat mendekap tubuh kurus itu. Sangat nyaman, untuk alasan yang tidak ia ketahui. Sangat pas, seakan tubuh mereka memang diciptakan berpasangan.

Hingga suara dengkuran kecil itu keluar dari bibir cherry Naeun. Membangunkan Taemin dari lamunannya. Kedua sudut bibir Taemin tertarik ke atas melihat Naeun terlelap di pelukannya.

"Myungsoo-ah, bogoshipeo.."

Taemin mendengarnya. Lirihan Naeun dalam tidurnya. Senyumnya mendadak lenyap, tergantikan ekspresi datar. Menatap lelap wajah damai Naeun dengan tatapan penuh tanya.

"Siapa Myungsoo?"








TBC

***

Ige mwoya? = Apa ini?
Maldo andwae = tidak mungkin
Andwae = jangan
Jebal = kumohon
Gwaenchana = apa kau baik baik saja?
-ssi = akhiran untuk panggilan nama orang (formal)



A/n :
Halo^^
Pertama tama, aku cukup kaget liat ada yg baca bahkan vote dan komen. Niat post ff ini cuma iseng dan awalnya ga akan aku lanjutin. Tapi ngeliat ada yg komen minta lanjut aku jd semangat buat lanjutinnya. Gomawo(•ө•)♡

Maaf untuk update yg terlalu lama. Kritik dan sarannya ya🙇

Hold You Tight [TaEun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang