Second

98 21 15
                                    

Please vote and comment :)

Karena aku tau sekeras apapun hatimu, akan luluh jika aku terus memperjuangkanmu
(Matha)

Sesampainya mereka di rumah Alish, Alish pun turun dan memberikan helmnya kepada Matha.

"Makasih tumpangannya," ujar Alish dengan tampang cemberut.

"Makasih doang nih? Kissnya mana," goda Matha sambil menyodorkan pipinya.

"Ihh..apaan sih" menoyor pipi Matha, Alish pun langsung buru-buru meninggalkan Matha tapi dicekal tangannya oleh Matha.

"Hehehe gitu aja ngambek, yaudah aku pulang dulu yah sayang, salam buat mama," ujar Matha dan mencium punggung tangan Alish.

"Iye,"jutek Alish dan langsung masuk ke dalam rumah.

---------------

Malam harinya
Dering handphone Alish terus berbunyi tetapi ia enggan untuk memeriksa karna ia tau pasti Matha yang menelponnya.

"Ihh berisik banget sih tuh handphone ,mau gue banting tapi sayang,"ujar Alish sambil menutup kedua telinganya dengan bantal.

Akhirnya ia mengangkat telepon dari Matha karna sudah tidak tahan dengan kebisingannya.

"Hallo sayang, kok baru di angkat? Kamu kemana aja? Udah makan belom?Udah cuci kaki?cuci tangan? lalu tidur hehehe ," ucap Matha dengan seribu pertanyaan yang di lontarkan.

"IIHH.., JANGAN GANGGU GUE TERUS! GUE MAU TIDUR!"ketus Alish dan langsung mematikan teleponnya.

Diseberang sana, Matha nampak kecewa dengan jawaban Alish, tetapi ia tidak perduli akan hal itu karna ia tetap mencintai Alish walaupun Alish sering mengangapnya tidak ada.

"Hmm gapapa lah mungkin dia lagi cape,"guman Matha dengan senyum kecewa.

----------------
"Biiee.., kamu dimana?"ucap gadis itu yang sedang mencari kekasihnya.

"Aku disini Hon,"kata pria tersebut sambil merentangkan tangannya, gadis itu pun berlari dan memeluk kekasihnya.

"Hihi aku sayang kamu..., jangan pernah tinggalin aku yahh bie,"ucap gadis itu sambil memeluk erat kekasihnya.
"Aku juga sayang banget sama kamu,tapi maaf aku harus pergi,"kata pria itu lalu mengecup pucuk kepala gadisnya dan pergi meninggalkannya.

Senyum yang semula menghiasi wajah gadis itu berubah menjadi kesedihan. Ia menangis dan terus memanggil kekasihnya tetapi pria tersebut tidak menoleh dan terus berjalan pergi.

"Bieee... bieeee..."teriak Alish dan terbangun dari mimpi buruknya.


Thanks for read dont for vote

Alish & MathaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang