(Chapter 1 (Dilecehin Bapak Kost)
(Cast: Bright x Nanon)Bright merupakan seorang duda yang kini berusia 45 tahun, Bright hanya seorang pria malas pengangguran yang memiliki wajah tampan dan tubuh yang bagus. Karena wajah tampannya Bright berhasil menikahi janda kaya raya berusia 65 tahun, janda itu memilki sawah berhektar-hektar, tanah di mana-mana dan kostan 25 pintu. Bright menikahi janda bukan karena cinta melainkan mengincar hartanya, ayolah Bright memiliki wajah tampan tubuh berotot dan kontol gede tidak mungkin mau dengan wanita keriput. dada yang sudah longsor kebawah dan memek yang kendur lower. Setelah lima bulan menikah janda itu pun mati karena keselek bakso dan sekarang semua harta janda itu jatuh ke tangan Bright karena si janda tidak punya anak dari pernikahan pertamanya.
Bright tidak perlu kerja, setiap bulannya dapat uang dari kostan dan panen dari sawahnya. Karena itu lah Bright jadi pemalas, sering sewa pelacur dan mabuk-mabukan, hidupnya sudah terjamin sampai dia mati nanti, Kostan 25 pintu itu tepat di depan rumah Bright, kostan itu khusus pria saja karena Bright yang menginginkannya. Penghuni kost kebanyakan karyawan swasta dan ada beberapa masih kuliah dan anak sekolah. Setiap sorenya Bright selalu di sajikan brondong tampan dengan tubuh berkeringat selesai bermain bola di depan rumahnya, Bright benar-benar di manjakan sama anak-anak kostnya.
Kalau Bright malas jajan keluar dia tinggal mengentoti anak kostnya yang tidak bisa bayar atau terlambat bayar, perbuatan bejat itu Bright lakukan bahkan sejak istrinya masih hidup. Istrinya yang tua tidak pernah bisa memuaskannya. lagipula Bright jijik menyentuh kulit keriputnya. Untunglah istrinya sudah meninggal tanpa Bright bunuh.
Bright keluar dari rumahnya hanya mengenakan sarung yang melilit di pinggangnya, memperlihatkan dadanyayang bidang dan otot perut yang sudah terbentuk dengan sempurna.Bright merenggangkan tubuhnya di depan pintu, mengangkat tangannya tinggi-tinggi sampai bulu halus ketiaknya terlihat.
"Hoamm.," Bright menguap sambil berjalan ke kursi yang ada di depan rumahnya, dia menggaruk kontolnyayang sedikit gatal padahal setiap hari Bright ganti sempak.
"Pagi pak," sapa Nanon yang sedang mengeluarkan motornya dari kamar kost, bersiap berangkat sekolah."Pagi," balas Bright , matanya tidak terlepas dari pantat Nanon yang semakin semok saja. Entah sudah berapakali kontolnya menggenjot pantat itu, desahan dan wajah sayu remaja itu benar-benar membuat Bright bersemangat mengentoti anak itu sampai lumpuh, apalagi saat Nanon mendesahkan namanya.
Sialan! Umpat Bright di dalam hatinya begitu sadar kalau kontolnya sudah ngaceng karena pikiran kotornya,Bright pun berjalan mendekati Nanon yang kesulitan mengeluarkan motornya."Sini biar saya bantu," Bright sudah berdiri di belakang Nanon dengan kedua tangan di setang motor,menghimpit tubuh Nanon yang tidak bisa bergerak karena motor dan tubuh besar bapak kostnya.
"Sa—saya bisa sendiri pak," ucap Nanon sedikit terbata merasakan keras kontol Bright bergesekan denganpantatnya. Meskipun sudah berulang kali di ewe sama bapak kostnya tapi Nanon masih takut pada Bright atau lebih tepatnya pada kontol Bright yang ukurannya sangat besar seperti kontol kuda."Kamu belum bayar uang kost loh," bisik Bright, di bawah sana dia semakin menekan kontolnya ke pantat Nanon."Sore saya baru di transfer pak," balas Nanon yang semakin nunduk pasalnya tangan Bright sudah berpindah keselangkangannya, meremas kontol Nanon dari balik celana sekolahnya.
"Nggak perlu bayar, ngewe aja sama bapak kayak biasa, gimana?" Tanya Bright.Bright melirik kanan kiri dan kostan nya masih sepi, dengan beraninya Bright menurunkan resleting celanaNanon dan memasukan tangannya ke dalam celana "Pa-pak," suara Nanon bergetar sambil menahan tangan Bright yang sedang berusaha mengeluarkan kontol panjangnya.
"Udah diam, mau saya buat enak." Balas Bright tersenyum menang berhasil mengeluarkan kontol Nanon, kontolnya tidak terlalu besar tapi cukup panjang. Bright mulai mengurut batang kontolnya, menggaruk kepala kontolnya dengan ibu jari sampai kepala kontol Nanon memerah."Mmppphhhh.. ngghh.. ssshhhh.." Nanon mendesis, dia sudah pasrah saja dan tidak lagi menahan tangan Bright, membiarkan bapak kostnya melecehkannya lagi.
Satu tangan Bright naik keatas, memainkan puting Nanon dari balik kemeja sekolahnya. Bright mencubitnya dan menariknya dengan gemas."Enak?" Tanya Bright, dan tanpa bersuara Nanon menganggukkan kepalanya bahkan dia sudah bersandar di dada bidang Bright. Sialan! Bright melihat wajah itu lagi, itu membuat kontol Bright semakin ngaceng saja.
Bright melepaskan semua rangsangan nya di tubuh Nanon lalu membalik tubuh remaja itu menghadapnya, Bright langsung meraup bibir Nanon lidahnya menyusup masuk ke mulut remaja itu dan menghisap lidahnya kuat sampai liur menetes ke leher jenjang Nanon.Bright menarik tangan Nanon ke selangkangannya, memasukan tangan remaja itu kedalam sarungnya. Nanon yang mengerti pun langsung menggenggam batang kontol Bright, dan sialnya ternyata bapak kostnya tidak pakai celana dalam.
Nanon terus mengocok batang berurat Bright, dia merasakan basah di tangannya karena precum Bright yang terus menetes, sepertinya pria tua ini benar-benar sange. Nanon melepaskan ikatan sarung Bright sampai sarung itu melorot dari pinggang Bright, kini Bright telanjang bulat di depan kost miliknya. Nanon semakin mepet ke tubuh Bright lalu menggenggam kontolnya dan kontol Bright dengan kedua tangannya. Tangan Nanon mulai bergerak naik turun di kedua batang itu, ukurannya sangat kontras, mungkin kontol Nanon tidak ada setengahnya dari kontol Bright.
Bright melirik kebawah, kontolnya bergesekan dengan kontol Nanon di tangan remaja itu. Bright menggerakkan pinggulnya maju mundur begitupun dengan Nanon.
"Saya lebih suka lubang pantat kamu," ucap Bright tapi itu sudah cukup nikmat baginya, dia tidak bisa ngentot dengan Nanon karena anak itu harus sekolah."Kontol bapak gede," balas Nanon, telapak tangannya seperti di garuk oleh urat yang menonjol di batang kontol Bright. "Kamu suka?" Nanon mengangguk, "saya suka kontol gede bapak, lubang saya mau di kontolin sama bapak."
"Dasar pelacur, kamu harus sekolah."CrotttCrotttCrotttBersamaan kedua kontol itu menyemburkan pejuhnya, pejuh Bright mengotori seragam sekolah Nanon sedangkan pejuh Nanon melumuri tubuh telanjang Bright.
"Pulang sekolah saya ewe kamu, kamu mau?""Mau pak," balas Hyunjin sedikit lemas karena pelepasannya."Lepasin kontol saya, ngilu."Nanon pun langsung melepaskan kontol Bright yang sedari tadi dia genggam, tangannya berlumur pejuh pria itu.
"Buat jajan," ucap Bright sambil memberikan uang 100ribu ke tangan Nanon yang berlumur pejuh."Makasih pak," balas Nanon lalu menjilat uang yang berlumur pejuh itu di depan Bright.
"Sana pergi sebelum saya ewe kamu di sini."
TBC