Part 1

2.3K 176 28
                                    

Happy reading ^^
Don't forget vomment nya. Share juga ^^
Maafkan ke gaje an cerita ini
.
.
.
Magic Coffee
.
.
.
.

Siang itu, seorang pemuda tampan yang memiliki lekuk wajah indah namun tampak imut tengah berjalan menyusuri kota Seoul. Bentuk tubuhnya yang menawan dan tinggi itu cukup menjadi perhatian beberapa yeoja yang melintas di sekitar dirinya. Ia tengah mencoba mencari sebuah coffee shop yang dapat membuat kekesalan dalam hatinya pergi

Kekesalannya timbul karena perkataan sesosok lelaki tua yang menduduki status sebagai ayahnya. Lelaki tua itu melarangnya untuk bertemu dengan ibunya, satu-satunya perempuan yang selalu ada di hatinya dan sangat ia sayangi lebih dari siapapun di dunia ini. Bahkan lelaki itu selalu berkata ia menyesal telah membiarkan dirinya lahir di dunia ini.

Ayahnya bahkan melarangnya untuk menjalani hidupnya yang tenang di Seoul seorang diri. Mencoba menjauhkan diri dari ayahnya. Memang mereka bukanlah keluarga yang miskin, bahkan bisa dibilang mereka cukup kaya. Dengan ayahnya yang memiliki suatu perusahaan pakaian -yang katanya akan diwariskan padanya.

Demi tuhan, pemuda bermarga Kim itu pasti akan menolaknya mati-matian. Walaupun ayahnya telah berkata bahwa ia akan dibawa ke luar negeri untuk kuliah dan membiarkan dirinya hidup sendiri di sana, ia akan tetap menolaknya. Ia tak sudi mewarisi sebuah perusahaan milik seseorang yang telah mencampakkan dan mengusir ibunya, bahkan tak pernah mencarinya untuk sekedar menanyakan kabarnya.

Kini ayahnya justru telah menikahi seorang wanita yang melahirkan adiknya, hampir 10 tahun lebih muda darinya. Ayahnya benar benar melupakan sosok wanita yang dulu pernah memasuki hidupnya.

Pemuda itu selalu bertanya mengapa ayahnya menikahi ibunya jika pada akhirnya ia membuang ibunya begitu saja? Tapi entahlah. Untuk memikirkannya saja sudah membuat kepalanya sakit.

Pemuda pemilik nama lengkap Kim Taehyung itu menghentikan langkahnya di depan sebuah café bertuliskan 'Hope World Ca' yang menarik perhatiannya. Ia pun melangkahkan kakinya memasuki gedung tersebut.

Tak jauh dari sana ada sesosok pemuda lain yang berpakaian layaknya seorang pekerja di tempat tersebut. Terlihat tampan dengan garis rahangnya yang tegas diikuti tinggi yang kurang lebih saja dengan Taehyung. Ia menghampiri Taehyung dengan senyumnya yang cerah mengalahkan sinar matahari yang merangsek masuk melalui dinding kaca kinclong milik café itu.

"Tuan, ingin pesan apa?" ujar pemuda itu dengan suara seraknya dan senyuman yang tak kunjung memudar dari wajah tampannya.

"Aku ingin secangkir Latte dan seiris Chocolate Cake" ujar Taehyung yang tengah duduk di kursi yang dipilihnya dengan muka masam. Ia sama sekali tak menolehkan kepalanya hanya untuk menatap lelaki yang berdiri dihadapannya. Orang itu pun tetap tak menghapus senyuman indah di wajahnya walaupun sang pemuda yang ditanyainya tak berniat meliriknya.

"Baiklah. Kalau begitu, permisi" jawab pemuda itu sebelum pergi untuk membuatkan pesanan Taehyung.

Tak lama, pemuda yang menyandang status sebagai barista itu mendatangi Taehyung dan meletakkan pesanannya di meja. Namun yang membuat heran Taehyung adalah, mengapa? Mengapa pemuda itu meletakkan dua cangkir kopi di atas meja lalu dengan santainya duduk di kursi yang berada tepat di hadapannya begitu saja.

Taehyung menatapnya dengan pandangan yang heran, "Apa yang kau lakukan? Untuk apa kau duduk di situ?"

"Why? Apa aku tak boleh duduk disini untuk sebentar saja?"

ᴍᴀɢɪᴄ ᴄᴏꜰꜰᴇᴇ ↪ ʜᴏᴘᴇᴠTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang