One

71.7K 3.6K 200
                                    

Ini karya terbaru saya, yang tak mungkin saya gabung dilapak sebelah, mengingat kontenya yang tak lazim dan dipandang taboo oleh sebagian besar orang.

Saya buat akun ini agar cerita yang dilapak sebelah dapat terjaga dan tak hilang tiba-tiba, akibat kerjaan manusia alay yang tak pernah dianggap didunia nyata tapi berusaha keras agar mendapat pengakuan didunia wattpad.

Cerita ini hanya imajinasi, jadi kalau kalian komen hanya untuk mengungkapkan atau menjabarkan sesuatu menurut logika, lebih baik tidak usah.

Namanya aja imajinasi saya. Jadi tak ada yang tak mungkin dalam imajinasi saya.

Kalau tak suka, tinggalkan saja cerita ini demi kenyamanan kita bersama. Jangan jadi manusia nyinyir yang hanya pandainya menambah musuh dan menebar kebencian saja.
Cukup membenci dalam hatimu saja, jangan digerakan jemarimu hanya untuk menyusahkan orang lain.

Dan satu hal lagi yang ingin saya tegaskan, cerita di lapak ini hanyalah sampingan atau iseng-iseng jika saya ada waktu untuk menyelesaikannya. Semua tergantung pada mood saya saja. Jadi takkan ada next atau bab selanjutnya selama saya tak berminat untuk mengetik dan menyalurkan imajinasi saya yang absurd ini.

Ok, sekian ceramah dari saya.
Silahkan membaca
Jangan lupa vote dan coment nya.

Kemungkinan untuk bab selanjutnya akan saya private. Jadi silahkan follow dulu. Habis baca, mau unfollow silahkan saja.

******************

Hema adalah satu-satunya siswa dikelas ini yang takkan mengikuti kegiatan darmawisata yang diadakan sekolah untuk menyambut tahun baru.
Meski begitu tak ada satupun diantara teman-teman sekelas Hema yang bertanya atau membujuknya untuk ikut.
Sedangkan Hema hanya bisa tersenyum melihat kegembiraan diwajah teman sekelasnya, baik pria maupun Wanita terlihat sibuk merencanakan apa yang akan dibawa nanti untuk mempersiapkan pesta didepan api unggun.
Dan Hema tahu diri bahwa dia takkan pernah menikmati hal-hal seperti itu. Diijinkan sekolahpun sudah syukur.

semua orang sudah terbiasa dengan Ketidak hadiran Hema diantara mereka, kecuali saat jam sekolah. Bahkan Hema juga tak pernah ikut pelajaran kelompok, meski begitu tak ada satupun guru yang akan berani memarahi Hema. Bahkan saat sebagian waktu belajar yang Hema habiskan dengan tidurpun takkan mendapat teguran dari siapapun.

Bagaimana mau marah jika ketiga sepupu Yang menjadi Wali Hema adalah pemilik dari yayasan, bisa dipecat para guru tersebut jika Hema mengadu pada salah satu sepupunya.

Meski pada kenyataannya Hema itu tak sombong atau manja, tapi entah kenapa dimata setiap Orang Hema selalu terlihat lemah dan tak bertenaga dan sebaiknya dijauhi.

untuk makan siangpun Hema tak bergabung dengan yang lain. ada pelayan yang khusus mengantarkan makan siang untuk Hema hingga ke kelas, hidangannya pun adalah hidangan bintang lima. Jadi kadang orang yang melihat Hema selalu merasa heran kalau Hema diperlakukan bagai kaca yang rapuh kenapa Hema selalu terlihat letih dan mengantuk, bahkan
Hema diantar dan dijemput dan sampai kedalam perkarangan sekolah. Setahu mereka Hema juga tidak sakit-sakitan.

Pokoknya Hema itu seperti princes dan membuat iri para perempuan yang menganggap bahwa hanya nasib baik yang membuat Hema yang yatim piatu bisa diperlakukan seperti tuan putri.

Semua orang juga tahu kalau Hema yatim piatu saat berumur enam belas tahun dan tak lama setelahnya, Hema pindah ke rumah sepupunya. Meski tak ada yang tahu pertalian apa yang menghubungkan Hema dengan para pria dari keluarga Alfa tersebut.

Para pria yang mereka simpulkan sendiri sebagai sepupu Hema, yang juga tak pernah dibantah Hema dan hal tersebut yang secara tak langsung memperkuat opini mereka.

(Repost) MEREKA SUAMIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang