Jika engkau pernah mengarungi biduknya kesusahan dalam berkorban dan mempertahankan seseorang, lalu orang yang engkau perjuangkan mengecewakan. Masih terus saja membelenggumu dalam kesakitan, tanpa memperdulikan atau bahkan sedikit mempertimbangkan perasaan, tiada pula bertegas memberimu kepastian atas segala tindakan.
Lekas tinggalkan (!)
Tidak mungkin engkau menghabiskan sabarmu untuk seseorang yang tak mengerti perihnya pengorbanan, sulitnya memperjuangkan, dan pilunya usaha pengertian.Jika engkau masih gigih melakukan, silahkan saja engkau bertahan dalam segala kedukaan. Sebab, jika dia yang engkau perjuangkan mengerti makna perubahan, (dia) tak akan memerasmu dalam kesabaran. Dia juga akan jadi insan pengertian, untuk lekas memperbaiki dalam sifat pendewasaan, yang juga mengerti jika usahamu bukan sekadar permainan, barangkali berbulan bahkan hingga tahunan kau bertahan. Yang bukan juga lintasan perlombaan dengan satu kali start lalu finish kemudian.
Tuhan memberimu hidup ini memang untuk berjuang, ada yang dikorbankan, dan ada yang yang mesti hilang dari kehidupan.
Tapi bukan untuk kesia-siaan, Tuhan khusus menciptakan hidupmu untuk kesempatan. Bukan pembuangan masa untuk dirimu jadikan beban.Pengertian, kesabaran dan kebodohan. Karena kerap kali ketiganya samar untuk dibedakan. Namun jika kamu memang adalah insan berkesabaran dalam pengertian, maka tak mustahil Tuhan akan berikan kepadamu sesorang yang lebih baik diluar dugaan.
___Awanda Yuli
KAMU SEDANG MEMBACA
Narasi rasa Awanda yang (Bukan) "Boy Chandra"
Non-FictionSekelumit tulisan tanpa makna yang seorang Awanda punya. Perihal segala sesuatu yang tak mampu diucap lisan, namun terabadi terbingkai tulisan. Dariku Awanda yang (Bukan) Boy Chandra.