Capter 2

66 32 10
                                    

Selamat membaca!!

Hari ini kami berada di bandara untuk berangkat orang tuaku juga mengantarkan,pasti aku akan sangat merindukan mereka nanti dan tempat tinggalku ini.

Ya,kami memutuskan untuk menerima tawaran pak rangga karena ini kesempatanku menjadi penulis sukses di sana untuk mengembangkan tulisanku lebih baik lagi.

"Min hye jaga diri ya di sana" ucap orang tuaku sambil mememeluku erat.

"Iya pasti min hye akan baik kok di sana" balasku memeluknya.

"Baiklah,sampai jumpa nanti telepon kalau sudah sampai ya sayang" ucap ibuku sambil melambaikan tangan kepadaku.

"Iya bu" balasku tersenyum.

Setelah beberapa jam di pesawat akhirnya sampai juga di bandara seoul korea selatan walaupun perjalanan yang membutuhkan waktu  lama membuatku meregangkan otot-otot badanku semuanya terasa sangat pegal,setelah sampai nanti aku langsung beristirahat saja batinku,aku sangat senang sampai dengan selamat kami keluar dan menuju halte bus aku terbengong melihat indahnya kota seoul di pagi hari dan gedung-gedung pencakar langit yang menjulang tinggi membuatku menggelengkan kepala.

Akhirnya kita sampai di halte bus karena cukup jauh dari bandara sih,kami menunggu bus datang untuk menuju apartmen yang sudah disediakan perusahaan kami.

"Eun hae aku tidak menyangka kita berada di sini" ucapku masih tidak percaya dan menatap jalanan.

"Benar dulu aku hanya melihatnya di tv ternyata kita bisa sampai kemari" balasnya tersenyum penuh kebahagiaan.

"Min hye busnya datang" ucapnya bersemangat lalu kami masuk tapi ternyata busnya sesak mungkin karena pagi hari banyak yang memulai aktivitas.

Sialnya lagi tempat duduk pun habis terpaksa kami berdiri berdempetan dengan penumpang lain mana orangnya besar besar lagi membuatku terhimpit karena badanku yang mungil ini,apalagi di depanku ini ada seorang namja ya tampanlah dengan postur tubuhnya yang tinggi bagaikan tiang listrik.

Dugg.....

Tiba- tiba busnya berhenti membuatku tersungkur ke depan dan mengenai belakang namja itu aku memegang jidatku terasa sakit.

Aku pun meminta maaf pada namja itu dia hanya diam dan menengok sebentar lalu kembali menatap lurus ke depan,dia itu sangat sombong membalas permintaan maaf ku saja tidak batinku menatap punggungnya.

'Min hye,kau tak apa kan"tanya eun hae khawatir aku hanya mengusap-usap jidaku.

"Tak apa kok jangan khawatir" balasku tersenyum dia hanya mengangguk.

Aku mengumpat dalam hati bisa- bisanya busnya mendadak berhenti sih,apa supirnya tidak bisa pelan apa batinku akukan jadi malu pada namja itu ku hanya menunduk menutupi mukaku yang memerah.

"Oh ya apa kamu tahu alamat apartmennya" tanyaku mengingatkan dan masih menunduk.

"Iya aku lupa bagaimana ini,coba kamu tanya deh dengan namja di depanmu itu kali aja dia tahu" balasnya berbisik membuatku menatapnya dan membulatkan mata dengan saranya itu.

"Tidak,aku nggak mau kamu saja yang nanya" ucapku menolak.

"Kau ini cepat tanyakan kau kan dekat dengan dia kau mau kita tersesat hah" ucapnya memukul lenganku dengan kencang membuatku meringis sakit.

Aku pun mengiyakannya dia pun menyerahkan sebuah kertas dan mendorongku hingga mengenai namja itu.

Namja itu pun menengok dengan tatapan mengernyit bingung aku hanya menghela nafas lalu menanyakan alamatnya.

"Maaf tuan saya mau nanya apa tuan tahu tempat ini" tanyaku harap cemas karena tatapanya yang tajam dia hanya menatapku sekilas lalu dia menjawab.

Tbc

To Be Continued

Ikuti terus ya kelanjutannya

Jangan lupa voment ya guys

Gomawo

MY DREAM(Park Chanyeol)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang