who are you?

20.5K 1.7K 126
                                    

Ting Tong

Ting Tong

Ting Tong

Taehyung mengambil sebuah bantal untuk menutup wajahnya. Terlampau frustasi akibat dentingan bel apartemen yang ditekan secara ugal-ugalan. Meskipun terhitung hampir setengah jam ia mengacuhkannya, tetapi bunyi bel itu tidak juga berhenti. Justru yang ada seseorang diluar sana semakin menekannya secara brutal, menimbulkan bunyi berisik yang memekikkan telinga. Ia lantas mendudukkan tubuh diatas kasur kingsize nya. Sebelum akhirnya memutuskan bangkit dan melangkah keluar dengan kedua tangan yang menjambak rambutnya kasar. Dalam hatinya sudah menyiapkan jutaan sumpah serapah untuk mengumpati orang gila diluar sana.

Bagaimana tidak disebut gila, mana ada orang normal bertamu di jam seperti ini. Bayangkan saja, ini masih jam empat pagi, bruh. Demi Tuhan, Taehyung baru saja tidur dua jam. Akibat tugas-tugas kuliah yang mengharuskannya begadang hingga jam dua dini hari.

Perlu diketahui, hari ini hari minggu. Ekspetasinya, akan tidur sampai senin pagi setelah begadang mengerjakan seluruh tugasnya. Sebelum sebuah kenyataan pahit menimpa dirinya. Ketika membuka pintu apartemen dan melihat seorang anak muda berdiri didepan pintu sambil tersenyum tanpa dosa kearahnya.

"Siapa?" Tanya Taehyung datar.

"Jeon Jungkook." Jungkook menjawab antusias. Bibirnya tersenyum lebar hingga menampilkan gigi kelincinya.

Taehyung mendengus.   "Bukan namamu. Maksudku, siapa dan apa perlumu datang keapartemenku pagi-pagi buta begini?"

"Ohh~   Aku istri hyung dan tujuanku untuk menemani suamiku yang kesepian tentunya."

"Tsk." Taehyung berdecak malas. Mata elangnya menatap intens pemuda dihadapannya. Mengamati dari ujung rambut sampai ujung kaki.
Dilihat dari penampilannya, bocah ini bukan berasal dari kalangan bawah. Seluruh pakaiannya yang dikenakan bermerk, men! Dan Taehyung tidak sebodoh itu untuk tidak mengenali huruf G dan G terbalik atau apalah itu, yang terukir pada kancing kemejanya. Membuat Taehyung memikirkan satu hal,

Gucci boy?

"Pulanglah, ini jam empat pagi, bocah. Ibumu akan menangis mencarimu jika tau anaknya hilang dari kamar."

Jungkook memutar bola matanya malas.  "Tidak akan ada yang mencariku. Rumahku disini, hyung."  Jungkook mendorong tubuh Taehyung untuk mendesak masuk.  "Biarkan aku masuk. Disini dingin, aku hampir mati menunggu hyung membuka pintu lama sekali tadi."

"Apa? Tidak! Kau fikir orang gila mana yang akan membiarkan orang asing masuk kedalam apartemennya!" Taehyung beralih mendorong Jungkook hingga tubuhnya kembali berada diluar pintu.

"Yak!!"

Jungkook mendengus sebal. Kedua tangannya dilipat didepan dada. Sedang mata bulatnya menatap sengit kearah Taehyung.
"Aku kan bukan orang asing. Sudah kubilang aku ini istri hyung dimasa depan." Jungkook memekik sebal diwajah Taehyung.

Taehyung menghembuskan nafas kasar. Istri dimasa depan katanya. Mana mungkin ia percaya. Ayolah, Taehyung itu mahasiswa berprestasi dikampusnya. Tentu saja ia tidak akan percaya pada hal-hal tidak masuk akal seperti itu. Lagi pula ia bukan anak kecil yang suka makan gula-gula lagi, kan.
"Aku tidak perduli kau istriku atau ibuku dimasa depan. Yang terpenting sekarang kau harus pulang. Atau setidaknya pergilah dari sini. Aku ingin melanjutkan tidurku. Astaga!"

"Tidak mau. Aku mau masuk!"

Jungkook mendorong tubuh Taehyung hingga masuk kedalam apartemen tersebut. Namun sesaat kemudian Taehyung kembali mendorong Jungkook hingga tubuhnya keluar dari pintu. Dan terjadilah insiden dorong mendorong pintu antar keduanya. Dengan Jungkook yang mendorong dari luar, sedangkan Taehyung mencoba menahannya dari dalam.

Taehyung tanpa sadar mendorong pintu cukup keras. Mengakibatkan pemuda imut terjatuh dan mendarat darurat dengan bokongnya.
"AWWWHH!!!!! Bokongku!"

Jungkook bangkit dari jatuhnya. Kemudian berdiri dan menggedor brutal pintu itu dari luar.  "Hyung buka! Aku mau masuk! Kalau hyung tidak membuka pintunya, aku akan menelfon polisi, kulaporkan jika hyung menculik dan menganiayaku!!"  Teriakan Jungkook menggelegar.

Taehyung tidak perduli. Ia hanya berdiri dibelakang pintu. Menempelkan telinganya pada daun pintu sekedar untuk mendengar ocehan Jungkook dengan jelas.     "Baiklah, tidak ada kesempatan kedua! Aku sungguhan memanggil polisi dan kukatakan kalau hyung pedofil mesum. Aku juga akan bilang jika hyung sudah memperkosaku berkali-kali dan dan sekarang membuangku karena sudah bosan! HALLO KANTOR POLI— ehh hai hyung."

Taehyung membulatkan matanya mendengar ucapan Jungkook. Yang ada dalam fikirannya saat itu adalah Jungkook yang benar-benar berbicara dengan polisi. Membuatnya mau tak mau harus membuka pintunya. Dan ia menyadarinya satu hal, mempercayai ucapan Jungkook adalah kebodohan yang haqiqi. Faktanya, Jungkook hanya tersenyum lebar sambil menatapnya. Tanpa ada ponsel atau apapun ditangannya.

"K–kau? Bukankah kau sedang menelfon polisi?" Jungkook menggelengkan kepalanya dengan cepat.

"Aku tidak punya ponsel." jawabnya tanpa dosa.

Dan Taehyung sungguh mati-matian menahan untuk tidak mengumpati kelinci buntal itu. Astaga, ia dibodohi anak kecil.

Tak ingin menyiakan kesempatan, Jungkook segera mendorong tubuh Taehyung dan memasuki apartemen tersebut. Berlari menuju kamar sipemilik apartemen yang masih tercengang didepan pintu.

Apartemen Taehyung tidak begitu besar. Hanya ada ruang tamu, dapur dan satu kamar beserta kamar mandi didalamnya. Jadi, tidak sulit untuk Jungkook mencari keberadaan kamar tidur Taehyung. Tanpa membuang waktu, bocah itu melempar ranselnya kearah meja belajar Taehyung. Kemudian merebahkan dirinya diatas ranjang kingsize yang begitu empuk dan nyaman. Rasanya seperti surga dunia.

"Yak! Yak! Yak! Apa yang kau lakukan!"  Taehyung menarik tangan Jungkook, membuat pemuda imut terbangun secara paksa.

"Aow— apa sih?! Tanganku sakit!"

"Aku tidak perduli, cepat keluar dari sini."

Jungkook mendengus sebal. Mata bulatnya menatap Taehyung memicing. Alisnya menukik serta bibirnya mengerut lucu.
"Hyung mengusirku?"

"Ya! Aku mengusirmu!" Taehyung menjawab singkat. Kedua tangannya ia lipat didepan dada.

"Tidak mau! Tidak ada ceritanya seseorang diusir dari rumahnya sendiri, hyung."

"Kau ini amnesia atau apa? Aku tidak mau masuk berita dikoran ataupun televisi karena kasus penculikan anak dibawah umur."

"Aku tidak amnesia kok. Aku masih ingat hyung, nama hyung juga."  jawabnya antusias.

"Eeh? Kau tau namaku?" Jungkook tersenyum manis sembari mengangguk semangat.    "Siapa?"

"Taehyung,  Kim Taehyung, Tae Tae hyung."

"B–bagaimana bisa." Taehyung mematung dengan mulut yang dibiarkan menganga seperti orang idiot. Pemuda tampan itu benar-benar tidak bisa mengontrol wajahnya jika terkejut.

"Bisa dong, kan aku istri hyung." Jungkook berucap dengan percaya diri. Menatap  angkuh kearah Taehyung, mengangkat dagu dan melipat kedua tangan didepan dadanya.

"ARRGGGHHH!! TERSERAH!!"   Taehyung berteriak frustasi sembari mengusak rambutnya kasar.

Dan hari itu, Taehyung menghabiskan waktu satu hari penuh hanya untuk berdebat dengan Jungkook.


.

.

.

E–ehhh, haii...

Gatau gimna ceritanya, intinya gua jadi ketagihan bikin oneshoot.... Soalnya ga perlu mikirin kelangsungan hidup selanjutnya.... Hahaha

Ff ini— eumh, bakal lanjut kalo? Gatau, kalo minat nulis aja...ehehe

Jadi ya gituu... :")

Naughty Bunny  [VK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang