Bagian 3 (end)

353 39 8
                                    


Soojung adalah kakak kelas Taehyung saat di Junior High School. Saat itu Taehyung kelas VII dan Soojung kelas VIII. Butuh waktu satu tahun lebih untuk benar-benar bisa masuk ke dalam dunia gadis itu hingga pada akhirnya saat akan mendaftar ke Senior High School, Taehyung rela mengambil bimbingan belajar demi dapat masuk di sekolah yang sama dengan pujaan hatinya itu. Tidak ingin mengambil resiko bahwa gadisnya akan direbut oleh pria lain, sehari setelah pengumuman yang menyatakan dirinya masuk di sekolah yang sama dengan Soojung, Taehyung segera menyatakan cintanya pada sang kakak kelas. Beruntunglah gadis itu mau menerimanya walaupun ia menangis karena terlampau malu sebab Taehyung menyatakan cinta di depan seluruh siswa dan guru di sekolahnya.

Taehyung tersadar dari lamunannya saat suara kucuran air terdengar. Ternyata Soojung tengah mencuci piring yang baru saja mereka gunakan.

Setelah mengumpulkan tekad dan keberanian, Taehyung akhirnya mengeluarkan sebuah kotak kecil dari dalam saku celananya. Itu hadiah yang tadi ia beli. Pria itu benar-benar melaksanakan apa yang sahabatnya sarankan.

"Sayang" Soojung sedikit terlonjak saat Taehyung tiba-tiba memeluknya dari belakang.

"Ah kau mengagetkanku" keluh Soojung. Gadis itu mengelap tangannya yang basah kemudian bergerak, membalikkan tubuhnya untuk menghadap sang kekasih.

Gadis itu mendekatkan tubuhnya pada sang kekasih, memeluk tubuh tegap itu kemudian menyandarkan kepalanya di dada bidang pria yang satu tahu lebih muda darinya itu.

"Aku sangat menyukai aroma tubuhmu" jujur Soojung.

Taehyung tersenyum dalam diam. Ini sudah lebih dari cukup untuknya, namun perkataan Jimin beberapa jam yang lalu masih sangat membekas dalam ingatannya.

'Gotcha! Ini benar-benar bukti bahwa Krystal sunbae tidak mencintaimu, Kim Taehyung'

Taehyung menggelengkan kepalanya. Tidak, Soojung mencintainya. Gadis itu mencintainya.

"Sayang" panggil Taehyung lembut.

"Hm?" sahut Soojung, masih terlihat nyaman dalam pelukan sang kekasih.

"Aku ada hadiah untukmu"

Taehyung perlahan melepaskan pelukannya, membuat gadis itu harus rela menegakkan tubuhnya.

"Bukankah aku sudah bilang..."

"Buka lah dulu" pinta Taehyung.

Gadis itu memutar bola matanya. Ia merasa kesal sekarang.

"Kalung?"

Taehyung mengangguk senang. Matanya tidak lepas dari wajah gadisnya, meneliti ekspresi yang ditunjukkan gadis itu.

"Harganya pasti sangat mahal"

"Tidak masalah jika itu untukmu"

"Tae..."

"Sayang" potong Taehyung.

Soojung diam. Di satu sisi, ia tidak suka apabila Taehyung membuang uangnya untuk hal tidak berguna seperti ini, namun semuanya sudah terlanjur. Tidak mungkin ia memaksa pria itu untuk mengembalikan kalung tersebut ke toko dan meminta uangnya kembali.

"Kau suka?" tanya Taehyung lembut.

"Terima kasih, sayang. Tapi aku harap kau tidak membuang-buang uangmu untuk hal seperti ini lagi"

Kedua alis Taehyung berkerut. Tidak ada ciuman? Jimin berbohong!

"Aku tidak peduli uangku habis asalkan itu untukmu, sayang" keukeuh Taehyung.

"Tapi itu bukan uangmu. Itu uang ayah dan ibu mu"

"Aku..."

"Dengarkan aku, sayang" potong Soojung.

"Apa kau mencintaiku?" tanya Taehyung, memotong. Ia tidak membiarkan sang kekasih untuk melanjutkan ucapannya.

"Apa yang terjadi?" tanya Soojung. Pasti ada sesuatu yang tidak beres. Sebelumnya Taehyung tidak pernah bersikap seperti ini.

"Jawab pertanyaanku, sayang" desak Taehyung.

"Jika aku tidak mencintaimu, mengapa aku mau menghabiskan waktu 4 tahun untuk berada di sisi mu?"

Taehyung terdiam.

"Tapi... Tapi..."

Soojung diam. Ia ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi pada Taehyungnya itu.

"Jimin bilang kau tidak mencintaiku"

"Apa? Apa yang membuat pria pendek itu berani mengatakan hal tidak masuk akal seperti itu?" ucap Soojung marah.

"Jimin bilang... Emmm..."

"Katakan saja, sayang. Aku tidak akan memarahimu" bujuk Soojung.

"Jimin bilang kalau kau tidak mau aku cium, berarti kau tidak mencintaiku" ucap Taehyung, persis seperti anak kecil yang tengah mengadu pada ibunya.

"Ya Tuhan" ucap Soojung tidak habis pikir.

"Tadi Seulgi sunbae datang, Jimin memberikan hadiah, lalu Seulgi sunbae langsung menciumnya. Jimin mengirimiku pesan agar aku memberikanmu hadiah lalu..."

"Lalu kau berharap aku langsung menciummu?" potong Soojung yang dibalas anggukan lemah oleh Taehyung.

"Jangan memarahiku" pinta Taehyung takut.

"Ya Tuhan... Tentu saja aku tidak akan memarahimu, tapi aku benar-benar ingin memarahi sahabatmu yang pendek itu. Dia benar-benar mencoba untuk merusak otakmu" ucap Soojung berapi-api.

"Tapi sebenarnya aku juga ingin tahu bagaimana rasanya..."

Chup

Kedua bola mata Taehyung membola seketika. Soojung menciumnya, di pipi.

"Dengarkan aku, sayang" ucap Soojung lembut disusul oleh anggukan patuh dari Taehyung.

"Aku tidak ingin menciummu, bukan berarti aku tidak mencintaimu. Aku mencintaimu, sangat. Kau tidak boleh meragukan itu. Tapi itu adalah ciuman pertamaku, sungguh, dan aku juga yakin itu adalah ciuman pertamamu. Aku ingin ciuman pertama kita terjadi di altar, saat kita telah sama-sama mengucap janji suci untuk hidup bersama selamanya sampai maut memisahkan. Aku benar-benar merasa sedih karena kau meragukan cintaku, sayang" jelas Soojung panjang lebar.

"Jangan. Jangan sedih karena aku, sayang. Maafkan aku" Taehyung meraih kedua lengan Soojung, mengecup kedua punggung tangan gadis itu berkali-kali.

"Maafkan aku" ucapnya lagi.

"Janji tidak akan melakukannya lagi? Janji tidak akan pernah meragukan cintaku lagi?"

"Tentu saja. Aku tidak akan pernah meragukan cintamu, sayang. Kau juga jangan pernah meragukan cintaku. Aku benar-benar akan mati bila berpisah darimu" ucap Taehyung sungguh-sungguh.

Soojung terkekeh kemudian membawa tubuh pria yang lebih muda ke dalam pelukannya.

"Tapi kenapa kau selalu menolak hadiahku? Bukankah setiap wanita akan merasa senang jika diberi hadiah?"

Soojung menggeleng cepat.

"Tetaplah berada di sisiku, itu sudah lebih dari cukup. Kebahagiaanku adalah dirimu, aku akan selalu merasa bahagia bila dapat terus melihatmu" jawab Soojung. Pelukan Taehyung mengerat. Sekarang pria itu mengerti bahwa cinta itu memiliki definisi yang berbeda bagi setiap orang. Ia dan Jimin berbeda, maka kehidupan cinta mereka pun tidak harus sama. Biarkan Jimin bahagia dengan caranya, dan berbahagialah dengan caramu sendiri.

"Aku akan belajar dengan sungguh-sungguh agar lulus dengan nilai baik, mendapatkan pekerjaan yang baik, dan segera melamarmu" ujar Taehyung bersungguh-sungguh.

"Aku menunggu, sayang" ucap Soojung.

"Tetaplah berada di sisiku"

"Tentu"




End

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 09, 2017 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

STAY (vstal)Where stories live. Discover now