30 tahun kemudian...
Para pelatih itu berkumpul di taman sekolah. Mereka berbincang-bincang tentang kehidupan yang mereka jalani"Jaya saya sangat bangga dengan skolah ini, sudah 30 tahun kita
mengikuti magic school ini" ucap Ferry sambil tersenyum"Benar ferr kita berawal dari murid kemudian menjadi pelatih di magic school ini " jawab Jaya
" Sudah bertahun-tahun kita memperkuat Kekuatan kita di magic school, kita harus menjaga skolah kita ini dari serangan musuh " Susan
Tiba-tiba datang seseorang yang mengagetkan mereka dari arah belakang
"Yyaa.... kalian mau bikin party nggak ajak-ajak" ucap Wira dengan nada mengagetkan
" Yaampun wira kamu dari tadi bikin jantungan aja, lagian sapa yang mau bikin party" Susan
"Trus apa kalau bukan itu?" Wira
"Wira kita ini sudah tua, untuk persoalan party sudah tidak jaman lagi untuk orang tua seperti kita ini" Ucap Jaya dengan nada lucu
Serontak mereka tertawa akibat ucapan Jaya
"Hahaha...." Serontak tertawa bersama
Setelah tertawa bersama, tiba-tiba saja Jaya terdiam melamun
" Jaya kenapa kamu diam, apa yang sebenarnya kamu pikirkan" Tanya Susan
"Saya hanya memikirkan anak-anakku dan istriku" Jawab Jaya
" Memangnya apa yang sebenarnya terjadi? " tanya ferry dengan penasaran
" Apa ada masalah dengan mereka?" Wira
Jaya melamun memikirkan sesuatu dan menghiraukan pertanyaan mereka yang ada di dekatnya
" Jaya? Sepertinya ada pikiran yang mengganggumu! Tanya Ferry
" Tidak ada masalah, kalian tidak perlu menghawatirkan saya ". Jaya
Setelah berbincang lama, datanglah Cici yang merupakan teman mereka yang mengatakan....
" Jaya kamu di panggil oleh pak kepala sekolah, ada yang beliau pertanyakan!" Cici
" Baiklah saya akan ke sana" Jaya
Jaya pun pergi meninggalkan mereka di taman dan menuju ke ruangan kepala sekolah
" Permisi..." Jaya sambil mengetuk pintu
"Ya, silahkan masuk" kepala sekolah
Jaya masuk ke ruangan dan menghadap kepada kepala sekolah
"Silahkan duduk" kepala sekolah mempersilahkan Jaya untuk duduk
Jayapun duduk bersama kepala sekolah dan bertanya
"Apa bapak memanggil saya?" Tanya Jaya
"Iya benar, Bagaimana dengan keadaan keluargamu di luar sana apa mereka baik-baik saja?" Tanya kepala sekolah
" Mereka dalam keadaan baik-baik saja,apa yang membuat anda memanggil saya?"Jaya
" Saya mempunyai firasat bahwa suatu saat nanti akan lahir 3 anak yang akan membentuk kekuatan perisai segitiga untuk bisa mempersatukan kunci berharga magic school yang terpisah" ucap tegas kepala sekolah
"Kenapa firasat kepala sekolah sama dengan mimpiku semalam, pertanda apa ini?" Batin Jaya
"Saya minta sama kamu agar rahasia ini tidak di ketahui oleh siapa pun,cukup kita saja yang mengetahyinya" kepala sekolah
" Lalu,kalau ini bersifat rahasia kenapa anda membicarakan hal ini pada saya" Jaya dengan penasaran
" karena saya mempercayai murid seperti kamu yang akan mencari siapa ke-3 anak itu dan kamu mampu untuk menjaga mereka "kepala sekolah dengan tatapan bingung
"Baiklah saya akan menjaga kepercayaan anda, lalu Bagaimana dengan kunci magic school itu?" Tanya Jaya
" Kunci itu telah saya simpan menggunakan mantra yang amat rumit untuk di ucapkan, yang terpenting musuh tidak boleh mengetahui rahasia kekuatan perisai segitiga" kepala sekolah dengan perasaan khawatir
"Sepertinya anda sangat khawatir jika ke-3 anak itu di ketahui oleh musuh" Jaya dengan nada penasaran
"Jika kunci magic school dan ke-3 anak itu telah dikuasai oleh musuh, maka... (menghentikan ucapannya dan menghela nafas)" ucap kepala sekolah
"Maka apa yang akan terjadi?" Jaya dengan penasaran
" Kekuatan perisai segitiga akan di dayagunakan untuk menghancurkan Magic School.....Tidak, ini tidak boleh terjadi"kepala sekolah dengan perasaan takut
"Baiklah, saya paham maksud anda" Jaya
"Sepertinya ada sesuatu yang mengganjal di hatimu" kepala sekolah sambil tersenyum
" Saya ingin mengatakan pada anda bahwa... ?" Jaya
"Saya sudah tahu apa yang ingin kamu katakan....
Hhmm pergilah saya mengizinkanmu untuk bertemu dengan mereka "ucap kepala sekolahJaya menganggukan kepala dan meninggalkan ruangan tersebut
"Jaya, apa yang beliau katakana pada mu?" Tanya cici dengan penasaran
" Bukan apa-apa, saya pergi dulu" Jaya
Jaya kemudian menuju gerbang mantra untuk bertemu dengan keluarganya*****
Setibanya Jaya ke rumahnya" Ayah kamu kembali, ada apa? Apakah ada sesuatu yang ketinggalan?" Tanya hana (istri jaya)
" Iya ada sesuatu berharga yang ku tinggalkan di sini" Jaya sambil tersenyum
"Apa itu? Biar bunda ambilkan" jawab Hana (istri jaya)
"Yang paling berharga dan yang paling penting adalah....... (terdiam sebentar)
"Kamu dan anak-anak kita" jayaIstri Jaya tersenyum dan menghidangkan secangkir kopi
"Apa ayah mau minum kopi" hana"Iya boleh juga, sudah lama tidak mencicipi kopi buatan istriku" jaya
"Sebentar ya yah , duduk dulu" hana
Hana kemudian membuatkan kopi untuk Jaya.....
Jaya menghirup udara segar di teras rumahnya kemudian merasakan hembusan angin bahaya yang akan terjadi pada magic school dan keluarganya"Firasat apa ini?? Apa yang akan terjadi kedepannya" batin Jaya
"Ayah, ini kopinya di minum dulu" Hana
"Iya" Jaya meminum kopinya dan bertanya
" Di mana anak-anak apa mereka baik-baik saja,, sedari tadi tidak ku lihat mereka?" Tanya Jaya dengan penuh khawatir
"Tenang yah, mereka sedang tidur siang di kamar" hana
"Aku akan menginap di sini untuk beberapa hari, bermain bersama anak-anakku" perkataan Jaya pada Hana
"Anak-anak pasti merasa senang karena ayah mereka akan menghabiskan waktu bersama" Hana sambil tersenyum
"Saya membawakan 3 kalung yang serupa untuk mereka, bukankah menerutmu ini indah?" Jaya
"Iya ini sangat indah"uncap Hana sambil memegang kalung tersebut.
Hai..✋
Biar ceritanya makin seru,,, Jangan lupa tinggalin jejak kalian berupa vote and komenThanks 😊😊😊
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGIC SCHOOL
FantasySuatu hari terdapat sekolah yang begitu ideal namun sekolah tersebut tidak diketahui oleh siapapun ( sekolah yang tersembunyi di dekat bukit, desa ) bernama MAGIC SCHOOL Gerbang sekolah itu di kunci dengan mantra yang hanya bisa di lihat ketika k...