Part 2

263 14 0
                                    

2 Minggu kemudian
Jaya tinggal bersama keluarganya dengan begitu bahagia

" Ada di mana sebenarnya Jaya? Sudah 2 minggu ini dia tidak berada di magic school?" Cici mengelilingkan matanya

" Jaya sedang rindu dengan keluarganya, jadi dia tinggal di sana untuk sementara waktu" jawab Ferry

" Apa dia bodoh, meninggalkan magic school dalam keadaan was-was menghadapi musuh" Cici dengan nada keras

"Di magic school ini bukan hanya Jaya yang memiliki kekuatan, tapi kita juga, saya yakin kita bisa menghentikan musuh.
Jadi tidak usah khawatirkan itu "ferry dengan tegas

Di rumah Keluarga Jaya
Jaya sedang bermain dengan ke-3 anak-anaknya. Anak pertama Jaya berusia 2 tahun, anak ke-2 berusia 1 tahun dan anak ke-3nya berusia 10 Bulan

" Ayah akan menjaga kalian,,, tidak akan ayah biarkan kalian kenapa-kenapa. Itu janji Ayah!!" Jaya

Di Magic School
Kepala sekolah melakukan telepati untuk memanggil ferry, susan, Wira dan Cici

" Kalian segeralah menuju ke ruanganku, ada yang ingin saya beritahukan" telepati kepala sekolah

Secara bersamaan mereka menarima telepati kepala sekolah dan mengatakan...

"Baiklah, Kami akan kesana" Serontak mereka Menjawab

" Ada apa sehingga beliau memanggil kita mendadak seperti ini?" Wira

"Kalau kalian ingin tahu, ayo kita kesana" Ferry

Mereka berjalan menuju ruang kepala sekolah dengan gerak cepat mereka**********
Setibanya mereka disana....

" Apakah yang membuat anda memanggil kami kesini" tanya susan

"Saya baru saja mendapatkan Surat dari musuh" kepala sekolah dengan cemas

" Apa? Surat dari musuh?" Wira terkejut

"Apa yang mereka katakan?" Tanya Ferry

"Mereka mengatakan agar kita menyerahkan kunci magic school, jika kita tidak memberikannya pada mereka... (kepala sekolah terdiam cemas)

"Apa yang mereka akan lakukan jika kita tidak menyerahkannya?" Tanya Susan

"Mereka akan memaksa dan menghancurkan magic school ini. Kalian harus tahu bahwa saya sudah tua, tidak mampu lagi untuk bertarung seperti dulu. Harapanku hanya pada kalian untuk menjaga kunci dan magic school ini" kepala sekolah dengan raut wajah sedih

" Baiklah, yang bisa kita lakukan adalah memperketat pengamanan magic school" Ferry

" Kalian aturlah Bagaimana baiknya untuk magic school" kepala sekolah

Mereka semua keluar dari ruangan dan meninggalkan kepala sekolah

" Apa yang harus kita lakukan sekarang?" Tanya susan

" Kita mulai memperketat pengamanan mantra gerbang magic school dan menjaga kunci magic school" jawab ferry

" Bagaimana kita harus menjaga kunci itu, tempat bahkan rupanya pun kita belum pernah melihatnya" Cici

" Iya benar juga ucapanmu " ferry

"Seharusnya Jaya berada disini sekarang, kalau dia ada di sini kita tidak akan kebingungan untuk membahasnya" Cici dengan emosi

"Sudah cukup cici, ini bukan waktunya untuk manyalahkan orang" ferry dengan tegas

" Aku harus menyelamatkan kunci magic school, tapi pada siapa aku memberikannya untuk menyembunyikan kunci itu ( terdiam sebentar memikirkan seseorang yang di percayainya)
Aahh, Jaya adalah orang yang tepat "kepala sekolah menganggukan kepalanya

3 Hari Kemudian penyerangan musuh tidak di ketahui oleh siapa pun yang mengakibatkan hilangnya para nyawa di sana.

" kita harus menghentikan musuh untuk memasuki gerbang mantra, Susan saya minta tolong untuk membawa kepala sekolah ke tempat yang tidak di ketahui oleh musuh " ucap ferry dengan tegas

"Saya mengerti"ucap Susan sambil membawa kepala sekolah

Mereka menghalau musuh untuk memasuki gerbang mantra

" kita satukan kekuatan kita untuk menghentikan mereka" ferry

Sementara peperangan berlangsung, Jaya tiba-tiba merasakan firasat yang aneh terjadi pada magic school. Ia segera menuju ke magic school

"Ayah, mau kemana?" Tanya anak pertamanya

"Ayah pergi sebentar, nanti ayah kembali" ucap Jaya

"Sepertinya ada yang kamu khawatirkan, apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya Hana

"Aku merasakan ada hal buruk terjadi di magic school, aku harus segera kesana firasatku tidak enak" Jaya

"Kamu hati-hati ya," hana

"Iya, ayah pergi dulu" Jaya pamit pada anak-anaknya

Jaya akhirnya menuju magic school, setibanya di sana... ia melihat banyakknya para siswa dan pelatih lainnya terlentang diatas tanah

" memang benar dugaanku, ada sesuatu yang buruk terjadi" batin Jaya

" Jaya kamu ada di sini?" Tanya Susan sambil membawa kepala sekolah

"Apa yang sebenarnya telah terjadi di sini?" Tanya Jaya dengan bingung

"Magic school di serang musuh, sebenarnya beberapa hari yang lalu mereka mengirim Surat peringatan pada kita" jawab Susan dengan napas terburu-buru

"Susan kamu pergilah membantu teman-temanmu disana, Biar Jaya bersamaku" kepala sekolah

"Baiklah,,, Jaya saya serahkan keselamatan beliau padamu"susan

Jaya membawa kepala sekolah keruang rahasia magic school yang tidak akan di ketahui oleh musuh
Setibanya di ruangan itu...

"Jaya ada sesuatu yang ingin ku berikan padamu?" Kepala sekolah

"Apa itu?" Tanya Jaya dengan penasaran

Kepala sekolah mengeluarkan sebuah buku kuno

"Ini bawalah buku mantra ini dan pergilah di bukit secret, temukan kunci berharga magic school" kepala sekolah memberitahukan Jaya dengan suara pelan

"Tapi saya tidak tahu rupa kunci magic school itu?" Jaya merasa kebingungan

"Tenang saja,saat kamu tiba disana bukalah buku mantra itu yang bertuliskan magic school. Kunci itu akan terlihat dengan sendirinya, namun berhati-hatilah kunci itu terpilah-pilah" kepala sekolah

" Tapi bagaimana dengan keselamatan anda?" Tanya Jaya

"Kamu tidak usah mengkhawatirkan saya, saya sudaj aman di ruangan ini" ucap kepala sekolah

Jaya menganggukan kepala dengan cepat menuju ketempat yang ia tujui, Setibanya Jaya di bukit itu ia bergegas untuk menemukan kunci yang di maksud kepala sekolah

" Baiklah ini bukitnya,saya akan masuk ke dalam dan membacakan mantranya" batin Jaya

Jaya masuk ke dalam bukit itu dan membacakan mantra dalam buku tersebut

"Wahai keselamatan. Demi keselamatan megic school aku menjemput mu" mantra yang diucapkan Jaya

Saat mengucapkan mantra itu angin berhembus sangat kencang dan keluarlah kunci tersebut

"Apakah ini yang dinamakan kunci magic school, ini sepertinya... (terdiam sebentar) ah, sudahlah nanti saja saya pikirkan" Jaya

Jaya merasa bingung kemana ia harus menyembunyikan kunci ini sementara itu ia harus membantu Para sahabatnya berperang,,, sigap ia khawatir dengan keluarganya

"Istri dan anak-anakku,aku harus menemui mereka terlebih dahulu"batin Jaya

Thanks yang udah baca cerita ini,,, sampai jumpa di part selanjutnya. Vote and comment sangat sangat membantu kelanjutan cerita ini..

**see you**👐

MAGIC SCHOOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang