Keesokan paginya
*rumah Bulan *
"Kek, Bulan dan Amira mau ke danau itu lagi, boleh kan?" Tanyaku
"Untuk apa kesana lagi, kakek kan sudah melarang kamu untuk jangan terlalu sering kesana! Kakek dengan tegas
"Iya Bulan tau kakek larang Bulan, lagian Bulan kan nggak sendirian ada Amira yang nemenin." Jawabku
Karena sangat menyayangi Bulan, Kakek menyetujui kemauan Bulan untuk mengizinkannya ke danau itu lagi, sebenarnya Kakek sangat menghawatirkan sesuatu yang ada kaitannya dengan Bulan
"Baiklah Kakek mengizinkanmu lagi, cukup hari ini saja dan hari seterusnya tidak lagi" kakek
"Iya, Makasih kek" Bulan
Bulan dan Amira langsung menuju ke danau tersebut.
"Duh Lan, gimana nih, nyebrangnya pake apa?" Tanya Amira yang saat itu mereka telah sampai ke danau dan ingin menyebranginya
"Emang di sini nggak ada jembatan untuk kita lewati gitu" Bulan
"Nggak ada Lan, apa harus renang" Amira
"Yang bener aja dong, masa renang sih, gue kan nggak bisa renang" ucap Bulan yang terkejut
"Trus gimana dong?"Tanya Amira
Berlalu lama bola mata selalu berkeliling untuk menemukan sesuatu yang dapat menyebrangi mereka
" Eh Mir, liat deh tuh ada rakit kita pake aja itu" usul Bulan yang menunjuk ke arah rakit tersebut
"Oh iya, yaudah ayo kita ke rakit itu" Amira
Ayun demi ayunan mereka kerahkan untuk mengemudikan rakit tersebut.
Hasilnya mereka sampai ke bukit itu"Akhirnya nyampe juga" ucap Bulan
" Iya, capek banget ngemudiin rakitnya" keluh Amira
"Lan, lo kenapa diem, liatin apaan sih?" Tanya Amira yang merasa aneh melihat mata temannya itu kosong dan memgelilingkan matanya
"LAN... lo dengar gue ngomong nggak sih!" Keluh Amira yang kemudian meleburkan lamunan Bulan
"E e h h, sorry lo ngomong apa tadi?" Bulan yang tersadar akibat teriakkan Amira
"Lo kenapa sih?, Jangan lamun dong" amira
"Iya sorry, soalnya gue lagi mikir nih. Dari sebrang danau tadi nukitnya tuh keliatan deket, tapi ketika kita udah nyampe berasa jauh" Bulan yang merasa bingung
"Iya sih, gue kira setiba kita di Sini bukitnya udah deket,, eh malah jauh" Amira
Mereka bersepakat untuk meneruskan penelusuran mereka untuk memecahkan rasa penasaran mereka mengenai bukut itu.
"Itu apa yah?" Batin Bulan yang kemudian berjalan menuju kesemak-semak
Bulan langsung mengambil benda tersebut yang tersangkut ke dalam semak-semak itu.
"Lan, lo ngapain? Apaan sih tuh?" Tanya Amira yang langsung menghampiri Bulan
"Semacam Kertas kuno." Bulan
"Kertas apa tuh? Eh ada tulisannya" ucap Amira
"Selamat datang di Magic School. Hati bersih tujuan tulus, jalan mudah di lewati, gerbang mudah di masukki." Bulan dan Amira serentak membaca Surat itu dengan volume keras
"Apa maksudnya?" Batin Bulan yang mulai bertanya-tanya
"Kita cari petunjuk lain lagi" ucap Bulan kepada Amira
Saat mereka menelusuri lebih dalam lagi, tiba-tiba saja Amira terjatuh kejurang
"Aaaa......" Teriak Amira
"Amira, lo kenapa?, lo baik-baik aja kan?" Tanya Bulan tetapi Amira tidak merespon Bulan.
"Amira jawab gue dong!" Teriak Bulan yang mulai panik.
Bulan berpikir untuk turun ke jurang menghampiri Amira."Amira,, Astaga lo gak kenapa-kenapa kan" Bulan yang melihat Amira
"Gue nggak kenapa-kenapa kok" Amira
"Tapi kenapa lo gak respon suara gue, bikin panik aja deh" kesal Bulan
"Iya sorry, Lan coba lo liat di belakang lo deh" Ucap Amira yang menunjuk ke suatu arah
Bulan kemudian berbalik badan melihat Arah yang ditunjukkan Amira
" Mata Bulan membulat saat melihat sesuatu yang tak di sangka"
"Ayo kita kesana" Bulan
"Apa lo yakin, kitakan nggak tau tempat apaan tuh" Amira yang ragu-ragu
"Udah, inikan tujuan kita
dari awal" BulanTinggalin kalian berupa Vote and komen yh.....
Lagi butuh saran nih buat part selanjutnya...
Jangan jadi pembaca gelap yah.
Follow aku nanti aku follback👌👌Sampai jumpa di part selanjutnya 👐👐👐
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGIC SCHOOL
FantasySuatu hari terdapat sekolah yang begitu ideal namun sekolah tersebut tidak diketahui oleh siapapun ( sekolah yang tersembunyi di dekat bukit, desa ) bernama MAGIC SCHOOL Gerbang sekolah itu di kunci dengan mantra yang hanya bisa di lihat ketika k...