#Author POV
"taeyeon sudah bersiap siap ?" Tanya wanita paruh baya kepada yeoja cantik yang bernama taeyeon.
"ne eomma aku segera turun" jawab taeyeon dari dalam kamarnya.
"cepat sayang.. bus yang akan kamu naiki 15 menit lagi akan segera melintas di halte depan.." balas wanita paruh baya yang ternyata adalah ibu dari taeyeon.
#Author POV END
#Taeyeon POV
Nama ku Kim Taeyeon, aku tinggal di busan bersama eomma ku. Hari ini eomma menyuruhku untuk mencari pekerjaan di kota seoul. Eomma juga menyuruhku untuk mencari apartemen sendiri agar tak jauh dari tempatku bekerja.
"huh..kenapa mataharinya menyengat sekali..." keluhku sambil mengusap dahiku yang sedikit basah karena keringat.
Aku pun melihat ke samping kanan dan ke samping kiri.
"ahh akhirnya ada apartemen.. semoga ada kamar yang kosong untuk ku tempati.." ujarku saat aku melihat sebuah apartemen yang sudah sedikit termakan oleh usia.
aku berjalan sambil menyeret koper yang ku bawa.
"Annyeonghaseyo.. apakah ada kamar yang bisa ku beli? jika ada aku akan membelinya" tanyaku pada yeoja yang berdiri di belakang meja receptionist.
"ne.. sebentar saya cek dulu.. " ujar yeoja itu dingin.
aku hanya mengangguk, lalu yeoja itu mengutak atik computer di depannya.
"ada.. hanya tersisah 1 kamar yang kosong. Kamar no.13" ujar yeoja itu.
"ah.. ne..ne.. tidak apa-apa saya akan membeli kamar itu.." jawabku dengan penuh senyuman yang terlukis indah di bibir ku.
tidak lama kemudian yeoja itu menyerahkan kunci kamar apartemen yang ku beli.
-skip-
"huh kotor sekali kamar ini.. " gumamku saat melihat keadaan kamar yang sudah berdebu.
aku berniat membersihkan kamar ini.
Aku pun mulai mengikat rambutku yang tadinya tergerai. Lalu aku membuka kain – kain putih yang menutupi perabotan yang ada di ruangan itu. Setelah itu aku mengambil sapu yang tergeletak sembarangan di lantai dan aku mulai menyapu. Selesai menyapu aku menengok ke kamar mandi dan beruntunglah aku menemukan seperangkat alat untuk mengepel. Selesai mengepel aku mengambil kain bekas yang tersampir di sampiran handuk, ku basahi kain bekas itu, lalu aku mulai membersihkan perabotan yang sudah tertutup debu. Setelah semua perabot bersih dari debu, aku memasang seprei pada ranjang. Setelah semua sudah selesai, aku memasukkan pakaian ku ke dalam almari tua di kamar itu. Dan saat aku membuka almari tua itu, aku melihat sebuah gaun cantik berwarna abu-abu, gaun panjang yang pas dengan tubuhku dengan bagian lengan yang mengembang, pada bagian rok gaun itu tampak menjari yang makin mempercantik gaun itu.
"wah cantik sekali gaun ini " gumam ku.
aku terlarut dalam mengagumi gaun tersebut sampai aku lihat pada satu sisi gaun tersebut bercak darah yang warnanya sudah agak menggelap. aku mencoba berfikir positif.
Lalu aku menggantungkan lagi gaun itu. Dan aku mulai memasukkan pakaian – pakaian ku kedalam almari yang sama.
tidak terasa hari sudah semakin sore, aku memutuskan untuk bersantai di balkon. tiba-tiba aku merasa ada yang melintas di belakangku, spontan aku menoleh ke belakang.
"nugu..?" tanyaku.
Lama tak mendapat jawaban.
"ahh... Tidak ada apa – apa..mungkin hanya halusinasi ku saja" gumamku. Aku kembali menatap langit sore yang sudah mulai gelap. 5 menit kemudian aku masuk dan menutup pintu balkon.