🎶Apa yang ada dalam pikiranmu
tak tahukah kau ku sudah tak cinta lagi
apakah kau rasa ku telah berubah
tak sehangat dahuluTengah ku pintakan hatiku kini
tak sedikit pun tersisa untuk dirimu
maaf ku lakukan ini kepadamu
karna kau sudah sakiti aku🎶Arkaan menatap tajam gadis yang tengah bernyanyi di atas panggung, wajah kesal bercampur marah tercetak jelas di wajahnya membuat si gadis yang tengah menyanyikan lagu 'Bukan Milikmu' dengan dress putih selutut itu menyunggingkan senyum miring bermaksud mengejek Arkaan.
Tanpa memperdulikan tatapan tajam Arkaan, Ayra terus bernyanyi menyanyikan sebuah lagu yang dinyanyikan salah satu penyanyi favoritnya, Mytha, dengan mata yang hanya terfokus pada Arkaan karena lagu yang dia nyanyikan memang khusus untuk cowok itu, tak peduli bahwa lagu itu tak sesuai dengan suasana sekolah yang tengah berpesta merayakan ulang tahun SMA Nusantara yang ke 12 tahun.
🎶Cinta ini bukan milikmu (milikmu)
cinta ini milik dirinya (dirinya)
meskipun kau culik (meskipun kau culik)
meskipun kau rampas
cinta ini tetap miliknya (miliknya)
Tengah ku pintakan hatiku kini
tak sedikit pun tersisa untuk dirimu
maaf ku lakukan ini kepadamu
karna kau sudah sakiti akuOow cinta ini bukan milikmu oooh🎶
"Lupain kakak gue, Ar. Lo harus move on. Cewek banyak kok di luar sana, bukan cuma Ayra."
Arkaan menatap Daniel datar, menghembuskan napas kasar. "Gue cintanya sama kakak lo, gimana dong? Habis kakak lo cantik banget, jadi susah move on-nya."
Daniel meringis mendengarnya, tangannya sukses melayang menggeplak kepala Arkaan membuat cowok itu mengaduh dan menatap Daniel tajam. Tangannya refleks mengusap kepalanya yang jadi sasaran empuk geplakan dari sahabat laknatnya itu. Arkaan meringis kesakitan, Daniel malah tertawa terbahak-bahak.
"Biar otak lo waras sedikit Ar," katanya disela-sela tawanya.
Arkaan mendengkus tak suka, "Gue nggak waras juga gara-gara kakak lo, Kudanil."
Daniel berdecih kesal, tangannya terangkat tak acuh dengan ucapan Arkaan, "Ya, ya, ya, terserah lo aja, deh. Dan berhenti panggil gue Kudanil, nama gue DANIEL bego."
Arkaan tak memedulikan Daniel, matanya terfokus pada Ayra yang masih bernyanyi di atas panggung.
Tak lama Ayra turun dari atas panggung, Bian yang sedari tadi duduk di kursi depan menonton Ayra menyanyi kini menghampiri kekasihnya, merangkul mesra pundak gadis itu.
Bola matanya tak sengaja bertabrakan dengan Arkaan yang tengah menatapnya tajam. Bian menyeringai, semakin mengeratkan rangkulannya pada pundak Ayra. Kemudian memutuskan tatapan itu dan beralih menatap Ayra yang tengah membenarkan dress.
"Lo sangat cantik dan mengagumkan tadi, Ra. Ah, seharusnya gue nggak biarin lo nyanyi tadi."
Ayra mengernyitkan dahi bingung dengan perkataan Bian. "Kenapa? Gue kan udah biasa nyanyi di atas panggung."
Ayra memang memiliki hobi menyanyi dan suaranya juga sangat merdu, tak jarang gadis itu selalu memenangkan lomba menyanyi antar sekolah, atau mengikuti audisi-audisi menyanyi, dia juga menjadi penyanyi di salah satu Cafe milik ibunya. Jadi sudah biasa jika dia bernyanyi di atas panggung dan ditonton banyak orang.
"Gue nggak rela cewek gue dilihatin cowok-cowok dengan tatapan lapar mereka seakan-akan pengin makan lo. Gue cemburu, Ra. Apalagi banyak cowok yang naksir sama lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
This Love Is Not Yours
Teen FictionArkaan Nuriel Ravindra cowok egois yang mengklaim bahwa Ayra Shirly Alnaira adalah miliknya meskipun sekarang status mereka hanyalah sebagai 'mantan pacar'. Arkaan yang selalu mengejar Ayra membuat gadis itu merasa hidupnya tak pernah tenang karena...