3

49 6 12
                                    

'Kalau kita mau dihargain orang,kita juga harus ngehargain orang.'

-Nadine almita

"Perhatian semuanya!" Teriak ketua murid dikelasku yang bergitu menggelegar.

"Ciee...pingin diperhatiin" gurau salah satu teman sekelasku yang bernama Lysa.Ardi si ketua murid itu hanya berdehem.

jaim ya mas...

"Pengumuman!jadi nanti sekolah kita tuh bakalan ada pensi yang bakal di selenggarain hari..." ucapnya terpotong.

"udah tau, langsung aja to the point!" teriaku santai ,karena mana mungkin aku mengikutinya acara itu.

"Jadi,nanti ada perwakilan kelas masing²,dan udah ada 3 orang wakil kelas kita ,yaitu Fitri,Reza sama Nadine". ucapnya.

what kok nama gue disebut sih?.

" wah!kok nama gue lu sebut sih?"protesku karena namaku masuk kedalam perwakilan kelas.

"Kenapa?sekali² lo berguna kek dikelas ini ,jangan cuma ngerecokin doang,lo bisa nyanyi kan?"ucap si Ardi yang bener juga sih.

'Sekali² gue harus berguna,heheh'

aku hanya terdiam karena perkataan itu.

Sret...

pintu kelas dibuka oleh seorang lelaki yang,jangkung,alis tebel...

itu cowok yang tadi nabrak gue.

" Ehmm...disini ada yang tadi pagi pake switer item gak?"tanyanya didepan kelas.

switer item?tadi gue pake itu waktu dia nabrak.

"aku punya ling!" sambung teman sekelasku dengan gayanya yang centil namanya Rosi.

"gue gak nanya lo punya atau enggak, tapi gue nanya siapa yang tadi pagi make switer item!" sentak cowok itu yang bernama Lingga.

Aku hanya terdiam sambil memasangkan earphone dikedua telingaku.

"Lo kan yang tadi gak sengaja gue tabrak?" tanya lelaki itu yang berjalan ke arah tempat duduk ku.

Aku tidak sama sekali meliriknya ,aku terus saja memainkan handphone di tanganku.

"heh!gue nanya!" sentak lelaki itu lalu mencabut earphone ku.

"Apaan sih?ya udah ,kalau lo mau minta maaf tinggal bilang maaf gak usah pake basa - basi segala!" ucapku dengan nada yang sedikit ketus lalu kembali bermain handphone.

lelaki itu mengepal tanganya kuat² hingga buku² tanganya memutih.
"lo..gak ada sopan²nya banget ke kakak kelas!" sambung lelaki itu yang bernama Lingga.

"Kenapa emangnya?mau lo kakak kelas gue,adik kelas gue,senior gue,ataupun donatur terbesar sekolah ini,gue gak perduli!" bantahku berdiri dari kursi.

Lingga terus menatapku dengan sinis,dan aku geram melihatnya.
"apa lo?biasa aja liatnya?mau gue colok?" Tanyaku yang geram oleh tatapannya.

"Coba aja ,emangnya lo berani?" jawabnya dengan santai.
Akupun memgambil sebuah pensil di meja sebelahku dan..

Wustt..

aku meniup matanya,karena mana mungkin aku mencolok mata indah itu ehh..,nanti jika aku mencoloknya buku ini akan ku beri judul Phicycopat 'Bener gak sih nulisnya???????????bukan Nadine.

Lingga menutup matanya karena kaget.aku tidak menanggapinya lebih lanjut karena bel kesayanganku bel.istirahat sudah berbunyi.
aku meninggalkan lelaki itu yang masih terpaku didepan meja duduk ku.

aku berjalan menuju kantin ,dengan santai dan tidak ada yang menabrakku seperti tadi pagi ,namun sialnya akulah yang menabraknya.

Brakk...

'kok sekarang malah gue yang nabrak sih?'

Aku menghampiri gadis yang kutabrak tadi.

"Sorry,kamu gak apa-apa?"tanyaku sambil membantunya untuk berdiri.

" enggak apa-apa kak?".jawabnya sambil membersihkan roknya dan membenarkan kaca matanya yang miring akibat jatuh.

"maaf ya,ada yang luka?" tanyaku dengan hawatir.

"enggak kak,gak usah makasih!" jawabnya sambil tersenyum.

"kamu anak kelas berapa?" tanyaku sambil menyuruhnya duduk dibangku depan kelas.

"aku murid baru kak,kenalin nama aku shafira panggil aja fira." jawabnya sambil memperkenalkan diri.

"oh..jadi kamu kelas mana?" tanyaku lagi sambil menjabat tangannya.

"Kelasku 11 IPS-2".

" wah..berarti kita sekelas,aku juga kelas itu!".ucapku lalu menggandengnya untuk masuk kelas.

Suasana kelas yang sepi memudahkannku untuk memilih tempat duduk yang cocok buat Fira teman baruku.

Aku dengan asal mengganti tempat duduk yang berada didepanku yang ditempati oleh Alma dan Nazwa.

"kamu duduk disini aja nanti biar aku yang bilang ke mereka berdua". kataku sambil memindahkan kedua tas kedepan meja guru.

"mereka berdua gak akan marah kak?"tanyanya yang masih ragu-ragu.

"Tenang aja itu uransanku!" jawabku dengan santai.

"makasih..ehm,nama kamu siapa?" tanyanya sambil.menunjukku.

"Nadine,ngomongnya lo-gue aja ya,soalnnya gak biasa ngomong aku-kamu" jawabku sambil terkekeh karena aku memang tak biasa.

"Oke!" sambungnya dengan menjacungkan kedua jempolnya.

TBC
____________________________________

Haiii?!
Makasih yaa..yanh udah baca karya aku,soalnya ini karya pertamaku yang di publis.

Tolong beri suara dan voment yaa....

Penulis baru yang ngantuk.

Pinastimaesa

Nadine.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang